Judul : Our Story
Pengarang : Orizuka
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Authorized Books
Jumlah Halaman : 235 hal
Kategori : Fiction, Teenlit
Harga : Rp. 29.000,-
Yasmine, setelah kepulangannya dikarenakan kesehatan ibunya yang memburuk harus menerima kenyataan bahwa supir ayahnya salah mendaftarkan dirinya di sekolah SMA Budi Bangsa. Padahal SMA yang disiapkan oleh ayahnya adalah SMA Bukti Bangsa. Yasmine yang tidak mau mempersulit sang supir karena kesalahan ini, memilih untuk tetap bersekolah di SMA Budi Bangsa.Di hari pertamanya Yasmine yang masih syok dengan keadaan fisik sekolah harus bertemu dengan Nino—Bos preman—yang membuatnya ketakutan dan juga berdebar-debar dengan lesung pipinya.Namun ada secercah harapan yang dibawa Yasmine dengan segala kepolosannya. Tanpa disadarinya dia telah membawa perubahan besar untuk SMA Budi Bangsa. Harapan untuk murid-murid sekolah sampah.
Sejujurnya
awalnya ku tidak tertarik sama sekali untuk membaca novel ini. Walaupun
aku penggemar novel teenlit tapi aku lagi pada masanya jenuh dan ingin
membaca novel yang penuh ketegangan ketika membacanya. Tapi hal itu
langsung sirna begitu aku memulai membaca bab awal novel ini. Sang
penulis begitu cerdas dengan mengambil prolog yang bikin pembaca
penasaran sekali. Adegan dibuka dengan situasi dimana sang tokoh utama
berada pada kekacauan tawuran antar anak SMA. Ya, aku penasaran sekali
dengan prolog yang diambil penulis. Pikirku langsung mengarah dengan
pertanyaan 5W+1H. Setelah ketegangan di bagian prolog memulai bab 1
dengan tenang tapi ga bikin bosan dan tetep buatku semangat baca ingin
cepat-cepat sampai pada bagian tawuran seperti yang ada di prolog novel
ini.
Mungkin tema yang diambil klise sekali yaitu kenakalan remaja. Narkoba, seks bebas, pencarian jati diri dan keluarga broken home. Memang tidak dipungkiri bahwa sang penulis yang memang sudah banyak mengeluarkan novel-novel best seller mempunyai
kelebihan dalam penceritaan yang mengalir dan enak dibaca. Novel ini
memang bukan karya Orizuka yang pertama kali aku baca, tapi sejauh ini
menjadi novel favoritku dari karya Orizuka yang lainnya.
Novel-novel
lain yang selama ini aku baca—teenlit khususnya—walau mengambil tema
kenakalan remaja jarang sekali mengambil setting dengan sekolah sampah.
Padahal biasanya walau dengan segala kelakuan buruk anak SMA selalu aja
diambil sekolah yang bagus-bangus dan dengan latar belakang orang tua
yang kaya glamor lah kehidupan anak SMA di novel-novel teenlit. Setting
yang diambil adalah sekolah sampah yaitu SMA Budi Bangsa! Ya sekolah
sampah yang ditempati Yasmine ketika kembali ke Indonesia yang
seharusnya SMA Bukti Bangsa dikarenakan kesalahan yang supir. Ada alasan
tersendiri kenapa sekolah ini disebut sekolah sampah. Sekolah ini
ditempati oleh anak-anak dengan masalah tersendiri yang mengakibatkan
mereka menjadi sampah masyarakat.
Walau
Yasmine sebagai tokoh utama tetapi hampir semua tokoh di dalam novel
ini yaitu seluruh murid SMA Budi Bangsa turut andil dalam porsi yang
sangat pas sekali. Di SMA Budi Bangsa yang terkenal dengan deretan label
murid-nuridnya yaitu preman, pengacau, pembangkang, pembuli, pelacur memiliki Bos Besar yang menjadi pemimpin sekaligus pelindung SMA
Budi Bangsa. Adalah Nino, sang Bos Besar. Sudah bisa tertebak memang
Nino bakal menyukai Yasmine dan bertekuk lutut atas nama cinta. Tapi
sekali lagi tema yang memang sudah pasaran seperti ini tidak membuatku
bosan. Dari preman menjadi baik karena cinta. Justru proses yang begitu
mengalir apa adanya yang dibuat penulis membuatku suka sekali pada buku
ini. Ada peran preman ada juga peran sang hero. Adalah Ferris
yang menjabat sebagai sang Ketua Osis dengan anggota dia sendiri. Unik
kan? :D. Yang ternyata Ferris ada hubungan masa lalu dengan Nino. Ada
lagi tokoh Mei yang menjadi tokoh favoritku, dia orangnya jujur sekali
dan terlanjur ceplas ceplos. Dia tanpa malu dan sungkan mengaku sebagai
pelacur. Yah walau memang ada alasan tersendiri. Pada akhirnya ketika
semua anak SMA Budi Bangsa menemukan sedikit harapan akan masa depannya
mereka terlanjur jatuh lagi. Nah ini lah realita yang memang selalu
terjadi di dunia nyata, terkadang perubahan itu susah sekali mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Tema
yang diangkat menurutku lumayan berat, banyak perenungan-perenungan
yang membuatku akhirnya bersyukur sekali dengan kehidupanku sekarang.
Dengan alur yang lumayan cepat dan mengambil sudut pandang orang ke-3
membuatku ga berhenti dalam membacanya. Walau ada beberapa hal yang
kurang digalih menurutku tentang orang tua Yasmine yang sama sekali
tidak tahu anaknya ‘nyasar’ ketika sekolah dan ending yang begitulah
agak sedikit ga aku suka. Tapi jujur novel ini worth it banget buat dibaca semua kalangan ga hanya para remaja. Poin plus lagi adalah covernya! Suka sekali! Background hitam dan tongkat baseball merah yang menjadi kunci dari novel ini :D
Untuk anak-anak SMA Budi Bangsa yang percaya akan adanya harapan aku kasih nilai 5 :)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)