Judul : Perfect
Purple
Pengarang : Indah Hanaco
Tahun Terbit : Cetakan I, Januari 2016
Penerbit : Pastel Books
Jumlah Halaman : 196 hal
Kategori : Young Adult, Romance,
Harga : Rp. 49.000,-
ISBN : 978-60-7870-64-2
Rating : 3/5
Milly,
gadis berusia 18 tahun dari Pematangsiantar, Sumatra, merasa beruntung ketika
tim SNFS yang dipimpin oleh Neal O’Mara datang ke sekolahnya. Pasalnya hal itu
mengilhaminya untuk mengelabui ibunya demi menunda kuliah Milly. Milly tidak
mau kuliah dengan jurusan pilihan ibunya. Milly lebih memilih untuk menjadi
aktivis lingkungan mengikuti jejak Neal daripada dipaksa kuliah.
Milly
bertekad untuk membujuk orangtuanya agar mengizinkannya untuk ikut berkampanye
bersama tim SNFS. Kampanye demi mencegah perburuan paus. Terdengar keren di
mata Milly. Makanya, saat ini Milly sedang terombang-ambing di lautan. Berada di
kapal bernuansa ungu, warna kesukaannya. Dan, tidak pernah menyangka bahwa
petualangannya tidak semenarik yang dibayangkannya.
*********
Membaca
novel ini membuat saya menyadari bahwa betapa kurang pedulinya saya terhadap
lingkungan. Saya semakin sadar bahwa saya tuh kok ya egois banget. Masih
mikirin kegalauan sendiri disaat ada seseorang yang begitu gencar untuk
menyelamatkan paling tidak 1 ekor paus. Hmm, novel yang sungguh menginspirasi.
Saya
selalu menyukai cara penulis dalam bercerita. Enak banget. Santai. Tiap kalimat
terjalin dengan baik. Baik narasi maupun dialog tidak membosankan bagi saya. Pokoknya
pas deh. Walau novel ini bisa dibilang favorit saya, bisa dikatakan membaca
novel ini sangat menyenangkan.
Saya
suka perkembangan karakter Milly. Di awal buku Milly digambarkan seperti para
ababil kebanyakan. Nyolot di awal tanpa tahu bahaya apa pun kepengin menjadi
aktivis lingkungan yang selama ini tidak pernah berlayar malah dengan
sombongnya ingin membantu kampanye. Hal yang super mustahil. Namun, lembar demi
lembar Milly pun menjadi gadis dewasa yang tangguh. Milly mau belajar dan
mengakui bahwa dirinya selama ini salah. Lari dari kenyataan itu bukan pilihan.
Milly terlihat picik dengan berharap ikut kampanye bisa menunda kuliahnya. Dan,
disadarkan bahwa tugas menjadi seorang aktivis itu sangat mulia.
Sebenarnya
saya berharap ada banyak hal-hal yang terjadi antara Neal dan Milly. Oh please, saya ini penggemar romans wajar
dong saya berharap banyak. Tapi, walau begitu tetap ada hal manis yang terjadi
di antara mereka berdua. Setidaknya insiden pesta kopi itu cukup memuaskan
saya. Walau aseli saya kurang puas. Apalagi novel ini hanya memiliki halaman
kurang dari 200, apa yang mau saya harapkan?
Nah,
karena ketipisan buku ini sendiri, novel ini tidak bisa dikatakan tamat hanya
dalam satu buku. Karena selama manusia masih berburu paus, selalu akan
bermunculan organisasi-organisasi seperti Sea
Not For Sale—SNFS.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)