Judul : The
Golem and The Jinni
Pengarang : Helena Wecker
Tahun Terbit : Cetakan I, 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 664 hal
Kategori : Romance,
Harga : Rp. 110.000,-
ISBN : 978-602-03-1425-9
Rating : 4/5
Golem
dan Sang Jin adalah tokoh yang sama tapi tak serupa. Takdir yang mempertemukan
mereka berdua. Mereka berdua sama-sama hidup di dunia yang baru. Dunia yang
baru dikenal mereka berdua. Dunia yang dipaksa harus mereka kenal. Sang Jin
tidak kesulitan untuk menyerap segala hal baru di sekitarnya. Berbeda dengan
golem yang baru dilahirkan di kapal menuju Amerika dengan tanpa kehadiran sang
master, membuat dirinya seakan kehilangan arah.
Di
tanah Amerika takdir mempertemukan mereka berdua. Di Amerika segalanya berubah
bagi golem dan jin. Mereka berdua dipaksa takdir untuk mengurai benang kusut
masa lalu mereka berdua.
*********
Setelah
menamatkan buku ini butuh berhari-hari bagi saya untuk bisa merelakan bahwa
cerita mereka berdua sudah selesai. Dan, walau ditutup dengan akhir yang begitu
manis saya sangat tidak rela pada akhir pilihan penulis. Dan saya pun sudah
semangat ’45 untuk membaca sekuel buku ini dan sangat berharap ada sekuelnya. Dan, kabar gembira yang saya dapatkan adalah buku ini memang akan ada sekuelnya. Terbayar sudah berhari-hari
saya kepikiran buku ini malah baru terbayar rasa penasaran saya. Sejujurnya, saya masih belum merelakan mereka berdua.
Ok,
mari kita ulas terlebih dahulu isi buku ini. Buku ini bercerita tentang Jin
yang terkurung selama ribuan tahun dalam guci. Tanpa sengaja sang jin keluar
ketika sang empunya guci berniat mereprasi guci turun-temurunnya. Sang Jin yang
terbangun tidurnya otomatis kaget dan merasa marah pada penyihir yang
berani-berani mengurungnya. Adalah Arbeely yang mengenalkan dunia pada Sang Jin
dan memutuskan bahwa Ahmad nama yang dipakai Sang Jin, saat ini.
Cerita
berganti pada tokoh utama berikutnya Sang Golem. Sang Golem diciptakan untuk
menjadi istri bagi masternya. Sayangnya sungguh sial bagi sang Master karena
penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Sang Golem yang sendirian di jalanan merasa
merana hingga bertemu seorang Rabi yang membantu kehidupannya. Sang Rabi juga
memberi nama Chava, untuk dipakai Sang Golem.
Hingga
Sang Golem melihat sosok api Sang Jin yang menarik perhatiannya. Mereka berdua
yang sama-sama terasing dan berbeda merasa kebersamaan mereka saling
melengkapi. Pada dasarnya mereka berdua kesepian. Hubungan yang aneh antara
keduanya pun dimulai.
Saya
jelas sangat menyukai buku ini. Cara penulis bercerita dan dengan terjemahan
yang OKE, buku ini benar-benar enak dibaca. Padahal alur buku ini super lambat
sekali. Dengan banyaknya kemunculan tokoh-tokoh yang dirasa kurang penting
banget, masa lalu Ahmad, masa lalu pencipta Chava semuanya membuat saya bosan
dan muak sebenarnya. Walaupun, pada akhirnya semuanya saling berhubungan di
akhir nanti. Keren sih. Cuman capek nunggunya. lol
Yah,
dibilang capek juga tidak sih, saya sih kepenginnya lebih diperdalam lagi
hubungan Chava dan Ahmad ini. Mereka berdua ini so sweet banget. Jarang-jarang kisah percintaan antara golem dan
jin. Dan yang jadi golem dari pihak wanita lagi. makin membuat saya penasaran,
kan? Sayangnya sepertinya penulis lebih memilih untuk membahas masa lalu Ahmad.
Bagaimana Ahmad bisa terkurung dan sampai melupakan semua hal sebelum dirinya
dikurung. Sangat epik cara penulis bercerita.
Gara-gara
ini juga yang membuat saya kepikiran terus hubungan Chava dan Ahmad. Untungnya
ada sekuelnya sih, yah walau masih lama tapi ada harapan bagi saya untuk
melanjutkan membaca kisah Chava dan Ahmad. Dan, semoga percintaan mereka berdua
lebih menggebu-gebu. xD
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)