Rabu, 04 Desember 2019

[Review] Say No To Me



Say No To Me
Wiwien Wintarto
Penerbit GPU
Terbit tahun 2007
Tebal 312 halaman
@iPusnas


Hubungan Dewi dan Wisnu tidak hanya sebagai bos dan bawahan. Walau Dewi bekerja sebagai sekertaris Wisnu, tetapi mereka juga teman dekat. Sampai-sampai seluruh karyawan di kantor sudah maklum dengan kedekatan mereka berdua.
Padahal mereka berdua sendiri hanya akan tertawa ketika ada yang salah sangka dengan kemesraan mereka berdua. Karena masing-masing sudah punya tambatan hati. Jelas agak mustahil seandainya hubungan mereka berdua akan berubah.
Namun, orang-orang sekitar mereka tidak henti-hentinya membuat prasangka. Dewi dan Wisnu sudah saling cocok. Jadi, sampai kapan mereka berdua menunda peresmian hari jadi?

Ini adalah karya pertama penulis yang saya baca. Suka. Itulah perasaan awal saya. Banyak dialog-dialog lucu antara Dewi dan Wisnu. Menyegarkan. Bukan tipikal novel zaman sekarang yang selalu mengaitkan ada sesuatu yang lebih dalam hubungan bos dan sekretarisnya. Teman Tapi Mesra. Julukan yang cocok untuk hubungan mereka berdua.
Tapi, karena mereka adalah tokoh utama dan metropop adalah tipikal novel romans, tentunya saya mengharap ada peningkatan dalam hubungan mereka berdua. Tidak melulu mesra tapi bukan pasangan, kan?
Akhir buku ini yang dibuat tergesa-gesa sama sekali tidak membuat saya suka. Malah membuat saya capek karena sudah banyak lembaran yang saya baca masa harus berakhir seperti itu saja. Benar-benar penyiksaan.
Kabar buruk untuk pembaca terbitan pertama novel ini. Mengingat sekuel cerita Dewi dan Wisnu dibuat 10 tahun kemudian. Ya, tahun 2017 kemarin penulis membiat sekuel novel ini. Sebenarnya saya agak penasaran dengan sekuel cerita mereka berdua. Tetapi saya agak malas karena mendapat kabar kurang baik tentang isi sekuelnya. Kita lihat saja nanti!
Well, walau ada beberapa bagian yang kurang sreg saya sangat menyukai interaksi antara Dewi dan Wisnu. Selamat membaca.


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)