Jumat, 30 September 2016

[Review] After Sunset

Judul : After Sunset
Pengarang : Indah Hanaco
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2014
Penerbit : Elexmedia 
Tebal : 288 hal
Kategori : Romance, Remaja 
ISBN : 9786020237916
Harga : Rp. 44.800,-
Rating : 3/5
Bisa dibaca secara gratis di aplikasi iJakarta


Leah bertemu dengan Liam di Bali saat liburan. Liam membenturkan kepalanya ke meja. Ternyata sifat Liam cukup buruk yang memicu pertengkaran di antara mereka.
Tak disangka-sangka ada perasaan yang indah menghampiri hubungan mereka yang unik itu.
Di saat Leah sudah jatuh cinta, Liam menghilang. Leah merasakan sakit yang luar biasa di hatinya. Leah terluka, tapi ternyata luka yang lebih dalam dirasakan juga oleh Liam.


******

Sejujurnya bagi saya novel ini tidak mendapat kesan mendalam di hati saya. Biasa-biasa saja. Yang saya ingat adalah pertemuan antara Leah dan Liam di Bali.
Dua tokoh novel ini sama-sama suram. Sama-sama berusia 21 tahun. Sama-sama masih berduka sejak kehilangan orang yang disayangi. Mereka berdua sama-sama terpuruk di dalam kesedihan. Walau mereka berdua menghadapi kesedihan dengan cara berbeda. Pertemuan mereka menjadi istimewa ketika mereka mulai saling terbuka satu sama lain.
Saya tidak menyukai Liam. Dia terlalu menganggap dirinya yang paling menderita hingga bisa bersikap seenaknya. Walau saya hanya seperti kebanyakan orang yang seenaknya menuduh tanpa tahu alasan di baliknya.
Setelah saya mulai mengenal Liam. Saya semakin bersimpati padanya. Bagaimana pun hubungan Liam yang tidak terlalu baik dengan orangtuanya menjadi wajar alasan di balik sikap Liam. Setelah orang yang paling disayanginya meninggal wajar saja ketika Liam kehilangan semangat hidupnya. Liam menjadi kehilangan arah. Cobaan itu terlalu besar bagi Liam. Hingga Liam berhenti menjadi pembalap. Padahal hanya ketika ikut balapan semangat Liam meluap-luap. Kakeknya telah tiada. Liam merasa bahwa dirinya sudah selesai untuk berjuang. Tidak ada lagi yang akan melihatnya.
Lalu muncul Leah. Gadis aneh yang suka sekali ikut campur. Liam merasa jengkel dengan Leah. Tapi begitu mengenal Leah lebih dekat Liam merasa terselamtkan. Leah berbeda. Mungkin kali ini Liam bertemu dengan seseorang yang melihat dirinya. Bukan karena ada apa-apanya. Tapi dirinya sendirinya.
Alur cerita yang digunakan memang lambat. Bagian liburan mereka di Bali terlalu panjang. Ada sekitar 3/4 isi buku. Walau begitu saya tidak merasa bosan. Saya cukup menikmati kelambatan cerita mereka berdua. Hanya saja tiba-tiba di akhir cerita terlalu banyak muncul masalah. Yang membuat saya merasa aneh dengan ceritanya. Kesannya terlalu buru-buru dan dipaksakan. 
Well, sebagai bacaan ringan tidak ada salahnya untuk mencicipi novel ini. Bagaimana pun saya selalu suka cara bercerita yang digunakan penulis. Menjadikan novel ini tidak terlalu membosankan. Selamat membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)