Teater Boneka
Emilya Kusnaidi, Orinthia
Lee, Ayu Rianna
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Tebal 320 Halaman
Tahun Terbit 2014
@iPusnas
@iPusnas
Blurb
Teater Boneka
Poppenkast terancam tutup!
Jumlah penonton yang
semakin menyusut membuat Erin berjuang keras membuat cerita-cerita baru untuk
dimainkan di teater boneka yang ia warisi dari sang kakek. Tapi ini bukan
pekerjaan mudah. Erin merasa tak ada yang memahami cita-citanya, termasuk
Robert, kekasihnya.
Hingga Erin bertemu
Awan, lelaki dengan latar belakang misterius yang memaksa bekerja di Poppenkast
tanpa meminta bayaran. Dukungan lelaki itu terhadap kelangsungan teater boneka
membuat Erin jatuh hati.
Namun Awan ternyata
menyimpan rahasia masa lalu yang membuatnya harus bersembunyi di Poppenkast.
Saat rahasia lelaki itu terungkap, ternyata dia bukan orang yang selama ini
dikira Erin. Hingga Awan akhirnya harus memilih antara menyelesaikan persoalan
masa lalunya atau terus bersama Erin.
Review
Teater Boneka menceritakan
tentang Erin yang mewarisi Teater Boneka Poppenkast dari sang Kakek. Masa kecil
Erin dihabiskan di Teater Boneka Poppenkast oleh karena hal itulah Erin merasa
warisan yang diberikan sang Kakek sangat berharga. Erin sampai rela keluar dari
pekerjaan dulu demi mengurus Teater Boneka Poppenkast yang terancam ditutup. Erin
tidak mau hal itu terjadi, berusaha yang dia mampu adalah jalan satu-satunya
agar Teater Boneka Poppenkast tetap bisa berdiri. Kenyaataannya memang tidak
semudah itu disaat kepopuleran Teater Boneka Poppenkast mulai pudar tergerus
oleh zaman. Hiburan gawai lebih dipilih oleh anak-anak yang seharusnya menonton
pertunjukkan boneka.
Masa kecil saya
sendiri tidak pernah dihabiskan dengan menonton pertunjukkan boneka seperti
Erin. Hal ini agak membuat saya iri, sebenarnya. Sampai setua ini pun saya
belum pernah melihat langsung pertunjukkan boneka. Semoga suatu hari nanti bisa
diberi kesempatan. Membaca novel ini agak mengobati rasa penasaran saya
bagaimana sih pertunjukkan boneka di teater boneka. Apalagi Erin sangat
antusias dan menceritakan dengan detail tentang teater boneka yang dimilikinya.
Walau hal ini malah membuat novel ini terasa lambat dan berbelit-belit.
Saya sendiri mulai
merasakan antusias membaca novel ini adalah ketika kemunculan keluarga Awan. Pria
muda yang tiba-tiba datang ke gedung teater boneka Erin. Dan dengan sedikit
memaksa meminta Erin menyetujui permintaannya menjadi pegawai di gedung Teater
Boneka Poppenkast. Cerita Erin terasa hidup dan membuat saya tidak bisa
berhenti membaca. Saya terlalu penasaran dengan sosok Awan yang sangat
misterius.
Akhir cerita Erin
sebenarnya sangat realistis walau entah lah, saya merasa akhir yang diberikan
oleh para penulis terlalu terburu-buru. Saya cukup puas dengan keputusan yang
diberikan tentang nasib Teater Boneka Poppenkast Erin. Tema yang baru yang
cukup menarik untuk saya. Selamat membaca.
Cookies in PHP
BalasHapusException Handling in PHP
Object Oriented Programming in PHP
Google Maps custom marker example
Program to convert Fahrenheit into Celsius
Display Unicode characters in PHP
MySQL Export Table to CSV - MySQL Tutorial