Judul : Garden Magic
Penulis: Mita Miranti
Penerbit: Grasindo
Cetakan pertama, Desember 2015
Tebal : 202 halaman
ISBN: 9786023752829
"Cinta itu seperti tanaman, dia hidup karena dipelihara."
Menjadi yatim piatu sungguh tak pernah terbayangkan oleh Iris. Dia juga tak mengira akan bertemu dengan pria menyebalkan, yang membuat hidupnya semakin sulit. Siapa sebenarnya pria itu?
Oh, dan berapa banyak sketsa taman yang harus dia buat untuk melupakan masa lalunya?
Seandainya cinta dapat menemukan jalannya sendiri, dia ingin meloloskan diri dari pedihnya rasa dikhianati. Dia ingin merasakan kembali indahnya bahagia, seindah bunga kana yang begitu dicintai ibunya.
*****
Sejak kematian kedua orangtuanya Iris hanya tinggal bersama mbok Narti yang selama ini mengasuhnya. Walau kesepian Iris berusaha tegar. Ada orang-orang yang masih sayang dan peduli padanya. Hubungannya dengan Adli pun semakin membuat Iris tidak merasa kesepian. Adanya Aldi membuat masa-masa suram hidup Iris dapat dilalauinya denga tegar. Namun, sayang Aldi tewas karena kecalaan. Hidup Iris pun lagi-lagi dilanda kesepian.
Saat ini yang ada di fokus Iris adalah pekerjaannya. Iris bisa melupakan kesedihannya ketika bisa menciptakan taman-taman impian yang diinginkan para kliennya. Walaupun usaha Iris masih terbilang baru, Iris bersyukur ada orang-orang yang percaya akan kemampuaannya. Tak hanya klien yang puas dengan kemanpuannya saat ini Iris sedang kesal karena mendapat seorang klien yang menyebalkan. Klien yang satu ini sangat susah diajak kerja sama. Bukannya membantu klien itu malah bersikap dingin pada Iris. Tetapi kenapa Iris selalu mengkhawatirkan klien menyebalkan itu?
Alur yang digunakan penulis bisa dibilang sangat lambat. Kesedihan dan kesepian Iris pun sangat terasa. Membuat saya ikut larut. Siapa yang tidak akan simpatik pada Iris. Dia hidup sebatang kara. Hanya hidup dengan asisten rumah tangga dan anjingnya, Morries. Tentunya banyak juga sahabat Iris yang merasa peduli padanya.
Perasan kehilangan yang bertubi-tubi membuat Iris menutup diri dari dunia luar. Iris terlalu takut untuk mencoba. Takut yang ditemuinya lagi hanyalah kata kehilangan.
Saya suka pertemuan awal Iris dengan Wira. Hubungan benci-cinta memang tidak akan pernah membosankan. Hanya saja hubungan mereka berdua kurang digalih lebih dalam. Penulis hanya memberikan perhatian lebih besar pada masa lalu Iris. Cukup mengejutkan ketika saya sampai pada bagian twist. Plotnya ditulis dengan rapi membuat saya tidak tahu menahu seluruh karakter yang muncul di kehidupan Iris saling berhubungan. Kejutan besar yang diberikan oleh penulis.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)