Judul : Proses Kreatif Menulis Cerpen
Pengarang : Hermawan Aksan
Tahun Terbit : Cetakan I, November 2011
Penerbit : Nuansa Cendekia
Jumlah Halaman : 212 hal
Kategori : Cerpen
Harga : Rp. 37. 500,-
Hermawan Aksan, dengan semua pengalaman yang telah dimiliki dalam dunia penulisan cerpen. Penulis mencoba membawa kita menyelami lebih dalam tentang dunia cerpen. Tanpa menggurui siapa pun penulis memberi petunjuk-petunjuk apa dan bagaimana sebuah cerpen dikatakan baik dan layak jual. Petunjuk praktis dan sederhana tentang penulisan cerpen yang akan membuat kita tahu bagaimana sebuah tulisan dapat tulis dengan sedemikian mudah dan membuat kita merasa membuat cerpen bisa melalui berbagai cara yang tidak sulit. Buku yang cocok untuk semua kalangan, baik yang sudah pernah menulis cerpen maupun yang belum menulis cerpen.
Pengalaman adalah guru terbaik .....
Itulah yang kudapatkan dari buku ini. Awalnya aku kira buku ini akan berisi tentang petunjuk-petunjuk kaku tentang cara bagaimana sebuah tulisan yang akan menghasilkan sebuah cerpen yang baik. Tetapi ternyata isi buku ini lebih ‘santai’ dari yang ku kira. Lewat penuturan Hermawan Aksan kita akan mengetahui bagaimana asal muasal penulis terlibat dalam dunia tulis menulis. Penulis memaparkan bahwa dirinya tidak merasa mempunyai bakat dalam dunia kepenulisan. Penulis hanya mencoba untuk menulis seadanya dan apa yang terpikirkan saat itu juga. Mungkin karena buku ini diperuntukkan untuk remaja gaya bahasa yang dipakai pun dipilih semi baku yang mudah dipahami baik oleh usia remaja ataupun berapa pun usia seseorang yang membaca buku ini.
Isi buku ini tidak melulu tentang petunjuk-petunjuk dalam penulisan cerpen, tetapi terdapat beberapa contoh cerpen yang dicontohkan penulis seperti apa cerpen yang baik dan menarik minta pembaca. Dan memang buku ini berisi tentang pengalaman penulis yang bisa dikatakan biografi penulis dalam karirnya sebagai penulis cerpen, penulis cerpen, redaktur cerpen dan lain-lain hampir semua pekerjaan yang berhubungan dengan buku sudah penulis alami. Menurutku walau tidak begitu nyambung dengan judul buku, penulis mencoba untuk memberi contoh pengalaman hidupnya agar yang ingin menjadi penulis—khususnya cerpen—lebih paham bagaimana cerpen yang baik dan bagus.
Kesan pribadi setelah membaca buku ini, aku suka bukunya. Isinya tentang dunia cerpen membuat aku tahu bagaimana harusnya cerpen dibuat. Pemilihan judul yang menarik, awal cerita yang menarik dan akhir cerita yang masuk akal. Dulu aku ketika membaca cerpen terkadang tidak memperhatikan hal-hal sedetail yang dibeberkan dalam buku. Dan karena menrutku cerpen dan novel dalam penyusunannya tidak terlalu beda—kecuali banyaknya tokoh dan konflik, buku ini membantu sekali dalam pembuatan resensi. Kita menjadi tahu bagian-bagian mana saja yang perlu dibahas.
Apabila ditanya apa setelah membaca buku ini aku tertarik untuk membuat cerpen, jawabanku ‘iya’ dan ‘tidak’. Iya karena begitu membaca buku ini aku jadi tahu lebih banyak tentang cerpen dan tidak karena aku pribadi merasa tidak pernah mempunyai bakat—walau entah memang aku punya hanya karena malas saja. :)
Buku ini sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang ingin lebih tahu tentang cerpen. Seperti kata penulis ‘membaca’ menjadi bagian penting dalam dunia kepenulisan kita :)
Kekurangan dalam buku ini mungkin kita akan sedikit bosan ketika membaca bagian-bagian penulis menceritakan pengalamannya. Maksudku terkadang penulis menceritakan hal yang tidak berhubungan dengan cerpen. Dan cover dari buku ini menurutku terlalu sederhana dan kurang menarik. Walau ada pepatah “Don’t judge a book by a cover” tetap saja yang dilihat dari pembeli adalah cover-nya dulu.
Aku beri nilai 4 untuk buku cerpen yang bikin aku tahu lebih banyak tentang cerpen :)
Hermawan Aksan, lahir di Desa Jipang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Bekerja sebagai redaktur di Harian Tribun Jabar dan di waktu luang menulis cerpen dan novel serta menjadi editor lepas.
Menerbitkan 20 buku, antara lain kumpulan cerpen Sang Jelata (Grasindo, Desember 2004) dan Ketika Bulan Pucat, Dia Pergi Seperti Angin (Saroba, Oktober 2009); novel Dyah Pitaloka, Senja di Langit Majapahit ( C Publishing, Desember 2005), Niskala, Gajah Mada Musuhku (Bentang Pustaka, Juli 2008), Cinta Empat Bab (Kakilangit, Juni 2009), dan Cincin Miss Titin (Kakilangit, September 2009) dan beberapa buku nonfiksi dan menerjemahkan buku, dan menyunting buku.
Aku pribadi sama sekali tidak tahu siapa itu Hermawan Aksan. Tak satupun karya penulis yang sudah aku baca—padahal penulis begitu produktif. Tetapi melalui buku ini aku menjadi tahu dan menyukai karya penulis dengan membaca cerpen yang ada di buku ini. :)
Penerbit Nuansa Cendekia
Buku ini dihadiahkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia kepadaku yang terpilih sebagai yang mau meresensikan buku terbitan penerbit. Aku pribadi yang suka novel fiksi mengira buku yang bakal aku resensi adalah buku novel—tentu saja dan masih berharap dapat kiriman lagi xD. Sudah lama sekali memang sejak buku ini mendarat dengan selamat di rumahku. Dan karena kesibukan—sok sibuk—dari ku baru sekarang aku dapat mem-post hasil resensiku. Dan walau tidak mendapat buku novel seperti yang ku harapkan tetap saja aku merasa beruntung mendapatkan buku ini. Sekali lagi buku ini sangat bermanfaat sekali buat siapa saja yang ingin lebih tahu tentang cerpen. Aku pun baru tahu ternyata alamat penerbit nuansa di Bandung, tepatnya di Ujungberung yang kebetulan tempat PPL-ku saat ini dan hampir tiap hari aku melewati rumah kantor penerbit xD. Walau agak sedikit kecewa kenapa yang nampang difoto malah anak SMA, padahal kan aku ga jauh beda sama anak SMA :b
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)