Dimi
is Married
Retni
SB
Penerbit
GPU
Terbit
Tahun 2010
Tebal
384 halaman
@iPusnas
Garda,
31 tahun, mapan, tampan, kaya raya, lelaki idaman semua wanita yang mengenalnya.
Demi mengamankan posisi ahli waris kerajaan ayahnya rela menikahi gadis polos
berusia 23 tahun bernama Dimi.
Dimi
yang lugu dan polos langsung jatuh cinta kepada Garda ketika kata perjodohan
muncul di depan pintu rumahnya. Khayalan keluarga sakinah mawardah warohmah sudah
terbayang di masa depannya ketika dirinya merasa pernikahan dengan Garda
berjalan manis. Ya, sebagai suami, Garda selalu menomorsatukan kebutuhan Dimi.
Dimi merasa terpuaskan baik lahir maupun bathin. Tanpa Dimi sadari bahwa ada
keanehan dalam rumah tangganya.
Berbulan-bulan
sudah terlewati tapi janji resepsi pernikahan mereka yang tertunda tidak pernah
ditepati oleh Garda. Garda seakan lupa keberadaan istrinya karena tidak pernah
mengikutsertakan Dimi dalam kehidupan sosialnya. Seakan-akan Garda malu
memiliki istri seperti Dimi.
Keanehan
semakin menjadi ketika Dimi kedatangan seorang wanita yang mengaku pacar Garda,
Donna. Siapa sebenarnya Donna? Kehidupan pernikahan macam apa yang sebenarnya
dijalani Dimi?
Tema
cerita pernikahan pura-pura bukanlah cerita favorit saya. Karena bagi saya
pernikahan bukanlah untuk ajang permainan. Karena selama orangtua kedua belah
pihak masih hidup, sungguh tega kah pasangan pura-pura ini menghancurkan hati
mereka? Ditambah perasaan tersakiti pasangan yang kebetulan terlanjur jatuh
cinta. Namun, cintanya tidak terbalas, kehidupan pernikahan seperti apa yang
harus dijalani?
Garda.
Sejak perkenalan awal saya tidak bisa bersimpati padanya. Perasaan kesal karena
tega betul menyakiti perasaan orang lain hanya karena bisa. Mungkin tujuan
orangtuanya baik ingin menjodohkan anaknya agar lebih tanggung jawab dan
dewasa. Tapi yang ada Garda malah semakin menjadi-jadi. Tidak peduli perasaan
Dimi yang sudah jatuh cinta padanya Garda tetap menjalankan rencananya.
Saya
selalu tahu bahwa formula yang dipakai penulis akan selalu sama. Awalnya pernikahan
pura-pura. Salah satu akan sadar perasaannya. Yang satu lagi menyangkal
perasaan dan pada akhirnya mereka akan melaksanakan pernikahan sesungguhnya dan
tidak pura-pura. Dan, akhir bahagia menanti mereka.
Hanya
saja sakit ini masih terasa ketika Dimi tahu bahwa pernikahannya hancur.
Kesadaran Dimi bahwa Garda punya agenda tersendiri tentang mereka. Garda yang
tidak jatuh cinta padanya tapi masih sanggup menyentuhnya setiap malam. Ugh,
perasaan mual seperti Dimi pun ikut saya rasakan. Tega-teganya.
Karena
masalah keluarga, mereka tidak serta merta memutuskan untuk bercerai. Ada
perasaan-perasan yang harus mereka jaga. Walau sehancur apa pun Dimi, dia tidak
tega mengancurkan harapan kedua orangtuanya. Dimi tidak tega ketika nantinya
muncul perasaan bersalah karena kedua orangtuanya turut andil masalah perjodohan
dengan Garda.
Sungguh
pelik. Saya yang naif mulai bertanya-tanya inikah resep pernikahan perjodohan
langgeng? Karena ada sebesar masalah apa pun harus ditangguhkan karena demi
menjaga perasaan orang lain? Sungguh, saya hanya berharap ini adalah asumsi
konyol yang tidak berdasar.
Terlepas
dari semua permasalahan pernikahan Dimi, saya sangat menyukai cara penulis
bercerita. Hal ini juga yang membuat saya sanggup menamatkan cerita Dimi dan Garda.
Walau sampai akhir saya kurang menyukai Garda, Dimi yang kuat dan mandiri mampu
membuat cerita lebih menarik dan tidak membosankan. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)