To
me and 2015!
Sepertinya
sudah waktunya saya menghidupkan kembali blog yang sudah lama ditelantarkan ini.
Sungguh tidak etis mengaku sebagai anggota blogger buku Indonesia tapi selama
hampir satu tahun tidak pernah memposting apa pun untuk blog buku saya ini. Tahun
2014 merupakan tahun dimana saya mengalami kebosanan dalam membaca novel. Bisa
dibilang saya hanya malas membaca bukannya saya sibuk dengan real life. Aktifitas sehari-hari saya
masih seperti rutinitas-rutinitas yang saya sukai. Berangkat di pagi hari,
pulang siang hari, pulang sore hari ketika ada pertemuan yang harus dihadiri
kalau pun tidak biasanya siang hari saya habiskan dengan tidur siang. Dengan
kehidupan saya yang seperti itu mau tidak mau membuat badan saya semakin
gemukan :’) #penting #duniaharustahu
Apakah
saya tidak mempunyai waktu untuk membaca buku? Atau saya kehabisan bacaan?
Tentu saja tidak, kalau saya merasa kesibukan membuat saya tidak mempunyai
waktu untuk membaca, hal itu hanya akan terasa sebagai lame excuse. Hanya sekadar sebagai pengingat, di tahun 2014 saya
ditawari oleh seorang teman untuk menjadi asisten editor. Tentu saja saya
menyanggupi dong, apalagi saya cukup
penasaran dengan pekerjaan sebagai editor. Yah, walau bukan mengedit buku dari
penerbit besar saya cukup merasa puas dan bangga, saya sudah bisa mencoba
pekerjaan mengedit sebuah naskah, membuat saya banyak belajar tentang proses
pembuatan buku. Nah ironisnya, pekerjaan baru ini juga lah yang membuat saya
menjadi malas membaca novel. Entah mengapa setiap saya membaca novel, apa pun,
saya tidak pernah bisa menikmati bacaan saya seperti dulu lagi. Yang ada tiap
kalimat selalu saja saya komentari. Lebih-lebih ketika bahasa atau alur yang
dipakai penulis sangat lemah dan berakhir membuat saya menutup buku dan punya
pikiran, kenapa juga novel seperti ini
harus terbit?
Bukan,
bukannya saya sok tahu atau apa hanya memang seperti itulah adanya. Saya tidak
pernah bisa menikmati membaca novel seperti dulu lagi. Sudah beberapa buku yang
tidak sanggup saya habiskan. Lewat pekerjaan ini saya juga belajar susahnya
menjadi editor, ketika buku yang memang sudah ditetapkan untuk terbit tapi kita
sebagai editor merasa tidak sreg, yang
ada kita hanya bisa pasrah pada buku tersebut, ya di edit seadanya dan memang
mau gimana lagi, sekeras apapun kita menolak, toh bukunya memang akan diterbitkan.
Terlalu
dini memang tulisan saya ini, toh buku-buku
yang pernah saya edit hanyalah terbitan penerbit kecil. Mungkin berbeda kasus
semisal saya mengedit buku-buku dari penerbit besar. Hanya saja saya menjadi
punya gambaran bahwa memang akan seperti ini lah walau mungkin yang kita edit
adalah buku-buku dari penerbit besar maupun dari penulis terkenal. Kalaupun
tulisannya kurang memuaskan seandainya sang penulis sudah mempunyai nama, buku
yang akan diterbitkan pasti laku terjual. Yah, apa boleh buat pasaran untuk
penulis yang sudah dikenal memang lebih menjanjikan. Contohnya saya sendiri,
semenyesal apa pun ketika membaca buku dari tulisan penulis yang disukai pada
akhirnya saya selalu menanti karya-karya berikutnya :’)
Tahun
2015 ini saya ingin mencoba kembali menulis review tentang buku-buku yang sudah
saya baca. Apalagi masih ada beberapa buku yang menjadi hutang saya. Sungguh
saya sebenarnya merasa malu dan ingin sekali minta maaf. Mudah-mudahan saya
segera bisa menyelesaikan hutang saya.
Beberapa waktu lalu sebelum liburan natal, saya sempat
membuka olshop yang menjual buku-buku
Dastan. Tidak ada alasan khusus
sebenarnya, saya hanya tertarik karena ada kata “Obral Dastan Segel @10RB” Ugh, siapa juga yang tidak tertarik
untuk mengintip buku-buku obralan. Niat
hati memang hanya untuk melihat-lihat, hanya saja ketika sampai pada foto salah
satu buku yang sudah lama saya incar saya merasa bimbang dan penasaran. Apalagi
bukunya hanya dijual @7000, God, semakin
membuat saya kepikiran! Saya sudah mewanti-wanti diri sudah lah tidak usah
tergoda untuk membeli, namun saya ini tipe orang yang mudah penasaran, makanya
tiap hari saya selalu kepikiran dengan obralan buku Dastan itu. Bolak/lik membuka akun FB hanya untuk mengintip
album-album obralan. Dan sampailah pada titik, daripada saya kepikiran terus sampai
tidak bisa tidur Ok lah mending
bukunya saya beli saja. Sungguh sial nasib mempermainkan saya buku yang diincar
tidak komplit 6 buku. Akhirnya saya merasakan dilema kembali. Seharian yang
saya lakukan adalah mencari obralan Dastan
di google. Akhirnya saya dapatkan
juga sih, tapi dengan harga yang lebih mahal. Sudahlah, daripada saya kepikiran
terus lebih baik saya selesaikan semuanya. Saya membeli di dua olshop yang berbeda.
