Judul : Rahasia Sang Marquess
Judul Asli : My Wicked Marquess (Inferno
Club #1)
Pengarang : Gaelen Foley
Penerjemah : Swasti Nareswati
Penerbit : Dastan Books
Tebal : 544 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, 2012
Kategori : Fiksi, Romance, Historical
Romance, Dewasa
Harga : Rp. 10.000,-
ISBN : 978-602-247009-0
Ratingku : 1/5
Max St. Albans, Marquess of Rotherstone, adalah sang tokoh utama buku
ini. Dia adalah mantan anggota dari sebuah organisasi mata-mata—Ordo Saint
Michael, yang memutuskan untuk pensiun dan mencari seorang istri. Apalagi
setelah mendapat kabar bahwa salah satu temannya meninggal karena tertangkap
oleh musuh. Alasan Max untuk menikah juga demi membersihkan nama baiknya. Untuk
itu Max meminta pengacaranya untuk mencarikan gadis pilihan yang sesuai syarat
dari Max.
Daphne, salah satu yang dicalonkan oleh pengacaranya dan sudah
diwanti-wanti bahwa gadis tersebut adalah pemicu skandal. Max harus menjauhi
gadis itu walaupun sangat cocok dengan syarat yang diberikan oleh Max. Karena
penasaran dengan catatan khusus yang diberikan pengacaranya, Max membututi
Daphne ketika berkunjung ke salah satu panti asuhan yang tiap minggu di
kunjungi oleh Daphne. Hingga pertemuan yang agak biasa di daerah kumuh di depan
rumah bordil membuat Daphne tidak bisa melupakan Max.
Setelah pertemuan tersebut, Max memantapkan hati untuk melamar Daphne.
Namun, Max belum mengetahui bahwa masa lalunya sebagai mata-mata menghalangi
kisah cintanya dengan Daphne.
---------------------------------------------------------------
Sedikit banyak novel ini mengingatkan saya dengan seri Bastion Club dari
Stephanie Laurens. Makanya saya lumayan penasaran dan akhirnya memutuskan untuk
membeli. Dan apa yang saya dapatkan adalah kekecewaan. Padahal saya suka sekali
dengan pertemuan Max dan Daphne di depan rumah bordil, membuat saya teringat
dengan novel Sabrina Jeffries yang saya sukai. Tidak ada hal yang berkesan bagi
saya dari novel ini. Selain saya yang merasa pusing dan agak tidak peduli
dengan sekelumit organisai mata-mata Max, saya merasa kemistri Max dan Daphne
kurang terasa dan tidak ada adegan yang membuat saya tersenyum.
Banyak paragraph yang saya skip dan
diambil intinya saja. Setiap novel yang saya baca dan berakhir dengan men-skip-nya, saya yakin sekali bahwa saya tidak akan bisa mengikuti
novel yang dibaca. Saya mengakui bahwa sebagai novel action, seri pertama Inferno Club ini akan menarik. Dengan
disuguhkan beberapa kilasan musuh bebuyutan dari organisasi Max dan keadaan
teman Max yang disekap akan membuat novel ini sangat menarik. Namun, hanya jika
novel ini dijadikan live-action saja
saya akan menikmati novel ini.
Dan setelah saya merasa capek membaca dari awal sampai akhir saya
diberitahu penulis bahwa novel ini ditamatkan dengan cara bersambung. Saya
sangat membenci novel berseri seperti ini. Padahal jelas sekali bahwa tiap buku
novel ini mempunyai tokoh yang berbeda kenapa pula dengan ending yang menggantung? Membuat saya emosi jiwa. Saya merasa bahwa
cerita novel ini bagaikan satu buku dibagi menjadi beberapa novel. Penulis
menganut paham estafet dalam menyelesaikan kasus yang ada, dan sungguh
beruntung bagi yang menyukai seri ini akan melanjutkan ke buku berikutnya. Saya
pribadi sama sekali tidak mempunyai niatan untuk membeli buku kelanjutannya.
Saya hanya akan berani membaca seri lainnya ketika ada seseorang yang baik hati
meminjamkan ataupun member novel ini pada saya *w*
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)