Life
in Flux
Elmo
Wolfe
Penerbit
GPU
Tahun
terbit 2016
Tebal
384 halaman
@iPusnas
Lilu
akhirnya merelakan hubungan dengan pria yang selama ini bersamanya sejak dua
tahun yang lalu. Hubungan yang dirasa Lilu sangat tidak sehat ketika tahu bahwa
selama ini ada orang ketiga dalam hubungan mereka berdua. Lilu memutuskan untuk
pergi dan memilih tinggal dengan kakaknya, Dean.
Di
Skotlandia hanya ada kakaknya Dean yang bisa dimintai bantuan. Mengingat Lilu
tinggal terpisah dengan orangtuanya yang ada di tanah air. Dimulailah hari-hari
Lilu melalui patah hatinya.
Dalam
prosesnya Lilu bertemu dengan pria yang memiliki mobil impiannya, Impala 1967. Pria
yang membuat Lilu panas dingin dan kesal di saat bersamaan. Pasalnya, Balthazar
adalah atasannya yang perfeksionis. Ya, Lilu jatuh cinta dengan atasannya
sendiri.
Hal
ini sempat membuat Lilu ragu. Bisakah bersikap profesional nantinya.
Ada
juga pria bernama Alex yang masakannya Lilu kagumi. Lilu tidak pernah absen mengunjungi
restoran sang chef.
Kepada
siapakah hati Lilu akan memilih?
Kalau
bukan demi tantangan, sumpah, buku ini bakalan tidak bisa saya selesaikan.
Dengan ketebalan buku yang lumayan dan ditambah cerita yang sangat membosankan.
Lengkap sudah penderitaan ini.
Saya
merasa kecewa ketika cerita Lilu terlalu bertele-tele di awal. Setelah mencapai
100halaman lebih dan tidak menemukan inti yang dimau penulis? Jangan salahkan
saya ketika meragukan penerbit. Kok bisa?
Seharusnya
dari awal langsung saja diceritakan pedekate Lilu dengan semua calonnya. Saya
gagal paham di mana menariknya dunia pekerjaan Lilu, interaksi Lilu dan teman-temannya
yang mungkin dimaksudkan menghibur. Atau sisi romcom seperti yang dikatakan
pembaca di Goodreads. Ya mending ada lucu-lucunya yang membuat saya terhibur.
Satu-satunya
yang agak membuat saya tertarik adalah penulis dan tokoh utama sangat menyukai
serial TV Supernatural. Nama Dean sang kakak pun sudah bisa dipastikan
mengambil dari tokoh utama Supernatural. Jelas, karena saya juga fans Supernatural.
Sampai
akhir saya agak dikejutkan dengan keputusan penulis. Tidak disangka tapi tetap
membuat saya kesal karena sepanjang itu akhirnya hanya seperti ini? Ok lah review
saya ini benar-benar subyektif dan karena memang buku ini bukan cangkirku. Hanya
itu.
Tetapi
tentunya mungkin di luar sana bakal ada yang menyukai cerita Lilu. Selamat
membaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan segan buat ngasih komen ya :)