Judul : Strings Attached
Penulis : Jia Effendie
Tahun Terbit : 2019
Bisa dibaca secara gratis di Storial.co
Strings Attached dibuka dengan pertemuan kedua
tokoh utamanya yang dramatis. Gala menuduh Yarra mencuri laptop miliknya. Ini
sungguh hal yang mustahil. Seandainya Yarra memang berniat mengambil laptop
Gala untuk apa dia tetap berdiam diri di kafe. Pencuri profesional tentunya
langsung kabur ketika sudah mendapat barang yang diincarnya.
Yarra tidak pernah mengharapkan bertemu Gala
kembali. Siapa pula yang ingin bertemu dengan seseorang yang sudah
mempermalukannya di depan umum. Sayangnya, itu menjadi angan Yarra saja. Karena
Yarra harus bertemu kembali dengan Gala. Demi wawancara pekerjaan yang melibatkan Gala sebagai puppeter muda di Indonesia.
Kalau bukan demi pekerjaannya, rasanya Yarra ingin membatalkan saja wawancara
tentang renjana yang diusulkan Yarra ketika rapat di kantornya.
Yarra semakin membenci Gala saat dirinya
mendapat respon dingin ketika dengan kasar Gala menolak untuk wawancara.
Sungguh, Yarra tidak habis pikir ada seorang pria yang begitu arogan seperti Gala.
**********
Marionette atau boneka kayu adalah cerita yang
diambil oleh penulis. Ini hal baru bagi saya sendiri. Saya hanya sekadar tahu
tentang permainan boneka kayu itu. Melihat pertunjukkannya sudah bisa
dipastikan belum pernah saya lakukan.
Tokoh utama pria dalam cerita ini adalah
Manggala. Dia lebih memilih menjadi puppeter muda daripada mengurusi bisnis
keluarga. Karena keputusannya itu membuat sang ayah marah dan mengusir Gala.
Gala yang sama-sama keras kepala pergi dari rumah dan lebih memilih marionette.
Gala yang kebetulan sedang tidak dalam mood menyenangkan bertemu dengan Yarra dan
malah melampiaskan kekesalannya pada Yarra.
“Gala mencoba mengenyahkan peristiwa barusan dari ingatannya dan memesan makanan. Ia membuka laptopnya sambil berharap tidak akan pernah bertemu dengan gadis itu lagi. Gala tidak tahu di mana harus menaruh wajahnya jika itu terjadi.” (Manggala – Utas 2)
Pertemuan kembali dengan Yarra saat akan
wawancara membuat Gala gugup. Gala yang tidak siap hanya
bisa bersikap kasar pada Yarra. Padahal yang harus Gala lakukan adalah minta maaf atas
kejadian memalukan di awal pertemuan mereka.
Saya lagi-lagi gemar sekali membaca cerita
yang belum tamat. Alhasil untuk membuat ulasan pun sangat terbatas. Hanya ada
11 bab yang bisa saya baca. Sudah tentu cerita hanya baru seputar perkenalan
para tokoh utamanya. Sejak awal saya penasaran alasan Gala lebih memilih meninggalkan
segala kenyamanan yang diberikan oleh ayahnya hanya demi menjadi seorang puppeter.
Alasan yang baru sekilas dibeberkan penulis, mengingat penulis belum mengunggah semua ceritanya di storial.
Saya mulai menduga kesamaan Gala dan Yarra ini
nantinya tentang renjana masing-masing tokohnya. Bersama Gala, Yarra akan
diingatkan kembali apa renjana Yarra yang selama ini dirinya coba lupakan.
Mereka berdua akan saling melengkapi dan mulai berdamai dengan masa lalu
mereka. Ini, hanya opini pembaca sok tahu, lol.
‘ ”Saya menunda rencana saya untuk bekerja dan mulai menekuni marionette.” Wajah pilu Gala menghilang secepat kedatangannya. “Mengapa?” “Kamu tidak membutuhkan alasan jika kamu mencintai sesuatu.” ‘ (Manggala – Utas 8)
Saya suka sekali bagaimana perkembangan tiap
tokoh yang dibuat oleh penulis. Terasa lambat tapi pas. Pada awalnya Yarra
begitu membenci Gala. Tiba-tiba di bab berikutnya Yarra malah tersipu-sipu ketika
bertemu Gala. Alasan Yarra masuk akal karena memang semudah itu jatuh cinta. Apa
pun alasannya. Dalam kasus Yarra, Yarra mulai memiliki minat pada Gala karena
tersentuh jawaban Gala pada wawancara yang pernah dilakukan bersamanya. Setelah
pertemuan itu mulai muncul benih-benih rasa tertarik di antara
mereka berdua.
Ini adalah cobaan untuk pembaca seperti saya. Yang
seenaknya sendiri membaca tulisan yang belum tamat dan berujung uring-uringan
karena rasa penasaran yang tidak tersalurkan. Ok, baiklah, silakan berpuas
menyiksa diri. lol
Semoga saya segera bisa membaca lanjutan kisah
Gala dan Yarra. Semangat selalu untuk Kakak Penulis!
Wah, ini novel udah tamat kah? terakhir aku baca pas puasaa, mare/jui lalu, masih babak-babak awal, hmmm..
BalasHapus