Judul : Stay With Me Tonight
Pengarang : Sofi Meloni
Editor : Afrianty P.
Pardede
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 283 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, 2015
Kategori : Dewasa, Romance,
Harga : Rp. 58.800,-
ISBN
: 978-602-02-6646-6
Kehidupan yang dijalani Ayu berubah
ketika dengan kejam Ayah tirinya menjual dirinya di sebuah bar. Ayu tidak
pernah menyangka dirinya akan berakhir di pelukan lelaki yang sudah membelinya
setiap malam. Karena hal itu lah yang memang harus Ayu jalani. Ayu sudah
dibeli, dan kewajiban dirinya untuk menebus uang lelaki tersebut. Ayu tidak
pernah tahu nama lelaki yang sudah membelinya, begitu juga sebaliknya. Hubungan
mereka berdua memang hanya sebatas pemuasan nafsu saja. Ayu sempat
bertanya-tanya mengenai kehidupan lelaki itu, namun pikiran itu langsung
ditepis ketika dirinya menyadari bahwa tidak ada gunanya mencari tahu hal
seperti itu. Ayu hanya harus tinggal setiap malam dengan lelaki itu dan pulang
ke rumah di mana ibunya sedang menanti.
Hingga Ayu menyadari bahwa
tatapan lelaki itu berbeda. Ayu merasakan bahwa lelaki itu juga memiliki
perasaan yang sama seperti dirinya. Benarkah apa yang dirasakan Ayu? Apakah lelaki
itu memang memiliki perasaan lebih pada Ayu? Atau hubungan Ayu dan lelaki itu
memang sebatas fisik saja?
***************
Alasan
saya memilih untuk membaca novel ini sederhana saja, karena kavernya biru. Saat
ini ada reading challenge yang
mengharuskan saya membaca novel-novel dengan kaver biru. Pikirku ah lumayan lah
karena ada teman BBI yang sepertinya menyukai novel ini. Tidak ada salahnya
saya mencoba.
Tema
yang diambil dari novel ini cukup berani. Tentang seorang pelacur. Ugh, awalnya
saya sempat dikagetkan dengan pembuka bab ini yang melibatkan keseruan tokoh Ayu dan sang lelaki di
ranjang. Dan sempat menyadarkan saya juga bahwa novel ini memang novel dewasa. Jadi,
ya memang wajarlah. Saya sendiri jujur tidak menyukai tema novel ini. Too much drama. Dari pelacur ketemu
pelanggan yang tiba-tiba jatuh cinta terus hidup bahagia selamanya. Sinetron di
Indonesia banget, kan? Hanya saja saya langsung menepis semua itu ketika tahu
bahwa Ayu ini bukan pelacur profesional. Hanya keadaan yang membuat dirinya
bekerja sebagai kupu-kupu malam. Dan saya berusaha melanjutkan membaca novel
ini sampai tamat untuk tahu lika-liku yang akan terjadi pada Ayu.
Membaca novel ini sungguh membuat
saya depresi. Novel ini menggunakan sudut pandang Ayu, dan cara bercerita Ayu
yang membuat novel ini terasa suram dan depresi. Sebenarnya penulis sangat
berhasil dalam menceritakan muramnya
tokoh Ayu ini. Bagaimana dulunya Ayu yang begitu bahagia hidup dengan ibunya harus
berakhir tiap malam dipelukan seorang lelaki. Bagaimana perasaan Ayu yang
dingin ketika satu-satunya hal yang didapatkan dari lelaki itu adalah uang
membuat keadaan Ayu semakin naas.
Walau sebenarnya buku ini minim
koflik, novel ini sebenarnya lumayan enak untuk diikuti. Bagaimana di awal
penulis membuat tokoh sang lelaki sangat misterius membuat pembaca sama seperti
Ayu yang bertanya-tanya siapa sebenarnya nama lelaki tersebut. Dan setelah saya
tahu nama lelaki itu pun saya tiba-tiba memahami perasaan lega Ayu. Akhirnya,
juga nama lelaki itu.
Yah, buku ini lumayan lah untuk
sekadar bacaan ringan. Walau bisa dikatakan novel ini adalah novel dewasa
sebenarnya adegan ranjang Ayu tidak terlalu digambarkan secara eksplisit. Walau
saya sih ragu, mungkin adegannya dibuat secara eksplisit. Hanya saja oleh
penerbit Elex dipangkas abis! xD
Hal yang paling membuat saya
kecewa dan ngeselin adalah pemakaian kata ganti ia dan –nya. Rasanya kepengin
marah-marah ke penulis yang hampir sampai tamat suka sekali sok misterius tidak
menjelaskan sebenarnya ia dan –nya ini kepunyaan siapa. Saya sampai harus
bersabar beberapa paragraf untuk tahu bahwa ia itu kepunyaan siapa. Ugh, novel
dan film kan jelas-jelas berbeda, seandainya penulis tidak memberi penjelasan
boro-boro kita tahu sang tokoh sedang berbicara dengan siapa. Hal ini memang sangat mengganggu kenikmatan saya dalam
membaca. Kalau sudah menemukan hal seperti itu bawaannya kepengin marah-marah
terus. Dan bisa dibayangkan hal itu terjadi di setiap bab. Ugh, ngeselin abis!
Yah, semoga saja sih penulis
tidak akan berbuat seperti ini lagi di karya-karyanya nanti. walaupun mungkin
penulis menginginkan kesan yang misterius tapi, plis, yang diinginkan misterius
itu kan hanya tokoh lelakinya saja. Yang lain jelas-jelas Ayu kenal dan tahu
namanya. Tapi, Ayu ini pelit banget berbagi nama seseorang yang sedang
mengobrol dengan dirinya. Ia, ia, dan ia. Emang ada ya nama ia? Ffffm ....
Terlepas semua itu novel ini
ringan bisa dinikmati oleh setiap kalangan penyuka romance yang agak tidak biasa. Mengingat hubungan sang tokoh utama
tidak biasa. Selamat membaca dan dibuat kesel dengan tokoh ia. :)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)