Judul : She
Pengarang : Windhy Puspitadewi
Tahun Terbit : Cetakan I, 2007
Cetakan
III, Juli 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 248 hal
Kategori : Teenlit, Romance,
Harga : Rp. 52.000,-
ISBN : 978-602-03-1794-6
Rating : 2/5
Dhinar
Kusumaatmadja adalah sosok pelajar teladan dengan nilai-nilai cemerlang di
sekolahnya. Hampir semua mata pelajaran dikuasai oleh Dhinar. Tapi, semua itu
tidak membuat Dhinar merasa bahagia karena satu-satunya hal yang membuat
dirinya bahagia ditolak keras oleh orangtua Dhinar. Dhinar sangat menyukai
membaca manga—komik Jepang. Dhinar
juga sudah berhati-hati agar tidak terbongkar hobinya ini dari pantauan ibunya.
Namun,
pada akhirnya Dhinar harus merelakan semua koleksi manganya yang berakhir menjadi abu. Dhinar hanya bisa pasrah
menjalani nasibnya. Hingga pertemuannya dengan cewek berambut kuning yang
mempunyai nama seperti dirinya, Dinar, mengubah hidup Dhinar. Dari pertemuan
itu Dhinar mulai sedikit belajar mengeluarkan segala unek-une di hatinya. Dan, kemunculan murid pindahan dari Jakarta,
Flemming Setiawan, ke sekolah Dhinar mampu mencairkan dinding es pada diri
Dhinar.
***********
Bisa
dibilang saya menyukai tulisan penulis. Saya begitu terpesona ketika membaca
novel penulis yang berjudul Incognito. Ide penulis bener-bener membuat saya
jatuh cinta. Makanya saya memutuskan untuk membaca novel ini.
Dan,
sepertinya sayang sekali saya tidak bisa menikmati novel ini. Satu hal yang
sangat saya kecewakan. Mengingat saya menaruh ekspektasi besar, minimal saya
rada menikmati, gitu. Tapi, tidak
sama sekali.
Dari
segi cerita sebenarnya tidak ada yang salah. Sangat khas remaja, masalah
pencarian jati diri beserta problema ababil lainnya. Hal yang mungkin sangat
saya sukai adalah focus cerita di buku ini ada 2. Cerita kehidupan tentang
Dinar dan Dhinar. Masing-masing mempunyai porsi sama besar sehingga saya
semakin buram sebenarnya siapa tokoh utama dari novel ini.
Selain
itu alur yang lambat. Buku ini terlalu lama menceritakan dua tokoh berbeda.
Mereka berdua ini sampai halaman ratusan belum juga ketemu dan berinteraksi
langsung. Masih berputar-putar masalah masing-masing saja. Saya sejujurnya
kesel sekali dengan dua cerita ini. Kenapa pula tidak langsung saja duo Dinar
ini dipertemukan. Biar lebih cepat dan tidak terasa aneh mengingat pada
akhirnya mereka berdua harus ketemu, kan? Ok, saya tahu memang tidak sabaran!
xD
Seperti
yang sudah diceritakan di awal tokoh Dhinar ini sangat menyukai manga. Dan bisa dipastikan novel ini
menceritakan semua tentang manga dan anime. Bagi saya yang sangat menyukai
segala hal berbau Jepang, novel ini sangat familier. Saking familiernya malah
jatuhnya kok membosankan banget, ya? Seperti pengulangan dan pengulangan. Yah,
maklum lah saat ini hobi baca manga sedang
sangat saya kurangi, saya sedang mengalami kebosanan. Makanya bukan salah novel
ini juga kalau jatuhnya malah jadi cerita yang membosankan.
Well, terlepas dari semua keluhan saya,
novel ini sebenarnya bagus. Banyak nilai-nilai positif yang bisa diambil.
Khususnya para ababil yang selalu galau merasa hidupnya selalu ditentang oleh
keinginan kedua orangtuanya. Yah, mau bagaimanapun yang tahu bahagia atau
tidaknya seseorang adalah dirinya sendiri. Bahagia itu memang relatif. Seperti
contohnya saya, ada yang ngasih satu novel wishlist
bahagia setengah mati! xD
Selamat
membaca novel ini buat yang penasaran tentang tulisan Windhy Puspitadewi.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)