Judul : Sekelam Malam
Judul Asli : The Darkest Hour (Kelly Group International #1)
Pengarang : Maya Banks
Penerjemah : Ersa Artika Sari
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 469 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, 2012
Kategori : Fiksi, Dewasa, Contemporary Romance
Harga : Rp. 54.800,-
ISBN : 978-602-02-0062-0
Ratingku : 2/5
“Maafkan aku," bisiknya. “Seandainya saja aku bisa mengulang semuanya. Kalau saja aku memiliki satu kesempatan lagi, aku tidak akan pernah membiarkan atu hari pun berlalu tanpa meunjukkan betapa aku mencintaimu.” (p.08)
Sinopsis
Buku ini menceritakan
tentang seorang suami yang begitu hancur ketika kehilangan istrinya. Sudah satu
tahun berlalu semenjak kematian Rachel. Namun, Ethan Kelly belum bisa melupakan
dan menerima kepergian sang istri. Ethan masih terpuruk dengan kesedihannya.
Meghadapi hari dengan mabuk-mabukan dan berharap bisa bertahan hidup.
Hingga satu hari ketika
genap satu tahun kematian Rachel, Ethan mendapatkan sebuah paket yang
mengabarkan bahwa Rachel masih hidup. Ethan tidak serta merta menerima berita
itu. Ethan menganggap semuanya hanya lelucon. Tapi Ethan tidak bisa mengabaikan
berita itu. Ethan tidak bisa tidak peduli seandainya Rachel masih hidup. Semangat hidup Ethan kembali dan ia berniat
untuk mengetahui kebeneran tentan Rachel yang masih hidup.
Benarkah Rachel masih
hidup? Apa yang akan Ethan lakukan ketika mengetahui bahwa Rachel memang masih
hidup? Ada alasan apa yang menutupi kematian Rachel selama satu tahun ini?
Bagaimana kelanjutan kehidupan pernikahan Ethan dan Rachel?
Review
Ehm, sepertinya memang
terkadang saya ini suka menyiksa diri sendiri. Bagaimana tidak, sudah tahu
pengalaman dengan membaca novel Maya Bank (MB) yang Never Seduce A Scot (Review
bisa di lihat di sini) tidak begitu menyenangkan dan berakhir mengecewakan,
tidak menyurutkan niatan saya untuk membaca dan membeli novel ini.
Saya mungkin sering sekali
menipu diri sendiri dan tergiur dengan rasa penasaran, makanya saya pasrah saja
begitu bisa membeli buku ini dan hanya bisa beralasan, mungkin dengan genre
yang berbeda, pengalaman membaca pun akan berbeda. Mungkin setelah kecewa
dengan novel hisrom MB, saya berharap novel conrom ini sedikit mengurangi rasa
kecewa saya. Buku ini cukup membuat saya penasaran karena nama seri buku ini
adalah KGI. Aneh, pikirku. Sempat
membuat saya bertanya-tanya arti dari KGI ini. Dan terjawab juga sih dari
membaca buku ini.
Yah, harapan memang tinggal harapan, begitu
membaca awal bab buku ini minat saya agak mengendur karena lumayan membosankan
dengan segala kesedihan Ethan yang sudah satu tahun kehilangan istrinya. Saya
sempat mengantuk karena bosan, penggambaran Ethan yang terlalu menye-menye setelah ditinggalkan oleh
istrinya tidak membuat saya simpatik. Biasa dan datar saja.
Hingga pada bagian
menyelamatkan Rachel, baru semangat saya muncul dan mulai merasa tertarik
membaca buku ini. Sayangnya, semangat saya surut kembali ketika aksi
penyelamatan Rachel berhasil dan berlanjut pada proses penyembuhan Rachel. Buku
ini mempunyai alur yang naik turun sehingga harus sabar dalam membacanya. Khas
Mb sebenarnya dengan membuat cerita dengan dialog-dialog yang menyayat hati.
Walau tentu saja saya baru membaca dua buku, jadi penilaian saya ini agak
lemah.
