Tofi : Perburuan Bintang Sirius bagian 2
Prof. Yohanes Surya, Ellen Conny, Sylvia Lim
Penerbit Kandel
Tahun Terbit 2012
Tebal 831 Halaman
Blurb
Tofi begitu cemburu kepada
bintang-bintang di langit luas yang bisa bersinar dengan bebas. Ia ingin
menjadi seorang remaja normal, tanpa dibayang-bayangi oleh nama besar ayahnya
sebagai seorang ilmuwan pemenang Nobel. Namun, mungkinkah itu terjadi? Di sekolahnya,
Odyssa College, dia kerapkali berhadapan dengan Jupiter yang menguasai sekolah
dengan semena-mena. Konflik mereka semakin meruncing sejak kehadiran Miranda,
seorang gadis cantik dengan bola mata paling indah sejagad raya.
Demi untuk melepaskan suatu klub
ilmuwan remaja yang dipimpin Miranda dari kekuasaan Jupiter, Tofi dan
teman-temannya Rahul, William dan Billy mengikuti perlombaan Science to
Generation yang menegangkan. Pertandingan ini bukan hanya tentang adu
kecerdasan dan kreativitas, tetapi juga diwarnai dengan kemarahan, kesedihan
dan persaingan keras yang membuat para pesertanya terluka parah. Bahkan cinta
lokasi turut memperumit segalanya.
Namun di balik perlombaan yang
panas dan menegangkan, sebuah konspirasi misterius membayangi mereka. Berawal
dari munculnya gosip hantu di penginapan mereka, suara-suara aneh dan pesan
misterius di sebuah komputer horor, Tofi dan teman-temannya pun terseret dalam
kasus Perburuan Bintang Sirius, yang pada akhirnya menjebak mereka ke dalam
sebuah laboratorium horor bersama dua sindikat mafia paling berbahaya di dunia,
Black Schole dan White Thole.
Betapa terkejutnya Tofi karena para penjahat itu ternyata
mengenal ayahnya! Siapakah para penjahat itu sebenarnya? Apa hubungan mereka
dengan ayahnya? Mengapa mereka memburu “Bintang Sirius”? Di tengah
ketidakpastian siapa kawan dan siapa lawan, ada satu pertanyaan yang tak kalah
menakutkan, apakah dia dan teman-temannya dapat keluar dengan selamat dari
laboratorium horor tersebut?
Review
Sebelum mulai membahas buku ini saya ingin sekali meminta maaf
karena butuh bertahun-tahun untuk menerbitkan review saya. Padahal saya diberi
buku ini dengan permintaan untuk mereview-nya yang mana saya lalai hingga baru
sekarang membuat reviewnya. Bukan karena buku ini tidak bagus atau apa pun. Hanya
satu yang ada kemalasan. Semoga dengan terbitnya review ini membuat utang saya
tebayar dan dimaafkan karena kelalaian ini. m(>_<)m
Setelah membaca petualangan Tofi, anggapan tentang fisika yang
rumit dan susah terbantahkan. Pasalnya saya sangat menikmati semua hal yang
berbau fisika dalam buku ini. pada kenyataannya saya tidak pernah menyukai
pelajaran fisika, sederhana karena saya tidak bisa. Begitu membaca buku ini
saya menemukan ketika fisika dibuat menjadi cerita fiksi sangat menarik ketika
diramu oleh tangan yang benar.
Prof. Yohanes Surya adalah seorang ilmuwan fisika. Saya begitu
takjub bahwa penulis begitu lihai menempatkan unsur fisika pada perseteruan
Tofi dengan musuh bebuyutannya Jupiter. Rasanya halus banget masuknya. Ketika bercerita
tentang cinta dan Einstein dan juga tentang betapa kesepiannya Pluto saat
dicampakkan dalam jejeran planet. Ini beneran membuat saya takjub. Kok bisa
sehalus itu menempatkan pelajaran fisika yang, ehm, begitu membosankan menjadi
begitu menarik.
Buku ini terbit ketika tahun 2012 yang saat itu saya mendapat
versi dummy dari tim penulis. Saat itu juga sudah beredar di toko buku baik
online maupun offline. Dan saya begitu terkejut dengan betapa cantiknya kaver
asli novel Tofi ini. Dan juga dibuat Hard Cover, semakin menambah kemewahan
buku ini.
Setelah novel ini resmi terbit, saya tidak mendengar kabar apa pun
tentang : misalnya buku lanjutan cerita Tofi terbit. Karena menurut saya
pribadi buku ini belum selesai. Perburuan Sirius masih berlangsung dan tidak
bisa berhenti di buku ini saja. Dan saya pun masih menolak berpisah dengan Tofi
dan kawan-kawan. Semoga suatu hari nanti ada kabar tentang lanjutan buku ini. Karena
bagaimanapun di Indonesia sangat jarang ada novel sains remaja sebagus ini. Semoga.
Selamat membaca.