Judul
: Super Girls
Pengarang
: Delia Angela
Penerbit
: Elf Books
Tebal
: 360 Halaman
Tahun
Terbit : Cetakan I, Februari 2013
Kategori
: Romance, Fiksi, Remaja, Supernatural
Harga
: Rp. 50.000,-
ISBN
: 978-602-19335-5-8
Buku
ini adalah sekuel dari novel Perfect Ten. So, mungkin saja resensi ini
mengandung spoiler.
Seperti
buku terdahulu yang bercerita tentang boyband Korea dan semua tentang K-Pop,
untuk sekuelnya pun tak beda jauh. Masih berhubungan dengan Korea, hanya saja
buku ini bercerita tentang Hyuna yang bergabung menjadi member baru girlband
Super Girls.
Setelah
kegagalan Hyuna mengikuti audisi di buku sebelumnya, Hyuna berkesempatan untuk
menjalani training oleh pemimpin JP Entertaintment yang juga menaungi boyband
Perfect Ten. Setelah satu tahun masa training-nya Hyuna debut sebagai member
baru dari girlband yang sudah terkenal bernama Super Girls. Banyak kecaman dari
berbagai pihak tentang masuknya Hyuna menjadi member baru Super Girls terutama
para fans yang sudah merasa nyaman dengan Super Girls beranggotakan empat
orang. Tak hanya itu dari pihak member Super Girls sendiri merasa Hyuna sebagai
pembuat onar yang dipaksakan untuk masuk ke lingkaran Super Girls. Namun ketika
menyadari bahwa Hyuna memang berbakat semuanya berbalik mendukung Hyuna.
Bila
diceritakan kembali cukuplah buku setebal 360 Halaman isinya sudah seperti
penggalan yang saya ceritakan di atas. Saya ini termasuk penggemar K-Pop, baik
boyband, girlband, Korama, manhwa, semua tentang Korea deh. Jadi sedikit tahu
tentang bagaimana girlband Korea—walau ga banyak. Buku ini menceritakan
perjalanan Hyuna menggapai cita-citanya setelah dibuku sebelumnya boyband Perfect
Ten sebagai batu loncatannya dan akhirnya bisa menjalin hubungan dengan salah
satu membernya, Jongwoon.
Dibanding
buku sebelumnya saya lumayan menikmati cerita Hyuna ini. Lika-liku Hyuna
menjadi member baru yang di-bully pun mau tidak mau membuat saya tersentuh
apalagi ketika masuk pada bagian Hyuna yang mengikuti Reality Show Celebrity On
Dating. Saya memang yang termasuk suka sekali menonton Reality Show Korea—walau
jarang. Dan saya sungguh menikmati kemistri Johan dengan Hyuna. Tapi apa daya
kesenangan saya diruntuhkan dengan sekejap ketika Penulis memutuskan untuk
menjadikan cerita Reality Show Celebrity On Dating sebagai cerita tempelan
saja. Padahal diceritakan bahwa acara yang Hyuna ikuti ini selama 100 hari tapi
kenapa sebentar sekali sih hanya beberapa halaman kemudian selesai. Johan ini
kan bisa dibilang tokoh baru yang menjadi saingan Joongwoon tapi kenapa
porsinya sedikit sekali? Hubungan cinta segitiga memang klise tapi karena
Penulis sudah memunculkan hal itu harusnya jangan setengah-setengah dong dan
malah menjadikan hubungan Johan dan Hyuna seperti itu. Saya tahu Penulis
mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dibuku sebelumnya tapi plis deh pilihan
takdir yang harus diemban Johan kenapa harus seperti itu sih?
Dan
adegan yang terjadi antara Hyuna dan Gahee, saya merasa ko ya tiba-tiba
kejadian aja hal itu? Berasa ga nyambung dengan cerita sebelumnya. Oke saya
tahu Super Girls adalah girlband yang terkenal, hal itu memang bisa saja
terjadi, tapi ya dimana sinkronasi dengan cerita sebelumnya sih? Untuk membuat
popularitas Hyuna naik tidak musti seperti itu lah -_-
Saya
selalu suka sudut pandang orang pertama. Hal itu dikarenakan saya bisa
menyelami perasaan tokoh. Begitu juga buku ini menjadikan Hyuna sebagai sudut
pandangnya. Dan saya baru tahu kalau sudut pandang ini bakal menjadi bomerang.
Kenapa saya berpikir seperti ini? Didetik-detik menjelang akhir cerita, Penulis
mencoba memunculkan cerita yang mungkin dimaksudkan agar kisah Hyuna ini lebih
mendramatisir tapi jatuhnya malah lebay. Gimana tidak coba, kenapa Hyuna harus
mengalami peristiwa supernatural sih? Hanya untuk dimaksudkan pembaca tahu
bagaimana Hyuna sangat dicintai fans dan dinanti-nanti kembali-nya. Hey, yang
dipakai kan sudut pandang pertama biarkan orang lain yang bercerita ketika
Hyuna tidak tahu menahu kejadian yang tidak diinginkan-nya. Kenapa juga genre
novel ini berganti jadi fantasi?
Menurutku
Penulis terlalu banyak memasukkan cerita dalam buku ini, banyak kejadian yang
seharusnya tidak usah dimasukkan malah dipaksakan oleh Penulis. Saya hanya bisa
menikmati buku ini diawal saja pertengahan malah membuat saya down dan bertambah malas ketika
menjelang akhir.
Bagi
yang sudah pernah membaca novel Perfect Ten seperti saya, wajib hukumnya baca
buku ini biar tahu bagaimana kelanjutan kisah hidup Hyuna yang selalu
mendramatisir.
Untuk
keanehan Hyuna saya beri nilai 2 :)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)