[Review] It Takes Two To Love

It Takes Two To Love

Christina Juzwar

Penerbit GPU

Tahun Terbit 2012

Tebal 224 halaman

@iPusnas

Sejujujurnya saya lumayan bosan ketika tahu lagi-lagi saya harus membaca kisah yang dari sahabat menjadi cinta. Maklum, sengaja atau tidak novel metropop yang kupilih kebetulan temanya itu-itu saja.

Kebetulan lagi buku ini adalah karya pertama dari penulis yang kubaca dan harus kukatakan bahwa mungkin tulisannya bukan cangkirku. Saya kurang begitu menyukai tulisan penulis yang padahal jenis cerita metropop tapi rasa teenlit. Saya kurang menyukai interaksi Sarah dan Igi. Entahlah mereka berdua terlalu childish. Banget. Berasa lagi mengintip kehidupan para ababil. Tapi entah mungkin begitulah hubungan antar sahabat. Kekanakan.

Anehnya dari awal saya tidak menyukai Igi. Biasanya cowok yang pertama kali muncul dengan selalu saya jodohkan dengan sang pemeran utama cewek. Anehnya, saya lebih menyukai Jans. Cowok baru yang muncul di kehidupan Sarah.

Sebelum Sarah dan Jans jadian, hubungan mereka berdua tuh manis banget. Ada saja yang bikin senyum-senyum dan fix, membuat saya benar-benar melupakan keberadaan Igi.

Namun, begitu akhirnya Sarah dan Igi jadian. Buyar sudah segala kemanisan hubungan mereka dan berakhir dengan cerita membosankan dan aneh. Serius, saya sempat ragu dengan segala keputusan penulis. Semuanya berasa acak dan terburu-buru. Hubungan ke-3 orang ini malah jadinya maksa. Fokus seakan-akan langsung bergeser ketika kata jadian terucap. Jans seakan tokoh tempelan yang nggak penting.

Sangat disayangkan menurutku. Sampai akhir saya tidak menyukai akhir kisah mereka ber-3. Berasa antiklimaks karena saya kurang merasa, tolonglah jangan dibuat akhir seperti itu. Ok, ini murni keinginan pembaca egois. lol

Saya tetap merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Bacaan ringan seringannya dengan tebal buku yang  tipis.