Judul : Kembalinya Sang Duke
Judul Asli : When The Duke Return (Desperate Duchesses #4)
Pengarang : Eliosa James
Penerjemah : Layna Ariesianti
Penerbit : Dastan Books
Tebal : 452 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, September 2011
Kategori : Fiksi, Dewasa, Historical Romance
Status Buku : Punya (Beli Kolpri)
ISBN : 978-602-926721-1
Ratingku : 4/5
Akhirnya, setelah penasaran berhari-hari dan mencari-cari di google,
untuk mendapatkan novel ini dengan harga murah, saya bisa mencicipinya juga.
Seperti biasa ketika tidak mencari lagi, malah banyak sekali yang menawarkan
buku ini dengan harga murah! orz
Nasip, kebiasaan sekali karena tidak sabaran. Hanya saja penyesalan saya
pun terlupakan karena dengan membeli novel ini, saya bisa mencicipi novel EJ lain
yang saya suka pake banget, judulnya Fool For Love :3
-------------------------------------------------
Ok, sejak menamatkan cerita tentang Herriet (Tokoh dalam Duchess By Night), saya dibuat penasaran dengan cerita Lady Isidore. Isidore digambarkan
penulis sebagai wanita cantik luar biasa dan lebih memesona dari Herriet dan
banyak sekali pria yang dibuat patah hati olehnya. Namun seperti judul seri
ini, Isidore adalah seorang Duchesses yang depresi. Sama seperti Herriet,
Isidore menghadiri pesta Lord Strange untuk membuat skandal. Walau berbeda
alasan dengan Herriet, Isidore menginginkan agar suaminya segera pulang. Suami
yang selama sebelas tahun tidak pernah ditemui oleh Isidore. Dan harapan
Isidore pun terpenuhi dengan kedatangan sang suami. Isidore langsung dijemput
dari rumah Lord Strange dan sang suami tanpa basa basi meminta Isidore untuk
menyiapkan pesta pernikahan mereka berdua.
-----------------------------------------------------------
Aseli, saya super duper penasaran dengan buku ini. Cerita Isidore yang
menggantung di buku sebelumnya membuat saya kelabakan dan hampir tidak bisa
tidur memikirkan novel ini terus. Ok, saya memang agak lebay, tapi itulah
adanya xd. Setiap hari yang saya lakukan hanyalah mencari-cari info tentang
buku ini. Bolak-balik membuka akun goodreads yang hanya semakin membuat saya
penasaran. Semakin penasaran karena mengetahui bahwa suami Isidore, Simeon
Jermyn, Duke of Cosway masih VIRGIN! Alasan yang pantas untuk membuat saya
semakin penasaran. Dengan banyaknya novel hisrom yang saya baca, jarang sekali
pria yang masih perjaka seperti Simeon ini. Para pria selalu bangga dengan
kepopuleran mereka. Dan itu juga yang ada di benak Isidore. Isidore
bertanya-tanya kemampuan suaminya karena setua itu masih perjaka. Isidore
terlalu mengharapkan seorang anak hingga mempertanyakan kemampuan suaminya.
Padahal alasan Simeon mempertahankan keperjakaannya karena dia menyadari bahwa
ketika pulang dia mempunyai seorang istri. Walau tentu saja Simeon berlebihan
sekali memutuskan pulang ketika sudah sebelas tahun berlalu.
Sebelumnya saya membayangkan akan ada cerita menarik pertemuan antar
suami istri yang telah lama terpisah. Cerita yang menggebu-gebu, menilik betapa
Isidore digambarkan dengan kecantikan yang sungguh luar biasa dan kegenitan
Isodore walaupun dia adalah istri yang setia. Hanya saja saya dibuat takjub
dengan penulis alasan Simeon yang memilih untuk berpetualang ke Afrika daripada
menjalankan tugasnya sebagai seorang duke. Bisa dianggap isi novel ini berbeda
sekali dengan yang ada dalam bayangan saya. Penulis lebih memilih menceritakan
kehidupan Simeon setelah menelantarkan gelar Duke-nya. Bisa dibilang buku ini
berisi kegiatan-kegiatan membosankan Simeon dalam memebenahi warisan yang
ditelantarkan semenjak ayahnya meninggal. Setiap hari yang dilakukan Simeon
adalah mengurus tumpukan surat-surat utang yang tidak dibayar ayahnya selama
bertahun-tahun. Keadaan rumah yang kacau membuat Simeon sibuk mengurus segala
sesuatunya dan memilih untuk membatalkan pernikahannya dengan Isidore. Tentu saja
Isidore tidak dapat menerima alasan Simeon, dia sudah sangat setia kepada
suaminya tidak akan membiarkan Simeon untuk bertindak sesuka hatinya. Isidore menyusul
ke pedesaan demi merayu sang suami. Bisa dibilang cerita di buku ini sungguh
membosankan. Buku ini hanya sibuk menceritakan semua kegiatan Simeon dalam
membenahi estatnya, mengurus kekayaannya, mengurus utang-utang yang tidak
dibayarkan, dan membenahi hubungan Duke dengan masyarakat sekitar estat. Namun,
anehnya saya tidak merasa bosan. Saya menyukai bagaimana Simeon mengurus estat
dan melakukan segala tugasnya sebagai Duke. Bukan karena saya bias buku ini
ditulis oleh penulis kesukaan, hanya saja saya merasa baru dan ingin tahu
sebenarnya apa sih tugas seseorang yang mempunyai sebuah gelar. Terbayar sudah
rasa ingin tahu saya dengan membaca buku ini. Walau tentu saja bagaian yang
paling menarik adalah ketika Isidore campur tangan mengurus estatnya membantu
sang suami. Tentu saja Simeon merasa marah, Simeon tidak pernah mengharapkan
seorang istri yang terlalu aktif. Setelah dijejali kebohongan demi kebohongan
tentang istrinya, yang Simeon tahu Isidore adalah seorang istri penurut dan
manis. Alasan ini jugalah yang membuat Simeon menjauhi Isidore.
Seperti yang sudah saya katakan Simeon masih virgin begitu juga dengan
Isidore. Malam pertama mereka walaupun tidak dapat dikatakan sukses saya lumaya
menikmati interaksi mereka berdua. Walau tidak digambarkan dengan terlalu
eksplisit namun jelas seperti buku-buku EJ, saya menyukai adegan bed scene mereka.
Yang sangat menganggu adalah cerita tentang Jemma. Banyak sekali pembaca
yang mengeluhkan bahwa EJ selalu berlebihan dalam menceritakan secondary character dalam setiap
bukunya. Dan sungguh menyebalkan sekali ketika saya sedang menikmati cerita
tentang Simeon dan Isidore bab berikutnya malah menceritakan tentang Jemma yang
tidak ada hubungannya dengan main
character. Please … padahal jelas untuk buku berikutnya menceritakan
tentang Jemma, kenapa tidak sabar dan menceritakan tentang Jemma di buku
Isidore? Saya aseli membenci Jemma setelah melakukan interupsi-interupsi tidak
jelas di buku Isidore ini. Dan langsung memutuskan untuk tidak membaca cerita
tentang Jemma. Sama seperti Herriet, akhir cerita buku ini terlalu berlebihan
dengan menyisipkan cerita yang sangat tidak penting demi memunculkan sifat
heroik Simeon. Terlepas dari semua itu saya sangat puas membaca cerita tentang
Isidore ini. Rasa penasaran saya terpuaskan dengan cerita yang bagus dari
Simeon dan Isidore :)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)