Rainbow
and Ocean
Ruth
Priscilia Angelina
Penerbit
GPU
Tahun
terbit 2012
Tebal
208 halaman
@iPusnas
Clara
sejak dulu mencintai Neo. Selalu berusaha mendapatkan perhatian Neo. Walau
percuma. Clara sendiri merasa dirinya bisa melepas Neo ketika bertemu lelaki
yang lupa dia tanyakan namanya ketika berlibur di Swiss.
Karena
perkenalan yang singkat dan ketidaktahuan Clara nama lelaki yang baru dikenalnya
itu lah hati Clara masih untuk Neo. Selalu. Walau hatinya juga tersayat-sayat
ketika Janice selalu berada di dekat Neo.
Setelah
lulus kuliah, Clara memutuskan melanjutkan S2 di Korea. Clara juga sudah
memutuskan bahwa inilah saat yang tepat melepas Neo. Clara memulai hidup baru
dan meninggalkan semua kenangan Neo di Indonesia. Clara pergi. Tanpa
sepengetahuan Neo.
Takdir
mempertemukan Clara kembali dengan lelaki Swiss yang dulu sempat menggetarkan
hati Clara. Jurusan perfilman yang ditempuh Clara mempertemukannya dengan Kim
Donggun. Lelaki Swiss yang saat ini menjadi aktor terkenal di Korea.
Tanpa
Clara sangka Donggun memiliki perasaan yang sama pada Clara. Dia tidak pernah melupakan
pertemuannya dengan Clara di Swiss. Patah hati Clara pun terobati karena
kebersamaannya bersama Donggun. Namun, benarkah yang dilihat Clara ketika
menunggu pemotretan Donggun adalah Neo? Mengapa Neo ada di Korea?
Rainbow
and Ocean menjadi karya kedua penulis yang saya baca. Walau saya lupa cerita buku
pertama yang sudah dibaca tapi saya ingat bahwa saya lumayan suka cara penulis bercerita.
Awal
membaca kisah Clara adalah perasaan suram. Yah, namanya juga cinta bertepuk sebelah
tangan. Di mana-mana yang ada memang perasaan suram dan sedih.
Hati
sulit sekali dibelokkan. Itulah yang dirasakan Clara. Untungnya ada Donggun.
Bisa dibilang Clara beruntung. Takdir begitu baik padanya. Kebetulan manis.
Bertemu kembali dengan seseorang yang begitu dia sesalkan karena tidak sempat berkenalan
dengan benar.
Bisa
dibilang kebersamaan Clara dan Donggun ini kurang manis. Karena bagaimanapun
Donggun aktor yang sedang naik daun. Banyak sekali kesibukan Donggun. Belum
banyak momen-momen manis mereka, tiba-tiba Neo muncul merusak semuanya.
Seakan-akan
semesta mendukung Neo yang kusebalkan terjadi. Kemunculan pov Neo menggantikan
pov Clara sejak awal halaman pertama. Saya selalu tidak menyukai ketika novel
menggunakan pov yang tidak konsisten. Pov Neo ini muncul di pertengahan cerita.
Yang bisa saya pikirkan hanya penulis tidak konsisten.
Dan,
yang paling tidak saya sukai adalah akhir cerita Neo, Clara dan Donggun. Seakan
dipaksakan dan sudah jelas bukan menjadi akhir cerita yang saya sukai.
Bagi
yang suka nonton drama Korea mungkin bisa dicoba membaca cerita Clara. Karena
setting di Korea ada percakapan yang menggunakan bahasa Korea. Cerita cinta
ringan di negeri Ginseng yang patut dicoba untuk dibaca. Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)