Metamorfosa Oase
Retni SB
Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit 2006
Tebal 247 Halaman
Blurb
Bunga, si gadis cantik 29 tahun. Dia bertemu lagi dengan mantan
pacarnya yang bernama, Aria. Lelaki yang telah menghamili dan tidak mau
bertanggung jawab untuk menikahinya. Setelah dia melahirkan anak Aria yang
diberi nama olehnya Didit. Ia pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Dia
ngekost di daerah dekat kantor dan dia lebih dekat dengan orang yang
bersebelahan kamar dengannya. Yang bernama Zerlin dan April walaupun lebih tua
darinya tetapi dia sudah menganggap meteka sahabatnya. Akibat laki – laki persahabatan
mereka tak seindah dulu. Bunga yang dikenalkan oleh Zerlin kepada pujaan
hatinya yang bernama Nandaz. Tetapi perkenalan itu menyebabkan dia jatuh cinta.
Bunga tidak mau menyakiti hati Zerlin. Dia berusaha menyembunyikan perasaannya.
Zerlin, lajang yang masih perawan pada usia 34 tahun, merasa menemukan
pria idaman yang diharapkannya akan menjadi calon jodohnya yaitu, Nandaz. Ia
melakukan bermacam upaya agar bisa menarik perhatian Nandaz. Tetapi Nandas
lebih memilih Bunga.
April, penggiat teater dan penulis novel yang produktivitasnya
angin-anginan, gelisah dengan pencariannya. Beberapa nama cinta tak juga
menjawab kegelisahannya.
Seiring perjalanan waktu dan interaksi tiga sahabat itu dengan
pria-pria yang masuk dalam kehidupan mereka, persahabatan yang dulunya
menyerupai oase sekarang tak lagi nyaman.
Review
Dari awal yang saya duga adalah aka nada 3 tokoh utama yang
mendominasi cerita Metamorfosa Oase ini. Bunga, Zerlin dan April. Begitulah kira-kira.
Ternyata setelah membaca samakin banyak halaman walau diceritakan secara
bergantian tiap bab, Bunga-lah tokoh sentral cerita novel ini. Agak disayangkan
karena saya lebih suka Zerlin daripada Bunga. Tidak ada alas an khusus, hanya
karena tokoh Zerlin yang pertama kali muncul.
Ketiga wanita ini sudah lama menjalin persahabatan, 1 windu. Cukup lama
dan tanpa terasa mereka sudah menjadi sangat dekat. Tapi tentu saja kalau
persahabatan mereka adem-anyem tanpa konflik ya udah deh nggak usah nulis cerita
lagi. Masalah utama mereka bertiga apalagi kalau bukan, pria. Yup, saling jatuh
cinta dengan pria yang salah. Sulit memilih antara persahabatan dan cinta.
Hidup ini memang dihadapkan dengan sebuah pilihan bukan? Cinta atau
persahabatan. Apa yang ketiga wanita ini akan pilih?
Karena Bunga adalah tokoh sentral sudah bisa ditebak siapa yang akan
mendapat cintanya. Agak kesel mengingat tokoh lain agak terabaikan. Hanya Bunga
saja yang bahagia di sini. Memang agak sulit jika ketiga wanita ini diharapkan
menjadi tokoh utama. Apalagi dengan ketebalan buku ini. Kita sebagai pembaca
harus bisa berlapang dada hanya kisah Bunga saja yang dimuluskan. Zerlin dan
April, ya udah deh saat ini kalian patah hati dulu.
Saya bisa dikatakan lumayan menikmati membaca novel ini. Walau ada
detail-detail nggak penting yang terlalu digalih penulis. Seperti, please semua
orang sudah tahu Jakarta tempat kemacetan di mana-mana. Rasanya tidak perlu
dijabarkan dengan banyak paragraph, terlalu membosankan.
Well, karena novel ini tidak terlalu tebal saya cepat sekali
menyelesaikan cerita Bunga ini. Yah, harus kuakui akhir kisah Bunga membuat
saya cukup baper. Akhirnya, Bunga menemukan cintanya. Selamat. Dan selamat
membaca juga bagi yang ingin mencoba berkenalan dengan kisah Bunga.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)