Judul : Interview
With The Syaitan
Pengarang : Helia Puji
Tahun Terbit : Cetakan I, Agustus 2015
Penerbit : Kalil
Jumlah Halaman : 85 hal
Kategori : Nonfiksi, Islami
Harga : Rp. 30.000,-
ISBN : 978-602-03-1652-9
Rating : 4/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi @iJakarta
Jika bicara tentang setan, apa yang Anda bayangkan? Makhluk
yang tidak tunduk pada perintah Allah? Yang selalu ingin menyesatkan manusia?
Tahukah Anda, ternyata setan juga pernah berbuat baik, lho. Tapi, namanya juga
setan. Mereka hanya berbuat baik untuk keuntungan sendiri. Contohnya saat
menolong sahabat Rasulullah saw. yang tunanetra. Abdullah bin Ummi Maktum
ditolong saat terjatuh dalam perjalanan ke masjid, karena setan takut jika
terjatuh lagi, semua dosa beliau akan diampuni! Begitu juga ketika iblis
meminta Nabi Musa memohonkan ampunan dan rahmat Allah. Allah bersedia
mengampuni dengan syarat iblis sujud di makam Nabi Adam. Apa jawaban iblis?
"Ya Musa, waktu Adam hidup saja aku enggan sujud padanya, apalagi sesudah
mati!" Masih banyak bocoran-bocoran rahasia setan yang bisa Anda dapatkan
dalam buku ini, di antaranya 9 jurus menyesatkan manusia dan jebakan-jebakan
maut lainnya. Semoga dengan mengetahui segala hal tentang setan, kita jadi
lebih waspada dan terhindar dari tipu daya.
********
Ketika
dihadapkan pada tantangan membaca novel nonfiksi, saya kebingungan. Saya sangat
jarang membaca novel nonfiksi. Maka, demi memenuhi tantangan membaca, saya mengaduk-aduk koleksi perpus iJak dan
mendapatkan buku nonfiksi yang menarik minat saya ini.
Sesuai
judulnya buku ini berisi tentang wawancara dengan setan. Dari judulnya ini saya
teringat buku “Dialog dengan Jin” walau isi bukunya sangat jauh berbeda. Buku Interview With The Syaitan ini terlalu
tipis. Tapi jangan salah isinya sangat padat. Poin-poin penting untung mengenal
setan sangat jelas dan dijabarkan dengan sangat baik.
Suka
sekali dengan tagline buku ini “Tak
Kenal Maka Tak Benci, Semakin Kenal Harus Semakin Menjauh”. Pas sekali kan
dengan keharusan kita untung jaga-jaga dari godaan setan.
Yang
paling mengena sekali adalah bagian setan yang selalu tidak henti-hentinya
menggoda manusia ketika shalat dan makan. Saya pribadi selalu saja masih susah
berkonsentrasi dalam shalat, selalu ada was-was dalam hati ini. Berarti setan
masih kuat dalam menggoda saya.
Dan,
ketika makan pun saya masih sering kelupaan dalam menyebut nama Allah. Biasanya
sih ketika saya sedang nyemil, makan terus tapi kelupaan baca bismillah. Mungkin
itu yang membuat saya gemuk kali, ya? Makannya nggak bener, sambil ngasih setan
makan. Mudah-mudahan saya pribadi bisa memperbaiki diri setelah menamatkan buku
ini. Isinya bagus banget. Penulis juga menggunakan bahasa yang mudah dicerna
dan tidak ada satu pun yang terkesan menggurui dalam buku ini.
Good job. Buku ini sangat bagus menambah
wawasan kita. Semoga saya semakin lebih baik dengan membaca buku ini. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)