Judul : Pesona Sang Koki
Judul Asli : Delicious
Pengarang : Sherry Thomas
Penerjemah : Lely Citra Maharani
Penerbit : Dastan
Tebal : 428 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2012
Kategori : Fiksi, Dewasa, Historical Romance
Status Buku : Punya (Beli Kolpri)
ISBN : 978-602-9267-78-5
Nilai : 3/5
Perasaan saya setelah membaca novel ini adalah biasa saja. Tidak ada
kesan apapun yang saya rasakan pada setiap tokoh, entah benci atau apa. Tapi
yang jelas saya tahu adalah saya sampai begadang dalam menamatkan buku ini. Maka
jelas sih saya member nilai 3 x)
Verity Durant adalah seorang koki, seorang koki yang begitu terkenal di
kalangan para bangsawan. Setiap orang yang memakan masakannya ia tidak akan
pernah lupa dan selalu merasa ketagihan. Begitulah yang terjadi pada Stuart Somerset.
Setelah kakaknya meninggal, Stuart mendapat warisan berupa estat dan sang koki.
Namun, ada yang tidak diketahui oelh Stuart. Verity adalah mantan kekasih
kakaknya, Bertie. Dan entah kenapa Stuart selalu terbayang akan masa lalunya
ketika mulai memakan masakan sang koki. Dia bingung antara memecat atau
mempertahankan sang koki tersebut.
-----------------------------------------------------
Dalam pikiran saya, sang koki adalah seorang pria. Dan setelah ingat
bahwa buku ini bertema HisRom saya seakan baru disadarkan bahwa tema buku ini
lumayan menarik. Jarang saya temui, walau lagi-lagi karena keterbatasan bacaan
saya.
Stuart bukan seorang bangsawan, dia hanya seorang pengacara. Butuh waktu
untuk mencapai posisi puncaknya sekarang, mengingat seorang bangsawan lebih
dipandang saat itu. Dan Verity merasa dirinya menjadi ancaman semisal
memutuskan untuk berhubungan dengan Stuart. Dia hanyalah seorang koki, dia
lebih memilih mundur daripada menghancurkan karir sang kekasih.
Alur yang dipakai dalam buku ini adalah maju mundur. Yang sangat membuat
saya bingung. Dan hanya dapat dipahami ketika selesai membaca seluruh buku ini.
Makanya, saya yang penasaran akhirnya memutuskan untuk begadang dan segera
menyelesaikan buku ini.
Akhir cerita buku ini lumayan bikin keki saya karena mengambil tema
seperti sinetron-sinetron yang menjamur di Indonesia yaitu “Putri yang Hilang”.
Sebal pastinya, tapi seorang teman pernah mengatakan pada saya bahwa Penulis
Luar Negeri pun tidak kalah lebay-nya seperti di sini. Makanya membaca
novel-novel HisRom paling cocok sebagai selingan. Dan selingan dengan pilihan
penulis yang berbeda tiap kali muncul keinginan dalam membaca. Setelah saya
coba trik teman saya, membaca novel HisRom tidak lagi begitu membosankan :)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)