Entahlah, feel saya pada buku ini tidak ada, saya
datar-datar saja selama membacanya. Berharap segera menamatkan dan segera
mengganti buku bacaan saya. Tidak ada tokoh utama yang saya sukai, baik Ethan
maupun Rachel, karakter mereka kurang kuat di mata saya, tidak ada kesan yang
mendalam untuk mereka berdua. Penulis yang selalu mengulang-ulang kata
‘kesempatan kedua’ tiba-tiba terasa menyebalkan bagi saya, sepertinya satu kali
tidak cukup untuk meyakinkan mereka bahwa Rachel masih hidup dan Ethan bisa
memperbaiki segala kesalahannya setahun yang lalu.
“Menginginkanmu? Aku sangat menginginkanmu sehingga sakit rasanya. Tidak ada waktu di mana aku tidak menginginkanmu. Tapi aku ingin kau lebih merasa dilindungi. Aku tidak akan melakukan apa pun yang membuatmu takut ….” (p.245)
Unsur kekeluargaan dalam buku
ini begitu kuat, ‘keluarga selalu ada di sisi kita’ itulah yang selalu
diberikan oleh keluarga Kelly. Penyembuhan Rachel dengan dukungan keluarga
besar Kelly membuatnya semakin kuat dan cukup membuat saya terharu. Karena saya
cukup menyukai Garrett, kakak Ethan, saya penasaran dengan cerita Garrett.
Terjemahan Elexmedia
sebenarnya bagus, tidak kaku dan bisa dimengerti, hanya saja selalu menjadi
ciri khas novel terjemahan Elexmedia adalah typo.
Super banyak dan cukup membuat saya kesal. Dan pemilihan penerjemah yang
menggunakan kata ganti orang dengan menggunakan kata ‘ia’ sangat menyebalkan
dan membuat saya kesal. Hanya untuk tahu ‘ia’ kepunyaan siapa saya harus
mengulang-ulang tiap paragraf. Berbeda dengan Bahasa Inggris yang bisa
menggunakan kata she/he Bahasa
Indonesia lebih sulit karena tidak ada perbedaan. Saya selalu menyayangkan hal
ini, seakan-akan tidak ada editor yang memeriksa hasil terjemahan. Sebenarnya
saya tidak ingin mempunyai prangsaka buruk tapi saya gatal ingin memaparkan
kekecewaan saya pada hasil terjemahan Elexmedia. Mungkin Elexmedia menginginkan
menekan segala bentuk biaya dengan tidak menggunakan proofreader, tapi menurutku ini penting demi kenyamanan dalam
membaca. Memang hanya kesalahan teknis, seperti masalah typo, hanya saja typo itu
benar-benar mengganggu dan membuat kehilangan minat dalam membaca seandainya
banyak sekali.
Saya mengenal teman yang
ikut menerjemahkan novel-novel Elexmedia. Saya tahu teman saya ini sudah
berusaha meminimalisir typo yang ada,
hanya saja pengalaman saya sewaktu membuat skripsi pun sama, sudah dibaca
berulang kali tetap saja ada saja kesalahan ketik. Saya malah berprasangka apa
editornya tidak repot-repot untuk membaca kembali hasil terjemahan teman saya
ini. Kebetulan hasil terjemahan teman saya ini bagus, jadi saya tahu
kesalahannya hanya masalah typo saja.
Proses pencetakan yang terburu-buru apakah memengaruhi juga, entahlah hanya
Tuhan dan tim Elexmedia yang tahu. Saya sih berharap ke depannya novel-novel
Elexmedia menjadi lebih baik, tidak ada lagi masalah teknis yang berakibat
fatal.
Cerita dalam buku ini
memang biasa saja bagi saya, namun bagi penggemar MB patut dicoba karena cerita
buku ini sebenarnya bagus. Hanya karena kata ‘ia’ dalam terjemahan lah yang
membuat saya tidak bisa menikmati buku ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)