1.
Succubus Blues By
Richelle Mead @10.000
2.
Succubus On Top By
Richelle Mead @7000
3.
Succubus Dreams By
Richelle Mead @10.000
4.
Succubus Heat By
Richelle Mead @10.000
5.
Succubus Shadows By
Richelle Mead @7000
6.
Succubus Revealed By
Richelle Mead @7000
Buku yang menjadi incaran saya adalah Succubus Series oleh Richelle Mead. Dulu setelah saya menamatkan
novel Vampire Academy saya begitu menyukai tulisan RM. Waktu itu saya mencari
judul lain yang sudah ditulis oleh RM. Kebetulan saya pun menyukai seri
Succubus ini. Saya membaca novel ini sekitar tahun 2010-2011, saya lupa tepatnya.
Waktu itu saya tidak tahu kalau novel seri Succubus ini sudah diterjemahkan
oleh Dastan. Fyi, saya menamatkan novel seri Succubus dengan membaca ebook-nya, begitu juga dengan novel
Vampire Academy dan juga spin-off-nya
Bloodlines. Bloodlines series ini
sudah lama tidak saya ikuti, walau saya suka sekali dengan Adrian, setelah dua
buku dan tidak ada kemajuan tentang Adrian, saya berhenti membaca Bloodlines. Untuk Vampire Academy-pun
sudah lama menjadi buku incaran saya. Dulu sekitar tahun 2012 saat Matahati
kolaps buku-buku Vampire Academy dijual hanya sekitar Rp. 5000,- sampai Rp.
10.000,-. Saya sih merelakan saja karena tidak komplit satu seri, ya sudahlah
pasrah untuk tidak mengoleksinya.
Lain halnya dengan seri Succubus ini, begitu tahu saya bisa
mengoleksi seluruh seri Succubus, saya menetapkan hati untuk membelinya.
Walaupun ongkos kirimnya lebih mahal dari harga buku itu sendiri. Resiko hidup
di pedesaan nih :’(
1.
Halfway to The Grave By
Jeaniene Frost @15.000
2.
One Foot in The Grave By
Jeaniene Frost @15.000
3.
At Grave’s End By
Jeaniene Frost @15.000
4.
Destined For An Early
Grave By Jeaniene Frost @15.000
5.
This Side of The Grave
By Jeaniene Frost @15.000
6.
One Grave at a Time By
Jeaniene Frost @15.000
7.
A Gentleman’s Honor By
Stephanie Laurens @10.000
Untuk
judul buku Dastan lain yang kubeli,
aseli itu hanya karena laper mata saja. Begitu lihat obralan jadi kepengin
beli. Beli buku itu memang guilty and
pleasure. Saya tahu buku-buku yang saya beli tidak akan langsung saya baca,
hanya akan berakhir di tumpukan buku-buku yang belum dibaca lemari buku.
Tapi mau bagaimana lagi saya merasa senang ketika paket buku yang sudah saya
pesan sampai di rumah. Apalagi bagian menyobek plastik pembungkusnya, suatu
kebahagiaan tersendiri :3
Selain
buku yang saya beli saya juga menyempatkan diri mengunjungi rental komik yang
sudah lama sekali tidak saya kunjungi. Saya sampai mendapat sindiran, Mbak udah setahun ga ke sini, ya? Lagi sibuk
banget, ya? Atau emang kerja atau sekolah di luar kota? Aduh, makin
bertambah saja deretan hal-hal yang membuatku malu. Awalnya tidak akan meminjam
komik lagi, tapi apa mau dikata saya sudah merasa tidak enak akhirnya saya
pinjam saja deh. Kebanyakan saya hanya meminjam komik one shot, mungkin beberapa akan kubuat review-nya.
Well, akhir kata dari tulisan panjang saya ini, semoga
saya bisa konsisten menulis lagi di blog. Semoga saya juga tidak semangat
diawal saja. Semoga saya selalu terhindar dari kebosanan dalam menulis dan
membaca. Salam buku dari saya :)
Wahhh komiknya menggoda.
BalasHapusDitunggu review komiknya :D
Btw happy new year, mbak.
Happy New Year jg ya :D
BalasHapusSemoga bisa buat rivewnya ya, susah pisan kalau mau konsisten >,<
Ditunggu review-reviewnya tahun ini kak, semoga bisa konsisten ya :D
BalasHapusMbak, dijual lg ga novel2 yg richelle mead nya?
BalasHapusMaaf banget mbak, buat koleksi aja :)
Hapus