Judul : Sonnenblume
Penulis : Ary Yulistiana
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Maret 2014
Tebal : 200 Halaman
ISBN : 9786022514374
Sejak kecil Sekar selalu dikelilingi bunga matahari. Ibu dan Kakek Sekar memiliki tanaman bunga matahari yang mengelilingi rumahnya. Setiap hari Sekar selalu dikelilingi bunga matahari. Hanya melihat bunga matahari kebahagian selalu dirasakan Sekar.
Hingga dewasa pun Sekar masih selalu menyukai bunga matahari. Sudah menjadi impiannya juga memiliki sepetak kebun bunga matahati. Impiannya ini sedikit demi sedikit mulai terwujud ketika Sekar bertemu dengan Niko. Pemuda itu berjanji akan mewujudkan impian Sekar. Sekar yang terpesona dengan lelaki yang mau mewujudkan impian mulai jatuh cinta pada Niko. Kesendiriannya selama ini mulai terasa berbeda ketika bertemu Niko.
Hal yang menjadi kebahagiaan ketika impianmu akan diwujudkan oleh kekasihmu. Setiap hari Sekar selalu menanti-nanti kebun bunganya akan bermekaran bunga-bunga matahari yang indah. Menunggu sebentar lagi hingga semua impiannya akan terwujud.
Takdir berkata lain ketika sahabat masa kecil Sekar, Ardiansyah, memimang Sekar. Sejak kecil Sekar tidak bisa menolak keinginan Ardiansyah. Apa pun yang diminta Ardiansyah selalu Sekar coba turuti. Padahal hati Sekar saat ini sudah menjadi milik Niko. Apa yang akan Sekar lakukan? Sekar tidak ingin melihat kemaharan Ardiansyah. Sekar terlalu takut Niko akan terluka karena Ardiansyah.
******
Buku ini bercerita tentang seseorang yang sangat menyukai bunga matahari. Saya pribadi bukan pecinta bunga. Yah, biasa-biasa saja. Orang malas seperti saya ini boro-boro terjun ke tanah untuk menanam bunga-bunga yang cantik. Berbeda sekali dengan Sekar. Dari kecil yang dipunya Sekar hanyalah bunga matahari. Yang setia menemani dirinya hanyalah bunga matahari. Maka ketika dirinya dipisahkan dari bunga matahari saya tahu bahwa tidak akan ada hal baik yang akan menimpa Sekar.
Saya tidak bisa menyukai Ardiansyah. Dia ini terlalu egois. Sudah tahu Sekar sudah punya kekasih masih saja dirinya ingin menikah dengan Sekar. Sekar yang tidak bisa mengambil keputusan pun membuat saya sebal.
Yang paling tidak saya sangka adalah buku ini tidak hanya bercerita tentang Sekar dan Ardiansyah. Tetapi bercerita juga tentang Vairam. Putri Sekar dan Ardiansyah. Saya sebenarnya kurang menyukai kisah seperti ini. Sebenarnya saya hanya menginginkan cerita fokus pada kisah Sekar saja. Kalau sudah sampai cerita tentang kehidupan anaknya juga yang ada di pikiran saya cerita pasti melebar kemana-kemana. Saya pun menjadi tidak tahu siapa lagi tokoh utama dalam buku ini. Seakan-akan penulis dengan seenaknya mengubah segalanya.
Yah, walau secara keseluruhan saya kurang menyukai bagian kisah Vairam. Lewat Sonnenblume ini saya bisa mengenal keindahan bunga matahari sesungguhnya. Saya menjadi mulai kepikiran untuk bisa melihat kebun matahari sendiri. Sepertinya akan indah sekali berfoto dengan latar bunga matahari dan sinar matahari yang terik.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)