Jumat, 06 Desember 2019

[Review] 90 Hari Mencari Suami

0



90 Hari Mencari Suami
Ken Terate
Penerbit GPU
Tahun terbit 2019
Tebal 360 halaman
@GramediaDigital


90 Hari Mencari Suami adalah judul novel lini metropop terbaru daru penulis yang kebetulan saya diikuti di FB. Karena sering melihat promo yang dilakukan penulis, rasa penasaran mau tidak mau ikutan terbit. Jadilah ketika ada kesempatan saya mulai membaca novel ini.
Awalnya saya nggak kuat untuk melanjutkan membaca cerita Eli. Akhir-akhir ini saya terlalu baper dengan segala hal hingga kemalangan Eli membuat saya tidak kuat dan merasa lebih baik berhenti daripada hati saya ikutan nelangasa. Apa yang sebenarnya terjadi pada Eli?
Sesuai judulnya Eli sedang mencari calon suami. Eli merasa hal itu perlu dia lakukan hanya karena usianya sudah menginjak 30 tahun dan akan dilangkahi oleh adiknya yang berumur 24 tahun. Eli tidak percaya bahwa adik bayinya menyuruh dirinya pulang ke Yogya untuk mengahadiri acara lamaran.
Ya Tuhan, saya beneran baper sebaper-bapernya. Adik Eli masih muda tega-teganya mau melangkahi kakaknya. Ok. Saya terkesan kuno dan kolot. Tapi kalau saya berada di posisi Eli saya pun akan panik dan ketakutan. Memang jodoh tidak ada yang tahu, perasaan nelangsa Eli membuat saya ingin berhenti membaca. Tak selesai dengan itu berita mengejutkan datang dari Tristan, adik laki-laki Eli yang berumur 28 tahun, memberi kabar mengejutkan bahwa Eli akan dilangkahi 2 adiknya sekaligus. Semakin ku patah hati.
Di sinilah dimulai pencarian Eli. Pencarian suami yang terkesan buru-buru tapi harus Eli lakukan. Untunglah Eli memiliki dua sahabat yang selalu ada untuknya. Paling tidak Eli tidak sendirian menghadapi kekacauan dalam hidupnya. Usia semakin tua, belum bisa dikatakan sukses dalam pekerjaan, dan jomlo.
Eli ini bisa dikatakan mirip dengan saya. Sama-sama dikejar umur yang semakin tua, punya dua adik yang menunggu, karir yang masih dikatakan jauh dari sukses, dan yang paling utama adalah jomlo. Ah, sedihnya. Kadang hal inilah yang suka membuat saya menjadikan kata 'seandainya' sebagai kata favorit.
Keputusan saya untuk menyelesaikan menamatkan cerita Eli sangat tepat. Saya dibuat-buat deg-degan dengan siapa jodoh Eli sebenarnya. Karena selama pencarian itu Eli bertemu macam-macam lelaki. Dan pada akhirnya jodoh Eli tidak terlalu jauh dan malah membuat saya iri dengan akhir kisah manis Eli. Semoga. Dalam waktu dekat kisah asmaraku bisa berakhir manis seperti Eli dan suaminya. Aamiin.
Tolong dimaklumi seandainya ada yang tidak sengaja membaca tulisan ini dan menemukan banyak kebaperan tingkat dewa. Maklumi dan minta bantu doa juga ya, :')

Membaca cerita Eli sangat menyenangkan dan jauh dari kata membosankan. Saya salut dengan debut penulis yang bisa saya katakan sangat sukses. Setelah selesai dengan cerita Eli, masa bikin kepengin baca tulisan metropop lain penulis. Semoga dalam waktu dekat ada lagi, dan bisa berkesempatan membacanya. Selamat membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com