Senin, 10 Juni 2019

[Review] Me and Him



Judul : Me and Him
Penulis : Eni Lestari
Bisa dibaca secara gratis di Storial.co


Amanda merasa hidupnya sempurna karena memiliki pacar seperti Paundra. Walau selama ini menjalin LDR karena pekerjaan Paundra, Amanda sangat mencintai pacarnya. Sayangnya sang ayah tidak mau memberi restu pada Amanda. Ayah Amanda malah meributkan Amanda yang tidak mau segera menikah. Amanda mau menikah asal dengan Paundra. Sudah pasti hal itu yang menjadi keinganan Amanda.
Namun, ayahnya malah mempunyai rencana berbeda dengan menjodohkan Amanda dengan anak rekan bisnisnya. Amanda harus menelan kenyataan pahit bahwa perjodohan yang dilakukan ayahnya murni demi menyelamatkan perusahaan ayahnya yang sedang kritis.
Amanda berencana menggagalkan rencana perjodohan yang dibuat oleh ayahnya. Tapi calon suami Amanda, Johan, pria yang tidak mau diajak kerja sama. Johan malah tidak peduli Amanda setuju atau tidak dengan perjodan mereka. Bagi Johan pernikahan mereka berdua nantinya hanya pernikahan di atas kertas. Rencana Amanda terancam gagal gara-gara pria blasteran-Jepang itu.
Seakan belum lengkap masalah Amanda, kehadiran Ray, sahabat Johan, semakin menambah keriuhan hidup Amanda. Ray yang jauh-jauh dating dari Jepang untuk mengejar Johan menimbulkan tanda besar pada Amanda. Sebenarnya sedekat apa sih hubungan mereka berdua? Lalu, apa rencana Amanda selanjutnya demi menggagalkan perjodohan ayahnya?

“Jujur saja aku benar-benar ingin menjadi putri durhaka pada orangtua. Aku tidak peduli dikutuk menjadi kaktus dan dilempar ke gurun Sahar. Menurutku malah asyik tinggal di sana, tanpa khawatir bertemu dengan Jason. Firasatku mengatakan akan ada hal buruk kalau aku berdekatan dengannya … “ (Amanda – bab 7)

Me and Him mengambil tema cerita yang sudah pasaran tetapi tidak pernah membosankan, yaitu perjodohan. Perjodohan antara Amanda dan Johan yang dipaksakan. Sudah bisa dipastikan hubungan Johan dan Amanda akan seperti apa. Baru pertemuan awal saja Amanda sudah jengkel dengan sifat arogan Johan. Seandainya Amanda belum punya pacar pun Amanda tidak akan pernah mau menikah dengan pria senarsis Johan.
Harus saya akui membaca cerita Amanda dan Johan sangat menyenangkan. Penulis mengambil alur cepat yang membuat cerita tidak bertele-tele. Sampai-sampai saya agak tidak sadar kok cerita mereka sudah selesai saja. Saya harus jujur bahwa penulis terlalu terburu-buru dalam pemilihan akhir cerita. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Hal ini juga dikarenakan minimnya konflik yang dimunculkan penulis. 
Saya menyayangkan penulis yang terlalu fokus pada hubungan Johan dan Ray. Saya paham maksud penulis hanya untuk seru-seruan karena Amanda menyangka Ray adalah pacar Johan. Kedekatan mereka berdua ini memang sangat berlebiha. Apalagi Ray digambarkan sebagai pria dengan wajah cantik dan baby face. Hal ini semakin membuat imajinasi pembaca Amanda semakin liar. lol
Karena sudah disinggung masalah isu LGBT dalam cerita ini saya agak ingin membahasnya. Isu ini menjadi isu nasional yang sangat sensitif. Pemberitaan juga berperan andil ketika ada kasus kriminal yang menghubungkan LGBT dengan anak-anak. LGBT sendiri menjadi pembicaraan dunia sampai-sampai masyarakat terbagi menjadi dua kubu, antara pro dan kontra. Saya sendiri termasuk pihak yang tidak mendukung. Alasan sederhana karena agama yang saya anut. Johan digambarkan begitu perhatian pada Ray, sentuhan-sentuhan Johan pada Ray yang membuat Amanda curiga. Walau tentu saja Amanda menjadi pihak yang tidak peduli karena tujuan awal Amanda menggagalkan rencana perjodohannya. Karena terlalu fokus pada Ray dan Johan inilah, hubungan kedua tokoh utamanya tidak terlalu berkembang. Padahal saya sangat menantikan ada perubahan besar pada perasaan masing-masing tokohnya.
Saya pertama mengenal karya penulis dari cerpen yang pernah dibuatnya. Kemungkinan penulis terlalu terbiasa menulis cerpen hingga ketika menulis cerita yang lebih panjang agak kesulitan mengembangkan plot. Karena saya sendiri pernah menemukan beberapa penulis yang jago membuat cerpen malah jatuhnya membosankan ketika mmembaca versi novelnya. Ini murni pendapat pembaca sok tahu yang tidak ada niat menggurui. lol
Well, tulisan kamu sudah bagus, Eni-chan! Tinggal dikembangkan saja. Aku tetap penggemar tulisan kamu kok! xD

Semangat dan semoga beruntung ikut lombanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)