Rabu, 30 November 2016

[Review] Taman Pasir

0



Judul : Taman Pasir
Pengarang :  Sintia Astarina
Tahun Terbit : Cetakan I, 2014
Tebal     : 272 halaman
ISBN: 978-602-251-521-0
Harga    : Rp 45.000,00




Sejauh apa pun jarak yang ditempuh, kita akan tetap begini.
Selama apa pun kita tak bertemu, kita akan terus bersama.
Sebab, akan selalu ada rindu yang menyengat dari detik ke detik, menit ke menit, hingga waktu tak lagi dapat diukur.
Pertemuan manis yang tak disengaja, membuat kita berdua jatuh dalam pelukan hangat dua sahabat.
Perkara demi perkara yang dilalui, menyiratkan hal-hal yang selalu membuat aku ingin pulang.
Dan kunyatakan padamu, tak ada hari tanpa sesuatu yang berharga.
Di Taman Pasir, selalu ada cerita manis untuk diukir. Di Taman Pasir, selalu ada cerita manis untuk pulang ke rumah.

*****

Gea dan Kelvin pertama kali berkenalan saat mereka berdua bermain sepeda di taman pasir. Pertemuan mereka membuat keduanya selalu bermain bersama setiap hari. Kedekatan mereka menjadikan mereka berdua adalah sahabat yang tidak terpisahkan. 
Hingga kelulusan SMA mereka berdua harus terpisahkan. Gea harus pindah ke Singapura mengikuti kepindahan orangtuanya. Namun persahabatan mereka tetap terjalin. Sebisa mungkin mereka berdua saling berkomunikasi. Hingga kecelakaan naas terjadi pada ayah Kelvin. Kehidupan Kelvin tidak sama seperti dulu lagi. Bagaimanakah kelanjutan persahabatan Kelvin dan Gea?
Dua orang sahabat. Lelaki dan perempuan. Dari kecil. Ah, itu semua selalu menjadi impian saya. Sejak dulu kepengin sekali mempunyai sahabat yang beda jenis kelamin. Alasannya sepele sih dan khas anak kecil, kayaknya keren aja punya sahabat cowok xD
Kelvin dan Gea, dua sahabat yang saling membagi mimpi. Gea yang punya mimpi ingin menjadi penulis terkenal dan Kelvin yang ingin menjadi atlet sepeda terkenal. Mereka berjanji satu sama lain untuk mewujudkan impian sejak kecil. Jalan yang mereka tempuh memang tidak mudah, khususnya Kelvin. Berbagai cobaan datang silih berganti. Tanpa bantuan dari Gea mungkin Kelvin tidak akan bisa mengatasi semua cobaan yang dialaminya.
Hmm, persahabatan dua orang ini memang bikin iri. Padahal mereka sudah tidak tinggal di negara yang sama lagi. Tapi bisa-bisanya mereka masih menjalin komunikasi dan akrab. Saya menyukai hubungan yang saling menguatkan ini. Walau terlalu condong masalah Kelvin, saya masih menikmati indahnya persabahatan mereka berdua.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com