Judul : X-Kenangan yang berpulang
Pengarang : Devania Annesya
Tahun Terbit : Cetakan I, Februari 2014
Penerbit : PT Grasindo
Jumlah Halaman : 240 hal
Kategori : Romance Dewasa
Harga : Rp. 45.000,-
ISBN : 978-602-251-465-7
Rating : 3.5/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi
@iJakarta
Andra
menengadah dan ia menggunakan tatapan mata teduhnya untuk melunakkan hati
Ariel.
"Aku hanya baru sadar kalau aku begitu
mencintaimu dan tidak bisa melepaskanmu."
"Kau tahu kan aku tidak percaya cinta? Jadi
jangan gunakan alasan itu." balas Ariel ketus.
"Aku membutuhkanmu."
Ariel mengatupkan rahangnya erat-erat.
"Lalu kau di mana saat aku
membutuhkanmu?"
***
Tujuh tahun sejak terakhir Ariel Narinta
bertemu dengan Andra Anggara-pria cinta pertamanya. Ariel sudah
"hampir" bisa menjalani hidupnya dengan normal. Ia sudah baik-baik
saja.
Namun laki-laki itu kembali muncul dalam
hidup Ariel, sebagai atasannya. Ia muncul dan memaksanya kembali menoleh ke
belakang. Kembali menatap kenangan yang sangat ingin ia lupakan. Bagi Ariel,
Andra adalah pelajaran terpahit dalam hidupnya. Darinya, Ariel belajar untuk
tidak pernah mempercayai siapa pun.
Tuhan sekalipun.
************
Alasan
saya ingin membaca novel ini adalah karena dulu pernah membaca review teman
sesama BBI yang bilang kalau novel ini bagus. Akhirnya saya memutuskan untuk
baca. Walau jujur saya sangat tidak menyukai kover ini. saya tidak pernah bisa
menyukai kover-kover novel terbitan Grasindo yang terkadang aneh-aneh. Walau
ada beberapa yang bilang kover buku ini cantik. Yang bisa saya bilang hanya, seriously?
Ok,
mari kita bahas isi novelnya.
Buku
ini menceritakan tentang Ariel yang dipaksa bekerja menjadi legal advisor di perusahaan Andra
Anggara. Yang tak lain dan bukan mantan kekasih yang sangat ingin dilupakan
oleh Ariel. Bagi Ariel, Andra adalah masa lalu yang kelam. Dari sini saya super
penasaran dengan masa lalu Ariel dan Andra. Bisa-bisanya pasangan yang
digaungkan sebagai pasangan sempurna ketika SMA harus berakhir. Akhir yang
tidak baik pula. Melalui alur maju-mundur akhirnya saya pun bisa tahu apa sebenarnya
masa lalu mereka berdua.
Seandainya
novel ini hanya berkisah tentang pengungkapan masa lalu Ariel dan Andra, saya
nggak akan sanggup menamatkan buku ini. Ada hal lain yang membuat saya lebih
penasaran. Sudah tahu mereka berdua ini saling benci dan tidak ada tanda untuk
berbaikan, tiba-tiba Ariel menerima lamaran Andra. Sinting, kan?
Makanya
saya harus jujur, sampai akhir membaca kisah Ariel dan Andra sangat memuaskan.
Ada bagian-bagian tertentu yang membuat saya emosional. Dan, puncaknya akhir
yang dipilih penulis.
Walau
begitu gaya penulisan buku ini sangat mengganggu bagi saya. Terkadang saya
merasa bahwa tulisan penulis begitu enak untuk dibaca, tapi ada kalanya tidak.
Saya tidak pernah ada masalah dengan gaya bercerita yang memakai bahasa semi-formal.
Asal nyaman untuk dibaca, sah-sah saja. Sayangnya tidak untuk novel ini. Saya
benci sekali dengan kalimat-kalimat yang dirangkai penulis yang begitu tidak
teratur. Saya gatal sekali ingin mengedit semuanya. Hampir sepanjang novel ini
bisa dikatakan ditulis dengan gaya bahasa yang berantakan. Contohnya saja dalam
pemakaian kata kau-kamu. Please, kayaknya
lebih enak kalau dalam suatu kalimat memilih antara kamu atau kau. Rasanya
penulis sulit sekali memutuskan untuk memilih kata kau atau kamu ini. Setidaknya
saya ingin kekonsistenan. Sangat disayangkan. Padahal novel ini harusnya bisa
lebih baik lagi.
Yah, walau sebenarnya gaya bahasa
model begini sangat anti saya baca, entah kenapa pada akhirnya saya sangat
menyukai novel ini. Dan, sudah dipastikan saya sangat merekomendasikan buku ini
untuk dibaca. Ada sesuatu yang manis dan mengejutkan di akhir buku ini yang
(mungkin) membuat saya bertahan membaca novel ini. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)