Judul : Love You Till I Die
Pengarang : Teresa Bertha
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2014
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 376 hal
Kategori : Amore, Romance,
Harga : Rp. 68.000,-
ISBN : 978-602-03-0276-8
Setelah
perceraian kedua orangtuanya Adrienne Delane dan adiknya, Cleon, tinggal
bersama ibunya di Bandung. Walaupun menjadi single
parent, ibu Adrienne tidak mengalami kesulitan dalam masalah uang. Karier ibu
Adrienne sangat mapan dan memiliki banyak uang. Kegagalan pernikahan yang
dialami Yola Delane menjadikannya pribadi yang keras dan selalu menuntut segala
hal pada kedua anaknya. Adrienne merasa ibunya terlalu memaksakan kehendaknya
sampai-sampai masalah kuliah Adrienne sudah ditentukan tanpa persetujuan darinya.
Adrienne merasa berang dan meminta bantuan ayahnya. Permintaan Adrienne disanggupi
oleh sang ayah, Brian Johnson. Adrienne bisa memilih jurusan musik yang selalu
ditentang ibunya. Tetapi Brian mengajukan syarat pada Adrienne untuk
menghilangkan segala jejak masa lalunya dengan berganti nama menjadi Violin
Johnson.
Adrienne
yang telah berganti nama menjadi pribadi baru, bersenang-senang di Australia
tempat dirinya belajar musik dan memenangkan segala pertunjukan musik biola. Demi melupakan masa lalunya Violin pun memadu
kasih dengan tangan kanan ayahnya, Stanley Axelle. Hingga seseorang dari masa
lalu pada akhirnya mendatanginya. Hector, cinta pertama Violin mendatangi rumah
ayah Violin di Bali dan menjadi mata-mata polisi demi menggulingkan bisnis
kotor yang dijalani oleh Brian Johnson. Baik Hector maupun Violin sama-sama
tidak menyangka akan dipertemukan dalam situasi yang sulit.
*****************
Buku
ini mempunyai 2 bagian yang menceritakan Adrienne di masa lalu dan Adrienne ketika
berganti nama menjadi Violin Johnson. Saat membaca novel ini saya kira lini
yang digunakan adalah teenlit. Bagaimana
tidak hampir semua kisah Adrienne ketika masih SMA diceritakan dengan detail. Mulai
dari cinta pertama Adrienne dan pacar pertama Adrienne. Bukan hal yang buruk,
mengingat saya pun sangat menikmati kisah Adrienne. Adrienne yang tidak mau
mengikuti ibunya yang ditransfer ke Makasar lebih memilih untuk tinggal di
Bandung. Sang ibu walau awalnya tidak mengizinkan akhirnya menyetujui Adrienne
untuk mengekos dengan syarat tinggal di rumah keluarga yang disetujui ibu Adrienne.
Di sinilah konflik mulai terjadi. Rumah keluarga
baru yang ditempati Adrienne tidak begitu besar dan memiliki 2 orang anak
laki-laki. Setiap hari yang terjadi pada Adrienne adalah bertengkar dengan anak
sulung keluarga baru Adrienne, Hector. Saya bisa memahami perasaan Hector. Kamar
yang selama ini didiami dirinya diinvasi oleh seorang putri manja dan dirinya
harus tidur di sofa? Sangat mustahil bagi remaja seusia Hector. Mau tidak mau Adrienne
terkena kemarahan Hector tiap hari. Tapi, namanya juga novel dengan tema benci
jadi cinta, ujung-ujungnya keduanya menyadari perasaan masing-masing.
Saya
menyukai cara penulis bercerita dan terkejut dengan pemilihan konflik yang
dipilih penulis yang tidak mengambil cerita berputar-putar pada pertengkaran Adrienne
dan Hector saja. Tiba-tiba penulis membelokkan cerita dengan meninggalkan masa
lalu Adrienne. Dan setting pun berganti Adrienne tinggal bersama ayahnya di
Bali. Dan pekerjaan sampingan ayah Adrienne ini benar-benar membuat cerita
semakin seru. Tidak meceritakan hubungan cinta Adrienne saja novel ini pun
mengandung unsure action. Aksi kejar-kejaran dengan polisi menjadi bagian
terseru, menurutku.
Saya
dibuat penasaran dengan akan berakhir dengan siapa Violin ini. Saya yang
membaca dari awal tentu saja mendukung Violin berakhir dengan Hector. Saya kadung
jatuh cinta dengan Hector. Apalagi sekarang Hector menjadi mata-mata, makin
keren di mataku! Banyak sekali clue-clue yang
diberikan penulis tentang siapa yang dipilih Violin. Saya pun sempat terjebak dan
berakhir dengan lemes karena Violin .........
Walau akhir buku ini begitu
mengejutkan, tapi saya sangat memahami mengapa penulis memberikan akhir seperti
itu. Yah, mau bagaimana lagi Violin harus ........ Walau saya tidak terima
mengapa Hector ......... dan mengapa Stanley begitu ....... AAArrggghh Pokoknya
perasaan saya campur aduk baca novel ini. Wajib dibaca kalau kepengin baca novel
Amore yang manis dan dibumbui ketegangan.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)