Infinity
Mayang Aeni
Penerbit
Grasindo
Tahun Terbit
2016
Tebal 249
halaman
Blurb
Bani kehilangan satu-satunya rumah untuk pulang ketika Bunda
yang disayanginya meninggal dunia. Di saat tidak ada seorang pun orang yang
berdiri di sampingnya, justru Dinda menjadi satu-satunya yang bertahan
untuknya, menemani Bani saat cowok itu merasa dunianya runtuh.
Dinda bukan sosok yang asing bagi Bani. Gadis itu masuk ke
daftar orang yang tidak disukai Bani sejak pertemuan pertama mereka. Namun,
semesta seolah berkonspirasi untuk mempertemukannya dan Dinda dalam suatu
liburan keluarga, sampai akhirnya Dinda pun mulai mengetahui rahasia yang Bani
simpan.
Keberadaan Dinda selepas kepergian Bunda di sisi Bani perlahan- lahan membantu Bani untuk bangkit kembali, berdamai dengan masa lalu yang kelam, dan keluarganya yang berantakan. Bersama Dinda, Bani menemukan kembali rumahnya untuk pulang.
Keberadaan Dinda selepas kepergian Bunda di sisi Bani perlahan- lahan membantu Bani untuk bangkit kembali, berdamai dengan masa lalu yang kelam, dan keluarganya yang berantakan. Bersama Dinda, Bani menemukan kembali rumahnya untuk pulang.
Review
Lagi-lagi dalam
pembukaan review ini saya harus menyampaikan permintaan maaf. Karena keterlambatan
dalam pembuatan review permintaan dari penerbit ini. Saya tidak akan melakukan
pembelaan apa pun karena hal ini memang murni kesalahan saya. Semoga dengan
diterbitkan review ini bisa melunasi utang saya dan dimaafkan akan
keterlambatannya. m(>_<)m
Pertemuan awal
Dinda dan Bani bukan suatu pertemuan yang dapat dikenang dengan baik. Pasalnya Banilah
yang memimpin perundungan terhadap Dinda. Siapa yang akan senang ketika bertemu
dengan perundungmu ketika sedang asyik berlibur?
Itulah yang
dirasakan Dinda ketika bertemu Bani di Lembang. Kenapa pula sudah jauh dari
Jakarta Dinda harus bertemu Bani. Canggung. Keduanya merasa saling tidak nyaman
ketika kebetulan rumah sahabat Mama Dinda adalah milik orangtua Bani. Sungguh sial
bukan? Sudah dipaksa sang Mama berlibur malah bertemu dengan Bani, musuh
bebuyutannya. Para orangtua yang tidak mengetahui permusuhan mereka malah
menganggap bahwa Bani dan Dinda saling kenal dan berteman dekat.
Liburan Dinda
yang suram pun berubah ketika Dinda mengetahui masa lalu Bani. Bagaimana luka
itu menyayat begitu dalam hingga membentuk pribadi Bani yang buruk. Dinda tidak
tahu bahwa semua yang dilakukan Bani ada alasannya. Dan alasan Bani batu Dinda
tahu ketika dirinya menghabiskan liburan di rumah Bani.
*****
Anak-anak selalu
menjadi korban. Itulah yang saya tangkap ketika membaca novel ini. Pasalnya
setiap anak tentunya tidak dapat memilih siapa orangtuanya dan begitupun
sebaliknya. Yang bisa dilakukan hanyalah kita saling berusaha dengan baik peran
kita baik sebagai orangtua maupun sebagai anak.
Bani kebetulan
mendapat orangtua yang tidak harmonis, wajar ketika Bani kecil mulai memberontak.
Cari perhatian. Itulah yang sering dilakukan anak-anak yang sayangnya kadang
orangtua tidak menangkap maksud sang anak.
Saya
turut sedih dengan masa lalu Bani dan salut pada Dinda yang mau bertahan di
sisinya, mengingat sejarah mereka berdua yang buruk. Pada akhirnya mereka bisa
melalui semuanya dengan baik. Cerita Bani dan Dinda ini walau dibumbui dengan
masa lalu Bani yang kelam termasuk novel romens yang bisa dibaca sekali duduk. Selamat
membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)