Judul : Bitterballen Love
Pengarang : Alana Izarra
Tahun Terbit : Cetakan I, Mei 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 184 hal
Kategori : Romance, Teenlit
Harga : Rp. 45.000,-
ISBN : 978-602-03-1578-2
Rating : 3/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi
@iJakarta
Hidup
Aliya berubah drastis sejak ayahnya dipenjara karena kasus korupsi. Ia, Mama,
dan adiknya harus pindah karena rumah mereka disita, membuat Aliya sangat
membenci papanya.
Demi menghindari teman-teman SMP yang
mengetahui masa lalunya, Aliya sengaja memilih SMA nonfavorit. Ia menekuni hobi
memasak dengan berjualan bitterballen di kantin sekolah. Celakanya, di SMA itu
ia justru bertemu Danur, cowok idola satu sekolah yang justru mengejarnya
setengah mati. Aliya juga harus menghadapi Vanya, “kuntilanak” paling cantik
dan kaya di SMA Bhuana, yang juga menyukai Danur.
Bagaimana Aliya yang memendam marah pada
Papa, menanam benci pada Danur, menghindari iri Vanya, serta mengembangkan
usaha risoles dan bitterballen, bisa keluar dari kemelut hidup remajanya?
Benarkah penyebab dari kesulitannya adalah keluarga Danur?
********
Aliya
harus merelakan semua kehidupan ketika orangtuanya masih bergelimangan harta. Kasus
koruspsi yang melibatkan ayahnya membuat kehidupan Aliya berubah total. Aliya bahkan
ikut membantu ibunya dengan berjualan makanan di sekolahnya. Dagangan Aliya
selalu habis terjual. Teman-teman Aliya bilang masakan Aliya sangat enak. Walau
Aliya harus berhenti jualan karena peraturan sekolah melarang muridnya
berjualan. Namun, Aliya tidak putus asa. Atas saran wali kelasnya, Aliya mulai
menitipkan makanan yang dibuatnya di kantin. Dan, tanpa disangka jualan Aliya
sangat digemari para penghuni SMA Bhuana. Dari sinilah jalan Aliya semakin
lebar untuk menjadi pengusaha muda.
Lambat
laun hubungan Aliya dengan ayahnya pun mulai membaik. Dan, kebencian Aliya pun
surut ketika cowok yang dulu pernah dekat dengan dirinya pantang menyerah untuk
meminta maaf pada Aliya.
Novel
ini sangat inspiratif. Tentang perjuangan Aliya. Aliya yang tidak patah
semangat pada keadaan. Aliya yang tidak terpuruk ketika ayahnya harus di
penjara gara-gara kasus korupsi. Malah Aliya menjadi gadis mandiri yang punya
penghasilan sendiri. Dengan membuka usaha katering. Aliya membuat bangga kedua
orangtuanya. Kesusahan tidak membuat Aliya patah semangat.
Dalam
novel ini pun diselipi resep-resep masakan yang dibuat Aliya. Saya sih
sebenarnya penasaran kepengin mencoba, cuman bahan-bahannya susah didapat dan
mahal-mahal. Saya keburu malas. lol
Secara
kesuluruhan novel ini menarik. Bukan menjadi favorit, tapi masih layak menjadi
bacaan ringan yang menginspiratif. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)