Judul : The First Case of Sherlock
Holmes A Study in Scarlet
Pengarang : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Lulu Fitri Rahman
Penerbit : Visimedia
Halaman : 286 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret
2013
Kategori : Fiksi, Klasik,
Thriller, Detektif
Harga : Rp. 49.000,-
ISBN : 978-065-176-3
Siapa sih yang
tidak kenal Sherlock Holmes? Ok, memang ada saja pasti yang belum tahu. Tapi
bagi kalangan penyuka segala hal yang berbau detektif pasti kenal dong. Apalagi
saya yang dari zaman SD suka sekali dengan manga Dektektif Conan, nama besar
Sherlock Holmes sudah tidak asing ditelinga saya. Secara Sherlock Holmes adalah
detektif panutan dari Shinichi atau Conan sang tokoh utama dari manga Detektif
Conan. Saya dong yang penasaran jadi mencoba ikut baca novel tentang Sherlock
Holmes waktu zaman SMP. Dan berakhir dengan kegagalan ketika otak SMP saya
tidak bisa mencerna bahasa novelnya yang berat x).
Sejak itu saya
semacam trauma—cemen bener yak saya x)—tidak mau membaca novel atau apapun yang
berbau Sherlock Holmes. Hingga akhirnya saat ini terima kasih sekali kepada
Penerbit Visimedia yang langganan mengirimi saya buku untuk diresensi. Sungguh
saya merasa beruntung bisa mendapat dan membaca novel ini. Karena seperti
judulnya, novel ini adalah kasus pertama yang ditangani oleh Sherlock Holmes.
Disini juga dibeberkan awal mula pertemuan Sherlock Holmes dengan cikal bakal
yang akan menjadi asistennya, dr. Watson. Sejak kemunculan dr. Watson ini saya
langsung suka dengannya. Tipikal saya yang langsung jatuh cinta dengan tokoh
utama dari novel yang dibaca. Ok, mungkin memang tokoh utamanya adalah Sherlock
Holmes tapi novel ini diceritakan dari sudut pandang dr. Watson jadi saya
merasa kalau dr. Watson lah tokoh utamanya x)
Cerita dibuka
dengan dr. Watson yang setelah kelelahan dengan segala keruwetan perang di
Afganistan akhirnya membawanya untuk beristirahat di Kota London. Dia yang
merasa kekurangan finansial berniat untuk berbagi apartemen dengan seseorang.
Siapa saja yang kebetulan akan cocok dengannya. Disinilah pertemuannya dengan
Sherlock Holmes. Dan akhirnya mereka akan tinggal menjadi partner detektif di
apartemen mereka berdua di baker street.
Membaca buku
ini sungguh membuka wawasanku tentang siapa sih sebenarnya Sherlock Holmes dan
yang paling membuatku lebih merasa tertarik adalah asal muasal perkenalan
Sherlock Holmes dengan dr. Watson. Dari dulu saya dibuat penasaran hanya tahu
bahwa dr. Watson adalah asisten Sherlock Holmes tapi tidak pernah tahu kejadian
awalnya. Sayangnya karena ini adalah kasus pertama belum diceritakan secara
mendetail bagaimana dr. Watson menjadi asisten Sherlock Holmes. Jujur saya
penasaran sekali dan bertanya-tanya ‘Ini
ada buku lanjutannya ga sih?’ kalau memang ada bolehlah aku minta dikirimin
lagi sama Penerbit Visimedia #plak xD
Untuk kasusnya
sendiri karena novel detektif biasanya memang pembunuhan, begitu juga di novel
ini. Sherlock Holmes diminta untuk menangani kasus pembunuhan oleh detektif
kenalannya. Menurutku novel Sherlock Holmes tipe yang membeberkan kasusnya
ketika dia sendiri tahu siapa pelakunya dengan minimnya bukti-bukti yang
membuat pembaca ga usah mikir karena trik kejadian akan diceritakan belakangan.
Hanya saja tetap saja dong membuat saya pensaran. Dan dibuat kebingungan dengan
cerita ke-2 yang dikira tidak ada hubungannya dengan cerita awal.
Covernya saya
suka sekali unik, walau menurutku ilustrasi kota London—bener ga ya?—kurang
besar. Pengennya sih penuh se-cover. Seperti biasa dari Penerbit Visimedia
kalau bukunya tipis typo-nya sedikit beda kalau bukunya tebal. Ada beberapa
kalimat yang kurang sreg terjemahannya tetapi hanya 2-3 kalimat jadi ga diambil
pusing, terjemahan Penerbit Visimedia selalu memuaskan saya. Bagus :D
Untuk Detektif
Sherlock Holmes yang super nyentrik saya kasih nilai 4 :)
Tentang Penulis
Sumber : disini |
Sir Arthur
Ignatius Conan Doyle lahir di Edinburgh, Skontalandia, 22 Mei 1859. Bakat menulis
diwarisi dari sang ibu, Mary Doyle, yang mencintai dunia perbukuan dan story
telling. Tokoh Sherlock Holmes mulai diperkenalkan kepada publik tahun 1886
dalam cerita A Study in Scarlet. Dalam
menciptakan tokoh ini, dia terinspirasi oleh sosok salah satu dosennya, Dr.
Joseph Bell. Dia sangat mengagumi kecerdasan Joseph Bell dalam mengobservasi
dan membuat deduksi.
Namun, cerita
tentang detektif eksentrik ini mulai mendapatkan ketenaran ketika dia
mempublikasikan serial petualangan Sherlock Holmes bersama sahabatnya, Dr.
Watson. Hingga saat ini, dia dikenal sebagai salah satu pengarang cerita detektif
paling populer di dunia. (Sumber halaman belakang buku)
wah sama saya pernah baca beberapa buku sherlock (lupa judul) dan agak sulit mencerna hehe dan yaaa tertariknya karena si kudo :D tapi tetap ini menarik apalagi filmnya yang versi BBC itu baguuus banget
BalasHapusFufufufu toss dulu deh x)
BalasHapusWah iya kah?Saia blum liat yg tv series'a nih males dunlut'a uda jauh sih ;_;