Kamis, 03 November 2016

[Review] Cinta 4 Sisi

0



Judul : Cinta 4 Sisi
Penulis :  Indah Hanaco
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Cetakan ke-3; Febuari 2015
Tebal : 276 halaman
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi perpus online iKaltim




Awalnya, mereka cuma dua orang kekasih yang merasa terabaikan, hingga mulai menyusun drama. Hanya untuk menunjukkan bahwa mereka ada.
Akhirnya, semua kepura-puraan itu menjadi bumerang indah yang memiliki sisi tajam dan siap menggoreskan luka. Hati mereka tidak pernah sama lagi, meski keduanya sudah berjuang untuk saling melepaskan.
Mereka memetik pelajaran, jangan pernah bermain-main dengan hati. Karena hati adalah organ liar yang punya keinginan sendiri. Mereka ingin menghindar dan bermain aman, kembali pada hasrat awal. Tapi, siapa yang mampu terus bersandiwara dan membangun dusta-dusta baru?
Pada akhirnya mereka harus memilih. Melepaskan cinta lama dan mengemas masa depan berdua. Atau, membebaskan mimpi-mimpi itu terbang dan menyiksa jiwa selamanya, tanpa bahagia. Cinta, tidak setiap saat hadir dan menyapa. Ketika dia ada, bijakkah kau menebasnya?
Inilah kisah mereka. Violet. Quinn.

*******

Violet dan Quinn adalah dua orang kekasih yang terabaikan. Masing-masing memiliki kekasih namun sang kekasih malah sibuk dengan orang lain. Mengabaikan seseorang yang dianggapnya lebih penting dan istimewa. Mereka berdua membuat perjanjian yang tidak masuk akal dengan berpura-pura saling tertarik. Semua itu hanya demi sang pacar tidak mengabaikan kehadiran mereka  berdua. Sungguh konyol ketika takdir mempertemukan mereka berdua. Pacar Violet, Jeffry, lebih memilih sibuk dengan pacar Quinn. Pacar Quinn, Eirene, dengan dengan terang-terangan mengatakan Jeffry adalah seseorang yang pernah ditaksirnya dulu.
Siapa yang tidak cemburu ketika mereka diabaikan. Keduany setuju untuk memulai sandiwara. Sandiwara demi menyadarkan pacar masing-masing. Namun, siapa yang menyangka ketika hubungan yang Violet dan Quinn mulai tidak lagi menjadi hanya sebuah sandiwara.

"Jujur aja Vi, aku belum siap kehilangan Eirene. Aku benar-benar mencintainya. Tapi ada bagian diriku yang merasa kalau dia mulai berubah sejak resepsi itu." (Quinn - p.89)

Dari awal saya sudah merasa apa yang dilakukan Quinn dan Violet ini salah. Bagaimana tidak dua orang yang terabaikan dijadikan satu malah berpura-pura untuk saling menghibur. Ah, sudah bisa dipastikan kan nantinya bagaimana. Seseorang yang sedang terluka dan ada yang lebih perhatian dibanding seseorang yang dianggap istimewa. Ke laut aja deh yang pacar yang cuek.
Violet juga merasa ragu dengan keinganan Quinn lantaran dirinya tidak cukup besar mencintai Jeffry untuk melakukan tindakan berlebihan. Violet ini lebih ke menunggu hubungannya dengan Jeffry mengalir apa adanya saja. Dan, hati wanita mana yang tidak lemah ketika bersama Quinn yang super perhatian? Ah, Quinn. Kamu mencuri hati saya. Langsung dibuat jatuh cinta dengan kelembutan Quinn.
Quinn ini tipe-tipe laki-laki yang lurus. Sekali mencintai seseorang dia akan  total. Sama seperti yang dilakukannya ketika melihat gelagat Eirene yang terlalu dekat dengan pacar Violet. Makanya tanpa malu-malu Quinn menawarkan ide konyol itu pada Violet. Tanpa bisa menolak Violet hanya bisa pasrah dengan kesungguhan Quinn.
Saya sangat menikmati semua cerita Violet dan Quinn. Semua penyelesaian yang diberikan penulis. Bagaimana akhirnya Violet sadar hatinya untuk siapa. Dan tidak serta merta menuruti dorongan hati untuk buru-buru memilih
Satu hal yang saya tahu tokoh Quinn ini bikin saya kesengengsem. Rekomendasi banget buat yang suka cerita cinta manis. Selamat membaca. 

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com