Rabu, 30 November 2016

[Review] Perfect Wedding

0



Judul: Perfect Wedding
Penulis: Putu Felisia, Catz Link Tristan, Achi Narahashi
Desainer kover: Chyntya Yanetha
Penerbit: Grasindo
Tahun terbit: Februari 2015
Tebal buku: 220 halaman
ISBN: 9786022518921



Julia
“Kenapa kamu terima lamarannya?"
"Karena dia sesuai dengan gambamn pria ideal gang selalu kita impikan. Kaya, tampan, mapan, baik, dan tidak pernah terlihat menggandeng banyak pacar."
“Dia mengatakan perasaannya padamu?"
Aku kembali menggeleng.
“Dia pernah menciummu?"
"Dia pernah memelukku... Oh! Dan berpegangan tangan saat foto prewed."
"Astaga, J..."

Meisha
“Aku nggak tahu kenapa orang-orang masih ingin menikah. Mengetahui persiapannya saja sudah membuatku gila.""
“Serius, kamu benar-benar nggak tahu? Kamu perlu nikah karena kamu bisa ‘having fun' sepuasnya tanpa harus takut dosa!" well, mungkin itu salah satu keuntungan pernikahan. Tapi menukarkan kebebasanku hanga untuk itu? Oh, tidak! Setidaknya aku memang, belum siap untuk itu.

Octa
"Sebenernya menikah itu untuk apa? Aku selalu berpikir, pernikaham itu hanya tanda tangan di atas kertas perjanjian. Laki-laki memberi nafkah. Perempuan melayani seumur hidupnya. Mungkin akan ada hal-hal lain di dalam perjanjian itu. Aku tak tahu, tapi... dengan semua yang terjadi, aku... "

******

Tiga cerita dengan tiga penulis berbeda. Bercerita tentang tiga orang wanita berbeda. Yang menjadi kesamaan hanya satu. Pernikahan. 
Cerita pertama tentang J - Julia. Julia mendapat lamaran dadakan dari bosnya, Dixon. Tanpa pacaran, tanpa saling tahu masing-masing. Tiba-tiba Dixon melamar J. Tentu saja J yang memang selalu mengidam-idamkan pernikahan langsung menerima lamaran Dixon. Tanpa pertanyaan. Tanpa keraguan. Enam bulan ke depan sudah bisa dipastikan J akan menjadi istri Dixon. Yang tidak J tahu adalah kemunculan Josh, pria dari masa lalu J.
Cerita kedua tentang Meisha. Gadis penganut hidup bebas ini tidak pernah memikirkan tentang pernikahan. Baginya menjadi pribadi yang sexy, free, dan single adalah suatu paham hidup yang akan selalu dipujanya. Pertemuannya dengan seorang dokter kaku bernama Ken pun  tidak dipedulikannya. Walau tentunya Mei tidak kebal pada pesona Ken. Mampukah Ken mengubah paham yanh dianut Mei?
Cerita ketiga adalah tentang Octarina. Gadis pembenci hal-hal tentang pernikahan. Walau bekerja di bidang Wedding Organinizer tidak membuat Octa terkesan. Octa tetep berkeyakinan pernikahan bukanlah yang ada di agendanya. Tidak pernah ada yang tahu ketika gadis itu menyembunyikan masa lalu yang kelam. Masa lalu yang membuatnya sangat membenci pernikahan. Hanya satu laki-laki yang dipercaya Octa tentang masa lalunya, melebihi keluarganya. Namun, mampukah laki-laki itu meruntuhkan dinding pertahanan yang dibuat Octa. Lalu, kepada siapa sebenarnya hati Octa berlabuh? Kepada teman masa kecilnya Arjun kah? Atau Wenard? Chef terkenal yang dielu-elukan keluarga Octa?

Semuanya diramu oleh tiga penulis berbeda. Menjadikan kisah mereka berbeda.

Wow, jujur. Saya suka sekali membaca kisah mereka bertiga. Tidak menyangka model begini ternyata bikin fresh juga. Masing-masing ditulis oleh penulis berbeda. Saya sempat kaget dan bertanya-tanya akan seperti apa ceritanya. Mengingat yang menulis adalah tiga orang. Satu buku keroyokan begini. 
Benang merah dari buku ini adalah tema pernikahan dan hubungan saudara tiap tokoh utamanya. Tiga orang perempuan kakak beradik dalam menanggapi pernikahan. 
Cerita yang paling saya sukai adalah cerita kedua, si bungsu. Cerita tentang pasangan beda usia selalu lebih menarik di mata saya. Walau yah terlalu berlebihan menurut saya ketika perbedaan usianya hanya satu tahun tapi kelakuan Ken seperti anak SMA. Usia Ken 23 tahun, sedangkan Mei 24 tahun. Bagi saya tidak terlalu beda jauh lah kenapa pula sifat Ken harus dibuat kekanak-kanakan? Berasa beda jauh saja dengan Mei. Atau Ken hanya bersikap manja ketika di depan Mei? Entahlah yang pasti Ken-Mei ini pasangan favorit saya.
Untuk cerita yang lainnya Octa lebih menarik daripada J yang ababil. J, dari awal saya kurang suka dengan J. Dia ini labil banget dan suka berlebihan. Ketika dilamar, paling tidak nanya alasan dong. Masa pasrah aja hanya karena pengin buru-buru dilamar. Cerita J ini bikin saya esmosi jiwa karena sebel. Kalau cerita Octah bikin saya esmosi jiwa karena sedih.
Overall, saya sangat menyukai buku ini. Sangat direkomendasikan sebagai bacaan untuk mengenal apa arti pernikahan lebih dalam.

"Pernikahan adalah sebuah ikatan indah yang terbentuk dalam hubungan saling mengasihi. Menerima kelebihan dan kekurangan. Saling mengisi. Saling membutuhkan. Saling bekerja sama melewati cobaan kehidupan. Berbagi senang, atau bersama-sama menanggung duka. Itulah pernikahan. Pernikahan, adalah hadiah terbaik bagi sebuah cinta." (p.208)

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com