Judul : Love in Blue City
Pengarang : Irene Dyah
Tahun Terbit : Cetakan I, Mei 2016
Penerbit : GPU
Jumlah Halaman : 240 hal
Kategori : Romance
ISBN : 978-602-03-2865-2
Harga : Rp. 59.000,-
Rating : 4/5
Bisa dibaca secara gratis di aplikasi iKaltim
Sebagai pencinta warna biru, mengunjungi Chefchaouen—Blue City negeri Maroko—adalah impian bagi Nada Aleema Shahrir. Pucuk dicinta ulam tiba, abangnya berencana berbulan madu ke Maroko dan menawarinya ikut serta.
Tentu saja Nada girang. Di kota cantik itu dia berharap bertemu kembali dengan Haykal Baztar Malik, pria yang sekian lama diam-diam sulit diusir dari hatinya.
Tak dinyana, setiba di sana, sebuah paket istimewa menunggu Paket istimewa itu bernama Noemie Anderson.
Seorang model sekaligus pengusaha. Lahir dari rahim seorang wanita Maroko yang menikahi pria berdarah Eropa.
Berpenampilan ala Kendall Jenner versi Timur Tengah, plus baik hati, cerdas, dan lucu. Noemie mendatangi Nada lantaran ingin kembali mengenal Islam. Mana mungkin Nada menolaknya?
Masalahnya, Noemie melekat pada Haykal seperti lintah.
Mereka adalah partner kerja sekaligus kawan lama. Mau tak mau, kehadiran Noemie adalah ganjalan bagi Nada yang menyimpan asa pada Haykal, yang menurut Rania, sahabatnya, adalah buaya darat/playboy cap tikus busuk/serigala berkedok hamster.
Dihujani perhatian Haykal yang memabukkan, dikepung Kota Biru yang romantis, apakah Nada masih cukup waras untuk menentukan keputusan?
******
Tidak ada yang salah pada diri Nada ketika dirinya kecewa pada Haikal. Bagaimana tidak? Nada sudah menantikan sekian lama untuk bertemu dengan Haikal. Di Kota Biru impiannya, ketika Haikal memilih untuk selalu bersama Noemie.
Nada yang memiliki gengsi besar tentunya tidak secara terang-terangan membenci Noemie. Apa lagi Noemie ingin mengenal Islam dari dirinya. Noemie ingin mengenal Islam secara mendalam lewat Nada yang dirasanya religius tidak seperti Haikal.
Nada harus menata hatinya jika tidak ingin patah hati. Apa lagi sikap Haikal yang sangat tidak berperasaan yang selalu menggoda Nada. Membuat emosi Nada terkadang tidak stabil.
Perjalanan Nada di Kota Impiaannya seakan hancur sudah. Keinganan Nada hanya satu, lebih baik dia pulang ke tanag air daripada harus patah hati.
******
Saya masih meraba-meraba apakah memang sudah direncanakan sejak awala semua tokoh utamanya muslim. Keterbatasan bacaan saya dalam seri Around The World belum mampu menjawab pertanyaan saya. Karena unsur Islamnya kuat buku ini bisa dikatakan novel religius, tapi dibilang novel religius pun bukan. Karena saya berani taruhan pembaca nonmuslim pun tidak akan terganggu dengan kenyataan tokoh utamanya seorang muslim.
Saya langsung menyukai Love In The Blue City semenjak membacanya. Dan dibuat penasaran dengan pertemuan awal Nada dan Haikal. Inilah yang saya benci tentang novel berseri. Selalu ada yang hilang ketika saya membacanya dengan tidak berurutan. Walau begitu tidak terlalu masalah memang. Hanya pertemuan pertama mereka berdua yang hilang.
Di awal saya benci sekali denga Haikal. Tega sekali dia bercentil ria dengan Noemie di saat ada Nada. Saya pun ikut merasa cemburu sama seperti Nada. Namun, lambat laun saya mulai menyukai Haikal. Ternyata Haikal tidak seburuk itu. Bisa juga dirinya bersikap manis. Ah, saya pun mulai jatuh cinta dengannya. xD
Well, semoga saya diberi kesempatan untuk bisa mencicipi seri lainnya. Karena saya beneran mulai jatuh cinta dengan setiap tokohnya. Dan penasaran dengan tokoh-tokoh lainnya. Dan kunjungan ke negara mana lagi. Semoga.
Saya juga enggak terlalu suka novel berseri, bikin pengen beli terus, hehehe.
BalasHapusBetullllll!!
HapusPenyakit novel series tuh. Walau bilangnya males baca novel berseries tapi sering banget koleksi buku berseri xD
Habis stalking blognya kk Yuki nih. Gilaa, produktif banget nulis review-nya. Satu hari bersamaan looh. Jadi iri, hehe. Semangat teus, kak yukiii
BalasHapusAh, enggak kok. Sebenarnya uda ditumpuk aja beberapa hari. Trus di posting barengan xD
HapusAku lagi ngejer RC nih! x)