Sabtu, 31 Desember 2016

[Review] Crazy Little Thing Called Love

0



Judul : Crazy Little Thing Called Love
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : PT GPU
Tahun Terbit : Cetakan I, Juni 2014
Tebal : 240 Halaman
Genre : Amore



Maura tidak sengaja mencederai Colin. Penyebab kening Colin berdarah tak lain dan tak bukan karena hak sepatu Maura. Saat itu Maura sudah tidak bisa berpikir jernih karena ketakutan akan nasibnya setelah diseret oleh pria hidung belang ke dalam mobil. Beruntung Maura diselamatkan oleh Colin. Bukannya berterima kasih, Maura dan Colin malah adu mulut. Colin merasa Maura keterlaluan memukul kepalanya, seharusnya Maura berterima kasih pada Colin. Bukannya malah mencelaki Colin.
Pertemuan mereka berdua tidak selesai sampai di situ. Colin mendatangi tempat kerja Maura dengan dalih ingin berobat kepalanya yang semakin nyeri. Tapi tidak disangka Colin malah menyuruh Maura untuk berobat karena pilek parah. Tak hentinya Colin menceramahi Maura karena tidak minum obat setelah basah kuyup semalam. Hubungan aneh Maura dan Colin malah berlanjut tanpa bisa dicegah keduanya.

*****

Membaca novel ini bagaikan menaiki roller coster, membuat emosi saya naik turun. Pertemuan kedua tokoh yang tidak biasa semakin menambah keseruan tersendiri bagi saya. Padahal mereka bertemu dalam situasi yang tidak baik. Peristiwa mengerikan kalau boleh dibilang. Tanpa adanya Colin, Maura bisa saja dilecehkan dan tidak selamat. Maura sangat beruntung.
Entah demi mengubah peristiwa yang bisa menyebabkan trauma, Colin malah memilih untuk bersikap ketus pada Maura. Mereka berdua malah keasyikan adu mulut hingga Maura melupakan peristiwa mengerikan itu dan kandasnya cinta Maura.
Saya suka sekali ide penulis ini. Hubungan Maura dan Colin ini tidak membuat suasana semakin suram. Colin tanpa malu malah memarahi Maura yang harusnya agak manis sedikit karena Maura di sini akan menjadi korban pelecehan seandainya tidak ditolong Colin.
Saya suka Colin. Walau seperti yang dibilang Maura, Colin ini super nyebelin karena yang keluar dari mulutnya ini hanya marah-marah saja. Tapi di balik itu Colin sebenarnya sangat perhatian. Colin yang orang asing bagi Maura malah banyak membantu dan peduli pada Maura. Sedangkan orang terdekat Maura malah menyakiti Maura.
Tidak banyak konflik yang ada di buku ini. Hanya fokus pada Maura dan hubungan cintanya. Tapi entah kenapa saya sangat menikmatinya. Kecemburuan dan perhatian Colin benar-benar menghibur. Ah, jadi masih kepengin baca cerita mereka berdua. Tiba-tiba saja sudah habis dan tamat.
Bacaan menyenangkan dan menghibur.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com