Sumber Gambar : disini
Judul : I For You
Pengarang : ORIZUKA
Tahun Terbit : Cetakan I, 2012
Penerbit : Gagasmedia
Jumlah Halaman : 380 hal
Kategori : Romance, Remaja
Harga : Rp. 47.000,-
ISBN : 979-780-554-9
Perbedaan Penulis
favorit/bukan adalah kita akan membaca karyanya sampai selesai walau se-absurb apapun cerita yang ada. Itulah yang
terjadi pada saya ketika membaca novel ini. Setelah saya membaca karya Orizuka
yang berjudul Our Story, Orizuka masuk jejeran Penulis yang ku sukai walau
bukan yang terfavorit. Apakah aku bosan dengan cerita di dalam novel ini? Jawabannya
adalah antara iya dan tidak. Sudah jelas aku menyukai gaya Orizuka bercerita,
terasa pas dan tidak kaku maka dari itulah Orizuka adalah Penulis favoritku. Dari
awal cerita aku sudah menyukai cerita buku ini, aku dibuat takjub dengan
kenaifan Cessa yang berani-beraninya menyapa Surya dengan kepolosannya bahwa
dia tidak mau duduk dekat dengan orang miskin. Selain ikut merasakan keki
seperti Surya aku pun ngakak dengan tingkah laku (sok) putri seperti Cessa. Jelas
Cessa adalah seorang Putri kalau merujuk kepada namanya Princessa Setiawan dan
tingkah laku yang sadar bahwa dirinya adalah orang kaya. Kalau masih kurang
disamping Cessa selalu ada seorang Pangeran berkuda putih nan baik nan setia
selalu mendampinginya kemanapun Cessa berada, Benjamin Andrews. Hingga pertemuan
awal Cessa dengan seorang murid jenius tapi miskin yang membuat Cessa mempunyai
pandangan lain tentang orang miskin dan arti hidup. Cerita pun berlanjut dengan
perlahan-lahan Cessa merasa nyaman dengan Surya, begitupun sebaliknya.
Hanya saja entah kenapa untuk buku setebal ini dirasa kosong konflik. Semuanya hanya mengacu pada satu konflik, Cessa dan Cessa. Muter-muter lagi tentang Cessa dan balik lagi tentang Cessa. Dari awal cerita pembaca sudah digiring bahwa ada sesuatu dalam diri Cessa yang menjadikannya seorang Putri yang angkuh, lembar demi lembar seakan masalah Cessa terlupakan digantikan dengan kedekatan Cessa dengan Surya kemudian Benji dengan Bulan—adik Surya. Konfliknya benar-benar kurang dan memang hanya berputar-putar pada Cessa, sekaan melupakan keberadaan Surya semua tokoh berputar mengelilingi Cessa seakan Cessa adalah matahari. Seperti yang ku bilang di awal, karena penulis favorit hingga mencapai halaman 200an tidak ada konflik pun aku masih semangat membaca novel ini bahkan sampai akhir. Beberapa bagian memang membuatku terhibur seperti ketika Surya mencekoki Cessa dengan segala isi otak jenius Surya nah lemahnya buku ini hanya bagian itulah yang menarik selebihnya biasa dan terlalu sering dibicarakan buku-buku lain. Dari Surya dan Cessa pun pembaca akan belajar bahwa selalu ada rencana indah dibalik semua musibah yang terjadi pada manusia. Aku percaya akan hal itu dan selamanya memang harus percaya. Kalau kita tidak percaya kepada Tuhan, kepada siapa lagi kita akan percaya :)
Hanya saja entah kenapa untuk buku setebal ini dirasa kosong konflik. Semuanya hanya mengacu pada satu konflik, Cessa dan Cessa. Muter-muter lagi tentang Cessa dan balik lagi tentang Cessa. Dari awal cerita pembaca sudah digiring bahwa ada sesuatu dalam diri Cessa yang menjadikannya seorang Putri yang angkuh, lembar demi lembar seakan masalah Cessa terlupakan digantikan dengan kedekatan Cessa dengan Surya kemudian Benji dengan Bulan—adik Surya. Konfliknya benar-benar kurang dan memang hanya berputar-putar pada Cessa, sekaan melupakan keberadaan Surya semua tokoh berputar mengelilingi Cessa seakan Cessa adalah matahari. Seperti yang ku bilang di awal, karena penulis favorit hingga mencapai halaman 200an tidak ada konflik pun aku masih semangat membaca novel ini bahkan sampai akhir. Beberapa bagian memang membuatku terhibur seperti ketika Surya mencekoki Cessa dengan segala isi otak jenius Surya nah lemahnya buku ini hanya bagian itulah yang menarik selebihnya biasa dan terlalu sering dibicarakan buku-buku lain. Dari Surya dan Cessa pun pembaca akan belajar bahwa selalu ada rencana indah dibalik semua musibah yang terjadi pada manusia. Aku percaya akan hal itu dan selamanya memang harus percaya. Kalau kita tidak percaya kepada Tuhan, kepada siapa lagi kita akan percaya :)
Masalah percetakan masih
banyak typo yang bertebaran,
penggunaan tanda hubung dan pengulangan kalimat/kata sering terjadi. Untuk cover
buku masih khas gagasmedia yang selalu menawarkan cover-cover buku yang manis :)
Overall,untuk sekedar bacaan
ringan, novel ini cocok sekali tetapi jangan sekalipun berharap akan menemukan
cerita sekonflik novel our story walaupun sama-sama mengambil latar kehidupan
anak SMA :)
Untuk Cessa yang naif
yang pengen aku jitak aku kasih nilai 3 :)
Saya baru baca satu buku Orizuka yang judulnya Infinitely Yours. Buku itu cukup menghibur buat saya. Kapan-kapan saya akan coba baca buku ini deh.
BalasHapusIa mas, cobain juga yg our story :D
BalasHapusOrizuka termasuk penulis yg setia di genrenya. Namanya terkenal tapi aku belum baca bukunya satu pun.
BalasHapus