sumber: disini
Judul : Kiss The Sky
Pengarang : Liz Lavender dan Raziel Raddian
Penerbit : ElfBooks
Halaman : 202 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, November 2012
Kategori : Fiksi, Romance
Harga : Rp. 38.500,-
ISBN : 978-602-19335-3-4
Emma percaya Hayden pernah terbang di langit itu. Langit yang selalu ia pandangi setiap kali rindu mendera. Hayden meninggalkan Oak Ridge demi menggapai cita-citanya sebagai pilot pesawat tempur Angkatan Udara.
Enam tahun menjalani hubungan jarak jauh tidak membuat cinta mereka memudar. Namun ketika baru saja bertemu sejenak untuk melepas rindu, cinta mereka kembali diuji.
And life has never been so easy after.
Ini bukan kisah yang ingin kau alami. Sebuah cerita tentang betapa pentingnya arti cinta, kepercayaan, pengorbanan dan kesetiaan.
Aku selalu lemah dengan percakapan melalui tulisan yang dilakukan oleh para tokoh di novel yang aku baca. Begitu pun novel ini. Cerita dibuka dengan beberapa email dan surat Hayden untuk Emma, kekasihnya. Hal ini langsung membuatku jatuh cinta seketika. Aku selalu suka membaca surat-surat yang ditulis Hayden, terasa sekali bahwa Hayden sangat mencintai Emma, membuatku tersentuh :’). Hayden yang memutuskan untuk menjadi tentara Angkatan Udara harus berpisah dengan Emma. Namun cinta mereka yang begitu kuat mampu mempertahankan hubungan mereka berdua. Memang tidak selalu berjalan mulus hilangnya kontak selama 2 tahun setelah 4 tahun lamanya mereka berhubungan akhirnya tersambung kembali ketika Hayden mengetahui kalau selama ini surat-surat Emma untuknya ditahan oleh bagian administrasi, Dennise, wanita yang jatuh cinta kepada Hayden.
Denise, wanita yang dengan gigih selalu mengejar Hayden dengan segala cara. Untuk tokoh yang satu ini aku hanya bisa bersimpati padanya. Ternyata sampai akhir aku dihadapkan kenyataan bahwa dia tidak se-bitch-i yang aku kira, walau aku merasa sifat Denise terlalu kentang untuk jadi wanita penggoda. Sebenarnya aku tidak mempermasalahkan adanya tokoh Frederick yang muncul untuk menjadi gangguan cinta Hayden dan Emma hanya saja aku merasa orang seambius Frederick bisa dilumpuhkan oleh ke-3 anak buahnya sangat tidak realistis. Maksudnya masa orang selihai Frederick gampang bannget dilumpuhkan beserta rekan tindak kejahatannya pula. Duh ya kalau seperti itu rasa-rasanya kejahatan dimuka bumi ini akan cepat terhapus, apalagi ke-3 anak buahnya yang sangat berhati mulia yang mempunyai jiwa nasionalisme tinggi. Rencana mereka terlalu dibuat berjalan mulus.
Terlepas dari itu aku sangat menikmati tiap kalimat yang ada di novel ini, tiap kata dirangkai dengan sedemikian rupa menjadi kalimat-kalimat indah namun tidak berlebihan aku suka sekali. Banyak sekali bertebaran kalimat-kalimat ini. Untuk masalah typo masih ada beberapa walau sama sekali tidak menggangu kenyamananku ketika membaca. Ending yang diberikan Penulis pun aku suka walau awalnya terlalu dibuat buru-buru menyelesaikan masalah Emma dan Frederick kemudian Hayden dan Denise. Hanya saja aku merasa kurang 1 chapter lagi untuk memperjelas apa yang akan terjadi pada hubungan Emma dan Hayden.
Overall, novel ini bagus, walau ada kekurangan, tapi tetap enak buat dibaca. Covernya juga keren! Manis, semanis judulnya :). Aku suka, zaman sekarang suka deh cover buku uda bagus-bagus dan ga berkesan norak :D. Hanya saja novel ini termasuk kategori novel ringan sekali habis dibaca. Cocok untuk kamu yang suka dengan hubungan jarak jauh atau bagi kamu yang sedang menjalaninya novel ini akan berasa sebagai penghibur, #soktau x)))
Untuk surat cinta Hayden aku kasih nilai 3 :)
Quotes yang aku sukai
‘Emma, saat kau memandang
langit, ingatlah bahwa aku pernah ada di sana, terbang di sana, melintasi langit itu. Langit yang sama seperti yang kau pandangi. Dan saat aku terbang, aku akan melihat ke bawah sana, yakin bahwa kau terus memandang langit dan mengingatku’
langit, ingatlah bahwa aku pernah ada di sana, terbang di sana, melintasi langit itu. Langit yang sama seperti yang kau pandangi. Dan saat aku terbang, aku akan melihat ke bawah sana, yakin bahwa kau terus memandang langit dan mengingatku’
‘Apa kau masih suka memandang langit? Seperti katamu Em, bumi terus berputar di bawah naungan langit yang sama. Dan aku pernah ada di sana. Tiap kali aku terbang di langit itu, aku selalu ingat padamu. Aku merasa kau tengah memandangiku. Meski kita berada di zona waktu yang berbeda’
Tentang Penulis
Liz Lavender
Bernama lengkap Lizqy Devina Izzati dan Ibu dari seorang bayi yang bernama Daniya Shanza Zayyina Levin. Dilahirkan di Semarang pada tanggak 24 Agustus 1984 dan menetap di kota kelahirannya. Sarjana Teknik Industri Universitas Diponegoro dan abdi pemerintah ini mulai menulis sejak SMA. Mulai mengunggah tulisan-tulisan fiksinya melalui situs kepenulisan www.kemudian.com, dengan username Lavender. Seorang pemimpi dan pecinta film Hollywood yang bermimpi karya-karyanya dapat diangkat ke layar lebar. Like to quotes,“You may say I’m a dreamer, but I’m not the only one”.
FB account: http://www.facebook.com/lavender.garfield
Twitter account : @lavendrew (sumber: disini)
Raziel Radian
Lahir dan tinggal di kota kelahirannya, Batang, Jawa Tengah. Sarjana Teknik Informatika STMIK Widya Pratama Pekalongan ini awalnya suka menulis puisi sejak SMA dan cerpen ketika kuliah. Dari perkenalannya dengan Lizqy Devina Izzati, akhirnya mulai mengunggah tulisannya di situs kepenulisan www.kemudian.com. Tidak mengharapkan apapun, kecuali yang sudah menjadi haknya di dunia.
FB account : http://www.facebook.com/majnun.jiddan
Twitter account : @razielraddian (sumber: disini)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)