Rabu, 04 Desember 2019

[Review] Miss Pesimis

0



Miss Pesimis
aliaZalea
Penerbit GPU
Tahun terbit 2017
Tebal 272 halaman
@iPusnas


Miss Pesimis adalah cerita favorit kedua dari karya penulis. Ketika mulai membaca ulang saya benar-benar lupa dengan isi cerita buku ini. Heran bagaimana saya bisa melupakan cerita favorit?
Adriana, Didi, adalah tokoh utama cerita ini. Masih ada hubungan dengan karya penulis lainnya. Karena Didi adalah adik tokoh utama dalam novel Blind Date.
Didi merasa depresi karena usianya yang akan menginjak 30 tahun belum juga mendapat calon suami. Alasan utama yang membuat Didi belum mempunyai kekasih adalah karena Didi tidak bisa melupakan cinta monyetnya ketika SMP. Didi tidak pernah berusaha untuk melupakan Baron. Karena perasaan yang tidak bisa hilang inilah Didi sempat menolak lamaran pacarnya dulu ketika masih kuliah di Amerika.
Sekembalinya ke Indonesia dan bekerja Didi sempat dengan Ervin. Walau hubungan mereka berdua hanya teman dekat. Didi merasa Ervin tidak pernah tertarik pada dirinya. Mengingat bagaimana Ervin yang playboy tidak pernah mencoba mendekatinya. Walau sebenarnya Didi sempat naksir pada Ervin. Dengan kenyataan Ervin tidak tertarik pada dirinya, lagi-lagi Didi tenggelam pada cinta masa lalunya.
Hingga kebetulan itu terjadi. Ervin adalah teman SMA Baron. Didi tidak sengaja bertemu kembali dengan Baron ketika sedang date dengan Ervin. Sejak saat itulah Ervin mulai melihat Didi.
Jujur, saya kurang menyukai Ervin. Yah, bukan hanya Ervin sebenarnya. Semua tokoh yang awalnya tidak tertarik dengan si wanita tiba-tiba karena suatu hal menggebu-gebu mulai jatuh cinta. Saya selalu ingin bilang, hey, selama ini ke mana saja?
Agak tidak adil bukan? Dari awal sudah jatuh cinta dan diabaikan lalu dengan seenaknya cemburu ketika ada pria lain yang mencoba datang ke kehidupan. Tapi yah lagi-lagi urusan hati siapa yang bisa memaksa. Hati tidak bisa memilih kapan dan di mana kita akan jatuh cinta.
Saya harus akui merasa salut pada Didi. Masih bisa bertahan berteman dengan Ervin dan harus tabah melihat deretan fans Ervin. Bohong bukan ketika mengatakan Didi tidak cemburu? Tapi apa yang bisa dilakukan Didi selain pasrah.
Saya agak tidak menyukai perkembangan akhir cerita Didi. Yang terlalu tiba-tiba seperti itu. Karena saya selalu bertanya-tanya akan seperti apa akhir cinta Didi dengan Ervin yang play boy ini.

Well, saya masih menikmati cerita Didi dan Ervin. Walau yah saya masih kurang menyukai Ervin. Karena sampai akhir saya merasa cinta Ervin pada Didi kurang tulus. Tapi, tetap merekomendasikan cerita mereka berdua. Selamat membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com