Rabu, 30 November 2016

[Review] Jejak Hujan

0



Judul : Jejak Hujan
Penulis : Hary B. Koriun
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Juli 2014
Halaman : 128
ISBN : 9786022516255 



"Karena, aku tak mau mengkhianati apa yang selama ini kupertahankan. Aku memiliki masa lalu. Aku terikat oleh masa lalu, terikat oleh kenangan, terikat oleh... oleh banyak hal. Banyak hal yang membuat aku harus selalu ingat dan tetap memegangnya. Kamu punya kekasih, meski dia tidak selalu bersamamu, dan aku punya kekasih, meski itu hanya masa lalu. Kita tetap setia dengan apa yang pernah kita yakini, Wen, Kita bukan pengkhianat..."
Tiba-tiba dia merangkulku dan menangis. Hujan masih belum reda dan senja sudah benar-benar habis. Suara ombak pantai terdengar menghempas karang di pinggir jalan itu. Dia semakin erat memelukku. "Kenapa kamu tidak bisa melupakan masa lalumu?"

*********

Buku ini berkisah tentang Weni dan Firman. Mereka pertama kali berkenalan ketika Firman yang berprofesi sebagai wartawan magang ingin mewawancarai Weni. Namun, sayangnya wawancara itu tidak pernah terlaksana karena Weni tidak menepati janjinya. Weni terlalu sibuk dengan kuliah dan pekerjaan magangnya. Firman tentu kecewa dan harus menahan malu. Bagaimana bisa sesibuk itu sampai melupakan janji.
Hingga beberapa waktu kemudian Weni mengunjungi kantor Firman dan meminta maaf. Firman yang keburu kesal tentunya menanggapi maksud baik Weni dengan dingin. Weni pergi begitu saja ketika maksud baiknya ditolak Firman. Setelah insiden itu anehnya mereka berdua menjadi dekat. Kemana-mana selalu bersama dan menghabiskan waktu bersama. Namun, mereka berdua tidak ingin menjalin komitmen apa pun. Mereka menegaskan hubungan mereka hanya berakhir dengan pertemenan. Weni sudah memiliki kekasih hati. Dan Firman sendiri belum bisa melupakan mantan kekasihnya.

Jujur, saya agak bingung mengikuti cerita Weni dan Firman. Walaupun tebal buku ini sangat tipis karena alur yang lambat membuat saya kesulita. Apa lagi ditambah dengan pemakian sudut pandang yang campuran semakin membuat saya kurang sreg dengan ceritanya. Ada kalanya saya mengatakan sangat tidak penting dengan segala sudut pandang yang ada, tetapi menyadari juga sangat diperlukan guna memahami cerita yang ingin disampaikan penulis.
Saya pribadi tidak bisa mengatakan buku ini sebagai bacaan favorit atau pun menyenangkan. Tapi saya cukup terhibur membaca buku ini sampai selesai.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com