Judul : Love in Edinburgh
Pengarang : Indah Hanaco
Tahun Terbit : Cetakan I, 2015
Penerbit : GPU
Jumlah Halaman : 240 hal
Kategori : Romance
ISBN : 978-602-03-0930-9
Harga : Rp. 58.000,-
Rating : 3/5
Bisa dibaca secara gratis di aplikasi iKaltim
Katya adalah karyawati toko kue di Edinburgh yang aktif sebagai relawan di beberapa badan amal. Sementara Sebastian adalah pemilik perusahaan parfum yang sedang menyiapkan masa depan bersama kekasihnya.
Lewat sebuah reality show berjudul Underground Magnate, keduanya bertemu. Sejak awal, mereka punya banyak perbedaan. Katya, muslimah yang menemukan Tuhan justru saat berada jauh dari kota kelahirannya, Jakarta. Sebastian, pria Yahudi yang cenderung menjadi islamophobia usai ibunya menjadi salah satu korban runtuhnya gedung WTC.
Namun, ada terlalu banyak hal tak terduga yang terjadi.
Reaksi kimia di antara mereka terlalu kuat untuk diabaikan.
Ketika akhirnya Katya dan Sebastian punya kans untuk bersama, dosa masa lalu menghantui keduanya, menuntut penyelesaian. Bisakah cinta membuat mereka tetap bertahan?
******
Sejak mendengar kabar mendengar kabar bahwa GPU akan menerbitkan novel romens seri Around The World saya lumayan penasaran. Tetapi belum cukup penasaran untuk segera membacanya. Dan ketika akhirnya ada kesempatan, saya tidak menyia-nyiakannya.
Hidup Katya Nefertiti berubah total ketika dia memutuskan untuk meninggalkan tanah air. Katya mencoba melarikan diri dari masa lalu yang membelenggunya. Yang Katya inginkan dia harus segera pergi secepatnya. Sebelum keberaniannya hilang. Katya tidak sengaja memilih Edinburgh sebagai destininya.
Di Edinburgh Katya menemukan kehidupan yang lebih baik. Tidak terkekang seseorang yang menyakitinya. Dan juga menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Tuhan.
Novel ini memiliki kisah tentang Katya yang berjuang melawan masa lalunya. Dan Sebastian yang berusaha mencari arti sebenarnya sebuah pernikahan.
Saya tidak pernah menyangka bahwa penulis akan menonjolkan agama di dalam kisah Katya. Katya digambarkan sebagai seorang muslim. Diceritakan juga bagaimana sulitnya seorang muslim beribadah. Mengingat bagi kalangan luar Islam identik dengan teroris. Kebencian sekitar pada Katya pun ditonjolkan dengan jelas. Seperti ketika pertemuan awal Sebastian dengan Katya. Sebastian merasa benci setelah melihat Katya salat. Yang ada di pikiran Sebastian orang Islam adalah yang membunuh ibunya. Sikap sinis yang terang-terangan pun tidak dianggap permusuhan oleh Katya. Penulis begitu baik menyelipkan sikap moral dengan tidak melawan kesinisan dengan kesinisan. Katya sendiri maklum dengan sikap Sebastian. Dan dia masih bersikap ramah walau Sebastian bersikap sinis.
Tanpa paksaan Sebastian pun akhirnya luluh pada Katya. Siapa pula yang akan tahan bersikap sinis ketika tahu Katya adalah orang yang paling baik dan ramah.
Dimulailah kedekatan mereka berdua. Walau Sebastian masih menyangkal ketertarikannya. Sebastian sendiri saat itu masih bertunangan. Dan dirinya yang beragama Yahudi tahu Katya tidak akan mau bersama dirinya karena perbedaan agama.
Saya cukup menikmati segala hal yang ada di buku ini. Bisa dibilang alurnya lambat. Kedekatan antara Sebastian dan Katya terasa natural dan tidak terburu-buru. Lambat laun perasaan mereka berdua mulai tidak dapat dibohongi satu sama lain. Sampai akhirnya mereka berdua sadar bahwa saling peduli satu sama lain.
Yang mengganjal di hati adalah terlalu banyak konflik di akhir buku. Seakan-akan masih kurang cukup masalah masa lalu Katya yang belum selesai ditambah masa lalu Sebastian. Saya merasa bagian ini yang terlalu drama. Banyak sekali masalah yang dimunculkan yang pada akhirnya selesai begitu saja tanpa adanya penyelesaian yang berarti. Seakan-akan masalah yang muncul hanya pemanis dan biar cerita tambah rame.
Overall, tulisan penulis yang selalu saya sukai membuat saya menikmati membaca cerita Katya dan Sebastian. Dan menjadi permulaan bagi saya untuk penasaran membaca seri lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)