Judul : The
Innocence of Father Brown
Penerjemah : Fahmy
Yamany
Pengarang : G. K.
Chesterton
Penerbit : Visimedia
Halaman : 492
Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Januaru 2013
Kategori : Fiksi,
Klasik, Thriller, Detektif
Harga : Rp. 66.000,-
ISBN : 978-065-160-0
Seorang pastor mungil berwajah
bundar seperti pangsit Norfolk, bermata kosong seperti Laut Utara,
berpenampilan lugu dan polos, berkeliling Inggris sambil membawa-bawa payung
hitam favoritnya. Tunggu dulu, jangan meremehkan dia! Dia bukan sekadar pastor
biasa, dia adalah seorang detektif.
Suatu saat, Pastor Brown membawa
permata biru yang diincar pencuri hebat asal Prancis bernama Flambeau. Namun,
bukannya berhasil, Flambeau malah menjadi bulan-bulanan Sang Pastor. Pada saat
yang lain, desa kecil Bohun Beacon digemparkan oleh adanya kasus pembunuhan
seorang bangsawan, dan Pastor Brown gemilang mengungkap pembunuhnya dengan cara
mencengangkan.
Penampilannya memang tidak seperti
detektif pada umumnya, tetapi analisisnya yang selalu berusaha menempatkan diri
seolah-olah dia adalah sang pelaku kejahatan, membuatnya mampu memecahkan
kasus-kasus pelik yang awalnya tampak sederhana dan remeh. Selain itu, rasa
empati dan kasih sayang yang dimiliki, terkadang membuat Pastor Brown
melepaskan pelaku kejahatan tanpa melaporkannya kepada pihak kepolisian. Sikap
inilah yang membuat Flambeau akhirnya meninggalkan profesinya sebagai pencuri
dan beralih menjadi detektif swasta yang sering memecahkan kasus bersamanya.
Di buku ini ada 12 kasus penuh kejanggalan yang harus dipecahkan Pastor Brown bersama Flambeau si mantan pencuri. Apa saja? Baca, nikmati, dan rasakan sensasinya bertualang bersama pastor sekaligus detektif itu.
Buku ini
adalah berisi 12 kasus pembunuhan yang dipecahkan oleh seorang Pastor jenaka
yang bertubuh pendek bernama Father Brown. Awalnya saya kira seperti kebanyakan
novel detektif yang satu buku hanya menangani satu kasus. Yah bisa dibalang buku
ini adalah kumcer detektif. Cerita pertama dibuka dengan kasus yang berhubungan
dengan seorang penjahat besar yang bernama Flambeau yang mengincar sesuatu di
London. Valentin, Kepala Polisi Paris sudah berbulan lamanya mengincar Flambeau
ini mengikutinya sampai ke Inggris. Dia bertemu seorang Pastor yang dengan
polosnya memamerkan salib perak bertatahkan safir. Dengan petunjuk dari Pastor
ini membawa Valentin kepada penjahat buruannya, Flambeau. Kukira yang bakal
menjadi partner dari sang Pastor adalah Valentin. Penulis dengan teganya
mengeksekusi Valentin seperti itu yang membuatku syok. Dan malahan Flambeau
menjadi partnernya. Karena ini adalah serial pertama dari kumpulan kasus yang
di hadapi oleh Pastor Brown masih banyak sekali misteri mengenai sang Pastor
sendiri. Dan yang paling membuatku penasaran adalah bagaimana kisah Flambeau
dari penjahat besar menjadi teman Pastor dan menjadi detektif.
Buku ini tidak
menjadi favoritku karena hanya merupakan cerpen. Yah subyektif banget sih,
walaupun kasus-kasus yang dihadapi oleh Pastor sendiri sangat unik dan
membuatku berdecak kagum tetap saja kesenanganku berkurang ketika menghadapi
kenyataan kasus yang terselesaikan tetapi dengan ending yang tidak jelas.
Dan lagi di
buku ini kejelasan profesi Pastor Brown sebagai dektektif maupun sebagai Pastor
terasa kabur bagiku. Dan malah membuatku bertanya-tanya jadi sebenarnya Pastor
Brown ini pastor apa detektif? Atau bukan keduanya? Sebagai pastor sendiri
Pastor Brown tidak pernah diceritakan sedang melakukan kegiatan mengenai Pastor
seperti kehidupan Pastor di Gerejanya mungkin. Ataupun detektif terkadang
Pastor Brown tidak sengaja turut andil dalam suatu kasus.
Satu-satunya
hal yang masih membuatku sedikit malas membaca buku klasik adalah kalimat
penjelasn yang panjang-panjang. Aku pada dasarnya kurang suka membaca buku yang
banyak narasinya. Lebih suka percakapan. Kalau bagian penjelasan
panjang-panjang ini mulai kubaca malah bikin ngantuk T-T
Untuk masalah
percetakan terjemahannya bagus banget, enak buat dibaca tapi banyak sekali typo dalam buku ini. Waktu aku membaca
Les Miserables terbitan Visimedia pun banyak typo-nya. Apa mungkin karena tebal jadi keburu siwer mata
pengeditnya? Yah aku sih pengennya typo diminimalisirkan
dan lebih bagus ga ada typo. Lalu
yang paling membuatku takjub adalah covernya. Ya ampun asli buku Father Brown
ini adalah cover terbagus yang aku tahu dari visimedia. Yah walaupun baru
sedikit sekali buku terbitan Visimedia yang aku baca tapi penerbit yang satu
ini kan suka sekali membuat cover yang modelnya manusia. Memang aku ga ada
masalah dengan cover seperti itu. Hanya saja ini kan buku klasik. Kalau dengan
cover model manusia kan unsur keklasikannya ga dapat sama sekali. Super IMHO xD
Pokoknya cover
buku Father Brown ini bagus pake banget! Klasiknya dapat, warnanya adem dan
tampa embel-embel tulisan bestseller, top dll lah yang menurutku ganggu dan
mengurangi keindahan cover buku xD
Buku ini cocok
sekali untuk yang ingin membaca kumcer bertema detektif :)
Untuk
kasus-kasus Pastor Brown yang unik aku kasih nilai 3 :)
buku klasik itu kalimat majemuknya udah kayak inception masalahnya :))
BalasHapussayang saya lebih milih kisah detektif modern belakangan xD
Yah itulah kelemahan daku >,<
BalasHapusKisah detektip'a seru loh sbnr'a kasus'a aneh2 tp bikin takjub xD