Rabu, 04 Desember 2019

[Review] Life in Flux

0



Life in Flux
Elmo Wolfe
Penerbit GPU
Tahun terbit 2016
Tebal 384 halaman
@iPusnas



Lilu akhirnya merelakan hubungan dengan pria yang selama ini bersamanya sejak dua tahun yang lalu. Hubungan yang dirasa Lilu sangat tidak sehat ketika tahu bahwa selama ini ada orang ketiga dalam hubungan mereka berdua. Lilu memutuskan untuk pergi dan memilih tinggal dengan kakaknya, Dean.
Di Skotlandia hanya ada kakaknya Dean yang bisa dimintai bantuan. Mengingat Lilu tinggal terpisah dengan orangtuanya yang ada di tanah air. Dimulailah hari-hari Lilu melalui patah hatinya.
Dalam prosesnya Lilu bertemu dengan pria yang memiliki mobil impiannya, Impala 1967. Pria yang membuat Lilu panas dingin dan kesal di saat bersamaan. Pasalnya, Balthazar adalah atasannya yang perfeksionis. Ya, Lilu jatuh cinta dengan atasannya sendiri.
Hal ini sempat membuat Lilu ragu. Bisakah bersikap profesional nantinya.
Ada juga pria bernama Alex yang masakannya Lilu kagumi. Lilu tidak pernah absen mengunjungi restoran sang chef.
Kepada siapakah hati Lilu akan memilih?

Kalau bukan demi tantangan, sumpah, buku ini bakalan tidak bisa saya selesaikan. Dengan ketebalan buku yang lumayan dan ditambah cerita yang sangat membosankan. Lengkap sudah penderitaan ini.
Saya merasa kecewa ketika cerita Lilu terlalu bertele-tele di awal. Setelah mencapai 100halaman lebih dan tidak menemukan inti yang dimau penulis? Jangan salahkan saya ketika meragukan penerbit. Kok bisa?
Seharusnya dari awal langsung saja diceritakan pedekate Lilu dengan semua calonnya. Saya gagal paham di mana menariknya dunia pekerjaan Lilu, interaksi Lilu dan teman-temannya yang mungkin dimaksudkan menghibur. Atau sisi romcom seperti yang dikatakan pembaca di Goodreads. Ya mending ada lucu-lucunya yang membuat saya terhibur.
Satu-satunya yang agak membuat saya tertarik adalah penulis dan tokoh utama sangat menyukai serial TV Supernatural. Nama Dean sang kakak pun sudah bisa dipastikan mengambil dari tokoh utama Supernatural. Jelas, karena saya juga fans Supernatural.
Sampai akhir saya agak dikejutkan dengan keputusan penulis. Tidak disangka tapi tetap membuat saya kesal karena sepanjang itu akhirnya hanya seperti ini? Ok lah review saya ini benar-benar subyektif dan karena memang buku ini bukan cangkirku. Hanya itu.

Tetapi tentunya mungkin di luar sana bakal ada yang menyukai cerita Lilu. Selamat membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com