Judul : Just You And Me
Penulis : Titi Sanaria
Tahun Terbit : 2019
Bisa dibaca gratis via Storial.co
Sejak pertama kali berkenalan dengan tulisan Titi Sanaria,
saya langsung memutuskan untuk menjadi salah satu fans beratnya. Bagaimana
tidak, begitu menamatkan novel penulis saya seakan kehausan akan karya-karya lain
beliau. Dan, sampai saat ini sudah ada sekitar 8 karya yang sudah saya baca,
baik karya yang sudah diterbitkan maupun yang bisa dibaca gratis di akun
penulis.
Sejujurnya saya jarang membuat ulasan dari buku yang
belum tamat saya baca, terasa arogan sekali apa lagi cerita Keyra ini baru 13
bab! Perjalanan yang masih sangat jauh! Tapi, demi mendapat THR apa pun mau kulakukan! Hehe
Masih khas penulis dengan tokoh utama wanitanya yang
tangguh, demi harga dirinya Keyra memilih keluar dari segala kemewahan yang
diberikan oleh ayahnya. Ya, Keyra kabur dari rumah karena berseteru dengan ibu
tirinya. Sudah tentu hidup Keyra tidak sama lagi karena harus mandiri. Dan,
selamat datang kemiskinan.
“Aneh bagaimana rasa kecewa dan sakit hati bisa
menyulut keberanian, karena biasanya aku tidak pernah meninggalkan rumah tanpa
dompet dan tumpukan kartu di dalamnya. Seumur hidup, baru kali aku benar-benar
menghargai nilai uang. Setelah mengetahui bahwa mencari uang sendiri ternyata
tidak mudah.” (Key – Bab 6)
Keyra berusaha tegar dan memilih pergi jauh ke Jakarta
dan tinggal bersama sahabatnya. Tinggal lebih lama di Surabaya sangat beresiko
tertangkap radar ayahnya. Hidup di Jakarta tidak mengubah sedikitpun nasib
Keyra. Pasalnya sahabat Keyra sedang dikejar-kejar penagih utang!
Urusan Keyra semakin ruyam ketika dirinya disangka
sebagai penari striptis oleh pria sombong yang baru dikenalnya. Sayangnya
pertemuan Keyra dengan pria sombong itu harus terus berlanjut karena sepertinya
takdir mengejek Keyra dengan menjadikan pria itu sebagai penolong Keyra dari
jerat utang sahabatnya.
“Harga diri macam apa yang dimiliki perempuan yang
pekerjaannya melepas satu demi satu pakaiannya di depan banyak laki-laki yang
menyorakinya?” (Ian – Bab 2)
Salah satu alasan saya menyukai tulisan penulis adalah
cara bercerita yang tidak membosankan dan karakter lucu pada setiap tulisannya.
Baca tiap bab cerita Keyra itu rasanya bentar banget
karena saking asyiknya, tiba-tiba kok sudah selesai saja. Karena sepertinya
sudah keahlian penulis yang suka bikin pembaca greget ketika membaca tiap akhir
bab. Alhasil, sekarang saya sangat penasaran ingin cepat-cepat membaca bab
lanjutannya!
Saya suka alur cepat yang dipakai penulis. Semua
terjadi begitu cepat dan tidak bertele-tele. Pertemuan ajaib Keyra dengan Ian
pun sangat menarik mengingat kesalahpahaman Ian.
Dan sama seperti Keyra di awal saya rasanya benci
banget sama sikap songong Ian, bisa-bisanya ada pria senyinyir Ian.
Tapi ajaibnya semakin banyak bab yang kubaca kok ya
tiba-tiba kujadi jatuh cinta sama Ian. Kekeliruan Ian tentang pekerjaan Keyra
membuat saya merasa lucu dengan segala kekonyolan Ian.
Ego Ian ini sepertinya terlalu besar karena sulit
menerima wanita secantik Keyra bisa-bisanya punya pekerjaan seperti itu.
Taruhan bab ke depannya bakal semakin konyol dengan segala penyangkalan Ian. Lelaki,
dengan segala egonya!
Ini masih baru bagi saya ketika penulis memutuskan
mengambil 2 sudut pandang. Dan, walaupun saya juga menyukai Keyra entah kenapa
saya lebih menyukai sudut pandang Ian. Ian lebih ekspresis daripada Keyra. Yah,
mengingat Keyra dalam masa sulit hidupnya. Rasanya nelangsa banget hidup Keyra
ini yang bacanya pun jadi ikutan sedih. Pemakaian sudat pandang Ian ini sangat
menyegarkan, mengingat saya pun suka penasaran dengan segala pikiran tokoh pria
dari novel yang kubaca.
Lagi-lagi karena cerita ini belum tamat, saya belum
bisa mengatakan apa-apa. Tapi tentunya masih sangat menantikan kegalauan Ian
yang akan memulai babak penyangkalannya.
Ada beberapa hal dalam novel ini yang agak mengganggu
buatku. Biasanya saya tidak pernah peduli profesi tokoh novel dari yang kubaca.
Tapi, untuk kali ini izinkan saya mengeluh. Saya bosan dengan profesi dokter
yang dipilih penulis. Sudah lebih dari 4, dengan cerita ini, lagi-lagi tokoh
utamanya dokter. Please, seperti nggak ada profesi lain, gitu. Kemungkinan penulis
terlalu nyaman dengan kondisi ini. Tapi saya menginginkan penulis lebih berani
untuk mengangkat profesi-profesi lain di karya selanjutnya.
Berikutnya adalah typo. Ya, mungkin komentar ini agak
basi. Cuman selama mengikuti cerita penulis yang dibaca gratisan, sering banget
deh saya menemukan typo. Salah ketik sedikit mungkin tidak apa-apa, terkadang
yang bikin bingung itu kalau posisi katanya tertukar. Membuat saya nggak nyaman
karena harus membaca ulang, dan menerka-nerka apa sebenarnya maksud penulis.
But, overall saya sangat menikmati cerita Ian dan
keyra ini. Sifat Ian yang agak kekanak-kanakan ini memang sangat menyegarkan
dan membuat saya betah baca bagian cerita ini. Saya salut dengan kaver cerita
ini yang asli bagus banget. Pihak Storial dan penulis niat banget memberikan
kenyamanan untuk pembaca dengan memberikan kaver yang enak dipandang! Salut!
Bagi yang belum membaca cerita ini jangan ragu untuk
mulai membaca. Mumpung masih bisa dibaca gratis, gitu. Tapi benaran ceritanya
bagus banget jangan sampai terlewatkan.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)