Judul : Rainbow
of You
Pengarang : Indah Hanaco
Tahun Terbit : Cetakan I, September 2013
Penerbit : PT Grasindo
Jumlah Halaman : hal
Kategori : Romance, Teenlit
Harga : Rp. 45.000,-
ISBN : 978-602-251-465-7
Rating : 4/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi
@iJakarta
“Bicara
hati adalah bicara tentang riuhnya keajaiban. Lupakan segala logika dan akal
sehat. Karena hati selalu mengeja dengan bahasanya sendiri.”
Ryu punya mimpi paling murni tentang Robin. Mimpi yang terpelihara rapi
selama dua belas tahun. Hingga Tuhan memberi kejutan yang tidak siap untuk dihadapi
gadis itu. Enzo juga menyimpan mimpi-mimpinya di tempat rahasia. Berbeda dengan
Ryu, Enzo tahu bagaimana caranya untuk mewujudkan mimpi itu. Meski tidak
mudah.Pipi semangka. Robin. Juliet. Ian Quintus. Lirik lagu. Satu per satu
mendorong Ryu dan Enzo kea rah yang sama. Semuanya dilengkapi oleh “mantra”
yang diucapkan Ryu. Abrakadabra!
************
Suka
banget dengan buku Indah Hanaco ini. Cerita manis antara Ryu dan Enzo. Sampai
akhir pun saya seakan-akan nggak rela untuk melepas mereka berdua. Masih
kepengin tahu akan seperti apa kelanjutan hubungan mereka berdua.
Bagi
Ryu kecil, Robin adalah segala-galanya. Seorang tetangga yang baik, kakak yang
baik, dan cowok yang ingin Ryu jadikan suami. Dan, semuanya itu bertahan sampai
10 tahun. Walau Ryu dan Robin tidak pernah berjumpa lagi. Keluarga Macfandyen
harus pindah ke London. Ryu ditinggalkan. Tidak ada lagi tetangga baik hati
yang selalu perhatian pada Ryu. Tapi Ryu sama sekali tidak merindukan Enzo,
adik Robin. Bagi Ryu, Enzo adalah musuh bebuyutannya. Jika ada Enzo, Ryu akan
selalu menangis. Karena sudah bakat alam Enzo untuk selalu mengusili Ryu.
Hingga
pertemuan kembali dengan Keluarga Macfandyen membuat semua impian Ryu kandas.
Robin yang dulu selalu Ryu puja berubah 180o. Robin masih tetap baik
hati dan ganteng, tapi semua yang ada di diri Robin berubah. Badan Robin
menjadi lebih subur dan perhatian Robin pada Ryu tidak seperti dulu lagi.
Perasaan Ryu campur aduk. Robin meleset jauh dari bayangan Ryu. Dan, yang
semakin membuat Ryu syok adalah
perubahan drastis pada Enzo. Ryu tidak mengira Enzo akan menjadi lebih ganteng
dan sudah tidak pernah mengusili Ryu lagi. Perasaan Ryu sedikit-dikit mulai
berubah. Salahkah Ryu seandainya dia lebih deg-degan ketika berada di dekat
Enzo disbanding dengan Robin?
Awalnya,
saya benci dengan keputusan penulis yang main fisik. Robin yang selalu dipuja
Ryu kenapa harus berubah menjadi super gemuk dan membuat perasaan 10 tahun Ryu
kandas? Agak berlebihan menurutku. Kesannya Ryu hanya memuja Robin ketika
dirinya masih sempurna. Dan, malah beralih ke Enzo. Ugh, cemen banget kan
perasaan Ryu. Namun, seiring lembar demi lembar semuanya ternyata bukan seperti
itu. Memang ada sesuatu yang berubah
pada diri Robin. Dan, hal itu tidak bisa ditolerir baik oleh Ryu maupun saya.
Dan, perlahan tapi pasti kedekatan Ryu dan Enzo terasa alami. Mereka semua
memang teman dari kecil. Dari dulu sangat akrab. Jadi bukan hal sulit ketika
semuanya kembali akrab seperti dulu. Cerita semakin menarik ketika Ryu mulai
dekat dengan Enzo. Sama seperti yang dibilang Ken, Ryu memang lebih cocok
dengan Enzo. Selain seumuran, perhatian Enzo pada Ryu patut membuat iri.
Saya
suka tokoh Ryu. Gambaran saya tentang Ryu adalah gadis polos, lurus, imut,
ngegemesin. Memang kadang Ryu ini ngeselin banget. Selain kedelusionalannya
tentang Robin selama 10 tahun, Ryu kurang tegas ketika menolak cowok-cowok yang
naksir pada dirinya. Entahlah, mungkin sihir Robin sudah membuat dirinya bebal
dan nggak bisa sadar sama sinyal-sinyal cowok yang naksir Ryu.
Ah,
novel ini beneran bagus bagus. Nggak bakalan nyesel baca novel ini. Kalau
seandainya dibuat sekuel, saya pun
setuju sekali. Akan selalu saya nantikan. Buruan baca novel ini!
Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)