Say
No To Me
Wiwien
Wintarto
Penerbit
GPU
Terbit
tahun 2007
Tebal
312 halaman
@iPusnas
Hubungan
Dewi dan Wisnu tidak hanya sebagai bos dan bawahan. Walau Dewi bekerja sebagai sekertaris
Wisnu, tetapi mereka juga teman dekat. Sampai-sampai seluruh karyawan di kantor
sudah maklum dengan kedekatan mereka berdua.
Padahal
mereka berdua sendiri hanya akan tertawa ketika ada yang salah sangka dengan
kemesraan mereka berdua. Karena masing-masing sudah punya tambatan hati. Jelas agak
mustahil seandainya hubungan mereka berdua akan berubah.
Namun,
orang-orang sekitar mereka tidak henti-hentinya membuat prasangka. Dewi dan
Wisnu sudah saling cocok. Jadi, sampai kapan mereka berdua menunda peresmian
hari jadi?
Ini
adalah karya pertama penulis yang saya baca. Suka. Itulah perasaan awal saya.
Banyak dialog-dialog lucu antara Dewi dan Wisnu. Menyegarkan. Bukan tipikal
novel zaman sekarang yang selalu mengaitkan ada sesuatu yang lebih dalam hubungan
bos dan sekretarisnya. Teman Tapi Mesra. Julukan yang cocok untuk hubungan mereka
berdua.
Tapi,
karena mereka adalah tokoh utama dan metropop adalah tipikal novel romans,
tentunya saya mengharap ada peningkatan dalam hubungan mereka berdua. Tidak
melulu mesra tapi bukan pasangan, kan?
Akhir
buku ini yang dibuat tergesa-gesa sama sekali tidak membuat saya suka. Malah
membuat saya capek karena sudah banyak lembaran yang saya baca masa harus
berakhir seperti itu saja. Benar-benar penyiksaan.
Kabar
buruk untuk pembaca terbitan pertama novel ini. Mengingat sekuel cerita Dewi
dan Wisnu dibuat 10 tahun kemudian. Ya, tahun 2017 kemarin penulis membiat
sekuel novel ini. Sebenarnya saya agak penasaran dengan sekuel cerita mereka
berdua. Tetapi saya agak malas karena mendapat kabar kurang baik tentang isi
sekuelnya. Kita lihat saja nanti!
Well,
walau ada beberapa bagian yang kurang sreg saya sangat menyukai interaksi
antara Dewi dan Wisnu. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)