Minggu, 30 Oktober 2016

[Review] Postcard from Neverland

0



Judul Buku: Postcard from Neverland
Penulis: Rina Suryakusuma
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 280 Halaman
Genre: Romance 
Bisa dibaca secara gratis di aplikasi perpus online iKaltim

Hidup identik dengan kesulitan. Paling tidak, itulah yang dialami Ami Siswoyo. Gadis cantik, single, muda, tapi dari keluarga kurang mampu. Ami terpaksa putus kuliah di tengah jalan, bekerja jadi pelayan kafe, dilecehkan dan ditawar-tawar orang seperti barang. Memuakkan!
Hanya satu hal yang memberi Ami kekuatan untuk tetap bermimpi dan bisa mengubah nasib, yaitu kartu-kartu pos kiriman almarhum ayahnya yang meninggal di tahun terakhir studi di Jerman.
Sampai pada satu kesempatan, Ami bekerja sebagai pelayan di tempat Joshua Leinard. Pria bule berusia 44 tahun yang peduli padanya ketika semua orang menyudutkannya. Pria yang menghargainya ketika semua orang menyepelekannya. Pria yang mencintainya tanpa pamrih dan memberinya kebahagiaan tanpa batas.
Dan hidup Ami berubah!
Hanya saja, mampukah mereka bertahan dari sejuta rintangan?
Mereka hidup di dua dunia yang berbeda. Sanggupkah mereka
membangun jembatan untuk menyatukan cinta mereka?

*****

Baru kali ini saya menemukan tokoh utama yang kewalahan ketika diberi anugrah oleh penulis penampilan fisik yang sempurna. Ami adalah gadis berusia 21 tahun yang terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarganya setelah sang ayah meninggal. Ami bertekad untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin demi mencukupi kebutuhan sehari-hari keluargnya dan biaya pendidikan sang adik. Ami yang terpaksa putus kuliah berusaha keras agar adiknya tidak mengalami hal seperti dirinya. Namun, sekeras apa pun Ami berusaha dia kesulitan untuk mencari pekerjaan. Ami tidak mau memanfaatkan kecantikannya demi uang dan Ami juga lebih baik dipecat daripada dilecehkan ketika bekerja. Hingga pertemuannya dengan lelaki bule yang ingin membantu gadis secerdas Ami. Josh ingin membantu Ami. Menurut Josh, Ami pasti bisa mewujudkan cita-citanya. Menjadi pelayan di rumah Josh hanyalah sebagai batu loncatan. Begitulah yang selalu dikatan Josh pada Ami.
Bisa dibilang saya kurang berminat membaca novel ini. Hanya karena tokoh utama pria yang jauh lebih tua dari tokoh utama wanita. Hanya masalah selera sebenarnya. Ami ini tipe gadis yang berpegang teguh pada pendapatnya. Bagus sih sebenarnya. Ami tidak serta merta tergiur dengan uang hingga menjual dirinya. Hal praktis ketika yang dibutuhkan oleh Ami adalah uang yang banyak.
Entahlah saya yang membaca novel terkesan kurang realistis hidup Ami yang memang bisa dikatakan merana ya menurutku tidak merana banget. Karena toh tiba-tiba Ami seperti ketiban rezeki ada yang mau membantu dirinya. Menjadi seorang pelayan dengan gaji super besar. Apa Ami sama sekali nggak curiga tuh. Bisa saja ada maksud terselubung dari Josh. Yah, ini sih kemungkinan besar saya yang lagi nyinyir saja. Banyak prasangka jelek. xp
Terlepas dari semua itu sebenarnya setelah akhirnya Ami dan Josh mulai memadu kasih, konflik dalam buku ini baru terkuak ketika kedatangan masa lalu Josh. Dimulai kemunculan anak Josh dan mantan istri Josh. Cinta Ami dan Josh mulai diuji dan akan seperti apa akhir cinta mereka berdua.
Hal yang sangat disayangkan lagi adalah judul novell ini yang kurang nyambung. Yah, memang kenangan akan ayah Ami memang kuat, cuman ya sama sekali kurang cocok menurutku. Mengingat buku ini dominan menceritakan kisah Josh dan Ami.
Well, bacaan yang cukup menghibur dikala senggang. Selamat membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com