Judul : A Wedding
After Story
Pengarang : Merry Maeta Sari
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 268 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Oktober 2014
Kategori : Fiksi, Comedy/Domestic Romance
Harga : Rp.46.800,-
ISBN : 978-602-02-5069-4
Ratingku : 2/5
Aga
HAH?! NGGAK MAU KETEMU? Aku syok.
Dasar gadis aneh. Dia sendiri yang mau dijodohkan denganku, kenapa dia malah
tak mau bertemu denganku? Keluargaku juga aneh, bisa-bisanya mereka
menjodohkanku dengan gadis aneh itu, siapa namanya? Aira siapa? Lalu… Dia
phobia kamera? Jadi aku tak akan bisa melihat fotonya terlebih dahulu. Ah...
terserahlah. Aku juga terpaksa menerima perjodohan ini, karena aku akan segera
menduduki salah satu kursi direksi di usiaku yang telah mencapai kepala tiga.
Aira
Apa tadi mereka bilang? Pria yang
akan kunikahi nanti akan kabur? Cih… yang benar saja! Emosiku secara mendadak
meningkat tajam. Oh, jadi lelaki yang tadi kubilang imut itu mau berontak?
Begitu caranya? Mempermalukan keluargaku? Mau sok drama? Dan eh, di drama-drama
biasanya kan pengantin perempuan yang kabur. Ini kenapa malah pengantin prianya
yang mau kabur?
***************
Alasan saya baca novel
ini adalah ketika teman di TL Fb bilang bahwa novel ini bagus dan lucu. Lucu.
Satu kata yang sangat menarik minat saya. Maka dimulailah saya membaca novel
ini.
Ide awal penulis patut
saya acungi jempol. Karena jarang juga kan kedua mempelai kabur ketika hari H
pernikahan mereka berdua. Pakai insiden dikejar-kejar bodyguard lagi. Makin
konyol dan menarik minat saya. Pertengkaran mereka berdua di awal pun sangat
saya nikmati. Aksi jual mahal tokoh Aira dan semangat Aga untuk menaklukan
istrinya pun patut diacungi jempol. Hingga akhirnya Aira jatuh pada pesona Aga,
maka berakhir pula minat saya membaca novel ini.
Bagi saya novel ini
bagus di awal saja. Selebihnya saya kurang suka dan malah membencinya. Saya
yang awalnya simpatik dengan tokoh Aga tiba-tiba menjadi membencinya ketika
masa lalu Aga mulai terungkap. Saya bukannya sok suci atau apa, hanya saja
pemilihan penulis yang seperti itu membuat saya sebal. Cerita di novel ini
menjadi terlalu mengada-ada dan serba dipaksakan.
Sayang sekali padahal
cerita di awal sangat menarik. Padahal banyak juga yang suka novel ini. Selera
pembaca memang tidak semua sama. Novel ini memang gagal saya sukai tapi bukan
berarti pembaca yang lain akan punya pikiran seperti saya. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)