Judul : Heartling
Pengarang : Indah Hanaco
Tahun Terbit : Cetakan I, 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 256 hal
Kategori : Young Adult, Romance,
Harga : Rp. 58.000,-
ISBN : 978-602-03-1592-8
Rating : 4/5
Review :
Amara
Kameli kembali menjalani masa-masa kuliahnya setelah satu tahun ia mengambil
cuti. Amara terpaksa mengambil cuti karena kejadian di masa lalu yang sampai saat
ini pun masih menghantuinya. Amara menjadi pribadi yang tertutup dan takut
bergaul dengan laki-laki. Walaupun seharusnya gadis seusai Amara bisa
bersenang-senang dengan teman-teman kuliahnya, Amara memilih mundur. Amara
lelah untuk selalu menanggapi semua rasa penasaran dari teman-temannya. Amara tahu
semua itu bentuk kepedulian pada dirinya. Namun, Amara hanya ingin hidup tenang
dan ditinggalkan sendirian saja.
Hingga
Amara bertemu dengan Sophie Lolita. Teman satu jurusan Amara yang begitu
cerewet dan tidak bisa Amara. Perlahan, Amara pun mau membuka diri sedikit demi
sedikit. Kecerewetan dan keriangan Sophie mampu menular pada Amara. Dan ketika Seo
Ji Hwan, pemuda blasteran Korea Selatan, hadir dalam kehidupan cinta Amara, Amara
pun mau membuka hatinya pada Ji Hwan. Sayangnya, kebagiaan yang dirasakan hanya
sebentar. Amara tidak pernah tahu bahwa hantu masa lalu belum mau
meninggalkannya. Amara masih harus berdamai dengan semua masa lalu yang
dihantuinya.
*********
Buku
ini adalah buku ke-3 dari penulis yang sudah kubaca. Buku ke-2 belum saya
selesaikan karena ada masalah dengan gaya bercerita penulis. Dan setelah membaca
novel ini saya sangat dikejutkan dengan cara bercerita penulis yang begitu
memikat dan sangat dinikmati oleh diriku. Memang Indah Hanaco masih termasuk
penulis baru bagi saya. Dan saya sendiri masih belum menemukan kekhasan Indah
Hanaco dalam tiap tulisannya. Masih meraba-raba karena gaya penulisan yang
berubah-berubah di tiap buku yang sudah dibaca.
Saya
dikejutkan dengan pemilihan tema novel ini yang cukup berat. Tokoh utama novel
ini pernah mengalami pemerkosaan. Kejadian yang sangat mengerikan. Tentu saja
Amara akan depresi. Selama satu tahun Amara mencoba berdamai dengan segala hal
yang sudah dialaminya. Karena dari kejadian pemerkosaan itu selain
menghancurkan dirinya juga menghancurkan keluarganya. Keluarga Amara yang
merasa bersalah menjadikan hubungan orangtua Amara menjadi renggang. Tidak ada
lagi suasana rumah yang hangat. Dan berkumpulnya semua anggota keluarga di
rumah. Hal ini semakin membuat Amara tertutup.
Beruntung
Amara bisa bertemu dengan Sophie. Hidup Amara tertata kembali. Amara bisa
tersenyum dan menikmati hidup sama seperti dulu sebelum kejadian setahun yang
lalu. Amara pun bisa berteman lagi dengan sahabatnya, Brisha. Dan, tentunya
pertemuan dengan laki-laki yang menerima Amara dengan tulus adalah bukan keinginan
terpendam Amara. Saat ini Amara hanya menginginkan dirinya sendiri. Melupakan semua
yang sudah terjadi. Kehadiran Ji Hwan tak bisa dipungkiri membuat Amara
menginginkan sebuah cinta untuk dirinya. Ji Hwan yang begitu sabar menghadapi
Amara akhirnya dapat meluluhkan hati Amara.
“Maafkan aku karena telat satu setengah tahun bertemu denganmu. Maafkan aku karena tidak punya kesempatan membelamu, Mara.”(Seo Ji Hwan – 174)
Tokoh
Seo Ji Hwan ini sebenarnya tokoh yang bisa dikatakan bukan favorit saya. Ji
Hwan digambarkan dengan begitu sempurna dan mau menerima segala sifat kasar
Amara. Rasa-rasanya sangat mustahil sekali keberadaan tokoh Ji Hwan ini,
membuat tokoh Ji Hwan sangat kurang realistis. Tapi anehnya segala tindakan Ji
Hwan ini ikut meluluhkan hati saya juga. Tanpa paksaan saya dibuat sangat
mengagumi dan menyukai tokoh Ji Hwan. Perlakuan dan perhatian yang diberikan Ji
Hwan kepada Amara sangat membuat saya terharu. Bahkan penerimaan Ji Hwan akan
masa lalu Amara membuat mata saya berkaca-kaca. Sungguh tidak disangka.
Buku
ini menjadikan buku Young Adult dari GPU yang sangat saya sukai. Walau sebenarnya
baru 2 buku YA yang saya baca sih. Puas sekali baca buku ini. Bagaimana twist yang diberikan penulis di akhir
buku pun membuat saya puas karena kejutan itu perlu untuk menjalin hubungan
Amara dan Ji Hwan semakin kuat.
Good job! Suka sekali dengan buku ini. Semoga
saya diberi kesempatan untuk dapat menikmati sekuel novel ini yang berjudul Out
Of The Blue yang bercerita tentang Sophie Lolita.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)